Momen Cut Intan Nabila Beberkan Kini Fokus soal Kasus KDRT, Mulan Jameela Setia Mendampingi di Sampingnya
Cut Intan Nabila mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam atas banyaknya perempuan yang masih memilih untuk diam terkait kekerasan dalam rumah tangga.
Cut Intan Nabila mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam atas banyaknya perempuan yang masih memilih untuk diam terkait kekerasan dalam rumah tangga. Ia mengajak seluruh wanita untuk berani bersuara dan melawan segala bentuk kekerasan yang terjadi di lingkungan rumah. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung satu sama lain!
Momen Cut Intan Nabila Beberkan Kini Fokus soal Kasus KDRT, Mulan Jameela Setia Mendampingi di Sampingnya
- 7 Potret Cut Intan Nabila Mulai Karier di Film Mengejar Restu, Menandai Awal Kehidupan Baru Setelah Alami KDRT
- Ditemani Mulan Jameela, Cut Intan Nabila Beberkan Kasus KDRT yang Dialaminya dan Singgung Kondisi Buah Hatinya
- Potret Dulu dan Kini Cut Intan Nabila, Selebgram sekaligus Mantan Atlet Anggar yang Jadi Korban KDRT
- Viral Kasus KDRT Selebgram Cut Intan Nabila, Polisi Langsung Meluncur ke Rumah Korban
"Karena mau bagaimanapun, pasti di luar sana banyak banget perempuan seperti kita nih yang masih diem, ayo kita sama-sama bersuara, ayo kita tindas segala kekerasan dalam rumah tangga," kata Intan.
Seorang ibu dari tiga anak, Intan, berbagi kisahnya mengenai dampak mendalam dari trauma yang dialaminya.
Ia menekankan bahwa perjalanan untuk pulih dari luka batin tersebut sangatlah panjang dan penuh tantangan.
Intan berharap agar tidak ada orang lain yang harus merasakan penderitaan yang sama, dan melalui pengalamannya, ia ingin menginspirasi orang lain untuk bangkit dan sembuh.
"Trauma itu, sembuhnya lama. Jadi jangan sampai ada orang-orang yang masih kayak Intan yang dulu. Ayo sama-sama kita berjuang untuk keadilan, sama perempuan di Indonesia," jelasnya.
Intan dengan tegas menyatakan bahwa anak-anaknya tidak sendirian dalam menghadapi cobaan ini.
Mereka mendapatkan dukungan penuh dari keluarga serta bantuan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Selain itu, Intan memastikan bahwa anak-anaknya juga memperoleh pendampingan psikologis agar mereka bisa lebih kuat dan mampu menghadapi situasi sulit yang melanda keluarga mereka.
"Kalau anak-anak sih, saat ini pastinya dalam pendampingan keluarga, juga pendampingan KPAI," ungkap dia.
Intan mengungkapkan bahwa mereka tengah berusaha untuk melakukan konsultasi dengan psikolog anak. Hal ini penting dilakukan karena dampak kekerasan yang dialami dapat memengaruhi kesehatan mental anak-anak, meskipun gejalanya tidak selalu tampak secara fisik.
"Kita mengupayakan psikolog anak juga, karena kan banyak melihat, banyak melihat orang tuanya mungkin terjadi kekerasan, pasti ada lah, walaupun gak terlihat secara fisik, pasti mentalnya ada, yang perlu dikonsultasi," jelasnya.
"Kalau bayi juga sekarang, ya sama, kita besok akan ke rumah sakit lagi, untuk konsultasi," sambungnya.