Hasil Autopsi Lina Diumumkan, Ini Penyakit Penyebab Kematiannya
Akhirnya, polisi mengumumkan hasil autopsi dan uji laboratorium forensik (Puslabfor) terhadap jenazah Lina Jubaedah, mantan istri Sule. Polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Lina.
Akhirnya, polisi mengumumkan hasil autopsi dan uji laboratorium forensik (Puslabfor) terhadap jenazah Lina Jubaedah, mantan istri Sule. Polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Lina.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso di Mapolrestabes Bandung, mengatakan Lina meninggal karena menderita sejumlah penyakit.
-
Kapan Lula diwisuda? Momen wisuda ini baru saja dibagikan oleh Lula melalui akun Instagram pribadinya.
-
Bagaimana Linda mengenal Vina? Usai pemeriksaan di Polres Cirebon, Linda bicara banyak hal. Mulai dari perkenalannya dengan Vina, hingga para pelaku pembunuh Vina.
-
Bagaimana Kenduri Lintas Iman dirayakan? Dilansir dari kanal YouTube Bantul TV, Kenduri Lintas Iman merupakan salah satu gambaran kerukunan beragama di Kabupaten Bantul. Dengan menghadirkan pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan Penghayat Kepercayaan, kegiatan Kenduri Lintas Iman berupaya untuk senantiasa memelihara atau merawat perbedaan yang ada.
-
Bagaimana cara Cinta Laura memuji RA Kartini? Sambil membagikan foto kece, Cinta Laura memuji jiwa, keberanian, dan pemikiran dari RA Kartini melalui keterangan unggahannya.
-
Bagaimana Lina memasarkan produk Sanrah Food? Pemasarannya juga berkembang, lina juga memasarkan sambal dan bebek frozennya via online, melalui sosial media dan e-commerce.
-
Apa yang ditulis di leher guci tersebut? Tulisan dalam leher guci itu berbunyi "ladanum 5", mengacu pada labdanum (Cistus ladanifer), sebuah tanaman aromatik yang digunakan untuk membuat dupa, menurut pernyataan Universitas Ibrani Yerusalem.
Berikut penyakit-penyakit yang diderita Lina:
Hipertensi Kronis
Diketahui, penyakit darah tinggi memang kerap tidak mudah dikenali dan terdeteksi. Seseorang akan tahu jika memiliki penyakit darah tinggi saat telah terjadi komplikasi pada tubuhnya. Seseorang dapat dikatakan positif darah tinggi jika tekanan darahnya mencapai sekitar 140/90 mmHG pada tekanan sistolik dan distolik secara berturut-turut.
Sedangkan tekanan darah normal seharusnya pada kisaran 120/80 mmHG. Perlu diwaspadai bahwa darah tinggi secara kronis seperti dialami Lina dapat menyerang siapa saja. Baik anak remaja, orang dewasa dan juga orang yang telah lanjut usia.
Selaput Lendir Lambung
Penyakit Gastritis ialah peradangan pada selaput lendir lambung. Penderita biasanya mengeluh karena nyeri, hilang nafsu makan, mual, muntah-muntah, sakit kepala dan pening. Kesulitan mungkin terjadi setelah menggunakan minuman keras, rempah-rempah, obat-obatan tertentu, asam-asam keras atau bahan-bahan yang membakar.
Penyakit ini kadang-kadang terjadi sesudah penyakit campak, diphtheria, radang paru-paru oleh virus, dan typhus abdominalis atau demam typhoid. Ketegangan saraf yang lama mungkin juga mengakibatkan radang lambung.
Hipertrofi Kiri
Hipertrofi ventrikel kiri adalah pembesaran bilik (ventrikel) kiri jantung. Pembesaran bilik kiri jantung ini biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi (hipertensi).
Bilik kiri atau ventrikel kiri jantung merupakan pelabuhan terakhir bagi darah yang kaya oksigen, sebelum meninggalkan jantung. Ventrikel kiri jantung akan memompa darah ke seluruh tubuh untuk mengalirkan oksigen, dengan sebelumnya melewati katup jantung yang dinamakan aorta, seperti dikutip dari alodokter.com
Batu Empedu
Penyebab batu empedu atau cholelithiasis belum diketahui secara pasti. Namun, tingginya kadar kolesterol dan bilirubin di dalam kantung empedu diduga menjadi penyebab utama terbentuknya batu empedu.
Kondisi ini terjadi akibat cairan empedu tidak dapat melarutkan kelebihan kolesterol dan bilirubin yang dihasilkan oleh hati, sehingga terjadi pengendapan di dalam kantung empedu. Seiring waktu, endapan kolesterol dan bilirubin tersebut menjadi serpihan kristal yang kemudian membentuk batu empedu.
Tak Ada Racun
Menurut Erlangga berdasarkan hasil pemeriksaan, Lina memiliki sakit hipertensi kronis.
"Kemudian adanya luka pada selaput lendir lambung. Adanya batu empedu pada saluran empedu kemudian adanya pembesaran pada organ jantung," kata Saptono Erlangga.
Tidak Ada Tindak Pidana
Polisi menyimpulkan tidak ada tindak pidana atas meninggalnya Lina.
"Sebagai kesimpulan bahwa peristiwa yang dilaporkan bukan peristiwa tindak pidana," katanya.
(mdk/end)