Inul Daratista Klarifikasi Kabar Akun YouTube-nya Kena Pajak Rp450 Juta padahal Sudah Lama Tak Aktif
Inul Daratista berikan klarifikasi terkait berita mengenai akun YouTube-nya yang dikabarkan dikenakan pajak sebesar Rp450 juta.
Kabar mengejutkan datang dari Inul Daratista. Akun YouTube miliknya yang sudah lama tidak aktif ternyata terjebak dalam masalah pajak dengan jumlah yang cukup besar, yaitu Rp450 juta. Hal ini ia ungkapkan saat berbagi cerita di acara talk show Pagi-Pagi Ambyar.
Pernyataan tersebut pun menjadi headline di berbagai media dan akun gosip di Instagram, yang kemudian memicu berbagai komentar dari warganet sepanjang pekan ini.
- Inul Daratista Kena Denda Pajak Rp450 Juta, Ngaku Bingung Karena Kanal YouTube-nya Tidak Aktif
- Inul Daratista Ungkapkan Telah Maafkan Mantan Karyawan yang Dituduh Curi Mobil Kantor
- Curi Aset Perusahaan Hingga Ratusan Juta Rupiah, Mantan OB Inul Daratista Terancam Hukuman 7 Tahun Penjara
- Inul Daratista Berikan Pesan Kepada Mantan OB Diduga Curi Mobil Kantor 'Selamat Jalani Masa Tahanan, Nikmati'
Inul Daratista juga memberikan klarifikasi terkait isu ini. Ia menjelaskan bahwa masalah pajak yang hampir mencapai setengah miliar rupiah tersebut telah berlalu.
"Bagi saya itu sudah berlalu meskipun pajak tidak berubah dan naik. Kasus tagihan youtube juga pernah dibahas juga dan semua sudah clear. Ini berita sudah tiga tahun lalu tdk perlu di naikkan beritanya lagi," tulisnya.
Klarifikasi tersebut disampaikan melalui akun Instagram terverifikasi miliknya pada Rabu (15/1/2025), disertai dengan tangkapan layar headline media daring yang berjudul: Inul Daratista Heran, "Akun YouTube Pribadi Kena Pajak Rp45 Juta Padahal Tidak Aktif."
Memenuhi Kewajiban Pajak Setiap Tahun
Bintang sinetron Kenapa Harus Inul?, Inul Daratista, menyatakan bahwa meskipun ia pernah mengalami masalah terkait tagihan pajak, ia tetap berkomitmen untuk memenuhi kewajiban pajaknya setiap tahun. Inul menunjukkan sikapnya sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
Ia menegaskan, "Terlepas hasil pajak mau dikemanakan oleh negara bukan urusan saya. Yang jelas sbg anak bangsa yg baik kita berhak melaksanakan aturan negara dgn baik. Bagi kita yg memiliki harta utk taat pajak memangharus bayar." Pernyataan ini mencerminkan pandangannya bahwa setiap individu harus patuh terhadap peraturan yang berlaku, meskipun ada ketidakpastian tentang penggunaan pajak tersebut.
Saya sSlesaikan Dengan Baik
Inul Daratista mengakui bahwa terkadang perlu dilakukan perdebatan dan diskusi yang intens dengan Pemerintah mengenai isu-isu seperti kenaikan pajak. Meskipun demikian, ia tetap menunjukkan rasa hormat terhadap proses hukum serta keputusan yang diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia.
"Saya selesaikandengan sangat baik utk urusan pajak.dan sejauh ini sdh tdk ada masalah dan jangan lupa bulan sekarang ini kita sdh hrs persiapan utk setor pajak ke negara bagi yg duitnya berlebihan dan byk juga usahanya," ungkapnya. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk mematuhi kewajiban perpajakan dan pentingnya persiapan dalam menghadapi tanggung jawab tersebut.
Jujur dan Transparan
Inul Daratista mengingatkan masyarakat bahwa bulan Maret adalah waktu untuk membayar pajak. Ia berkomitmen untuk bersikap jujur dan transparan terkait masalah ini. Selain itu, Inul juga menyoroti tindakan para koruptor yang bersekongkol dalam urusan pajak. "Urusan koruptor dan korupsi biarlah jadi bagian mereka yg tdk takut dosa. Kita hrs jd anak bangsa yg hebat. Urip di luar negeri belom tentu seenak di Indonesia. Jadi saya sendiri tetap hrs sportif jika saya salah hrs diluruskan tapi jika saya benar saya juga hrs berani koreksi," tutupnya.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3381743/original/034975300_1613735408-Infografis_angin_segar_diskon_pajak_dan_dp_0_persen_kendaraan.jpg)
Pesan Inul tersebut menjadi pengingat penting bagi publik untuk memenuhi kewajiban perpajakan. Dengan sikap yang terbuka, ia berharap masyarakat dapat lebih sadar akan tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Di tengah isu korupsi yang marak, Inul menekankan pentingnya integritas dan keberanian untuk mengakui kesalahan. Ia percaya bahwa hidup di luar negeri tidak selalu lebih baik dibandingkan di Indonesia, sehingga kita harus bangga dan berusaha untuk menjadi bangsa yang hebat.