CEK FAKTA: Tidak Benar China Membangun Pangkalan Militer di Laut Natuna
Klaim China membangun pangkalan militer di Laut Natuna adalah Tidak Benar. Sementara itu, foto yang diunggah dalam klaim tersebut adalah foto satelit pangkalan militer China Pulau Spartly.
Beredar informasi di media sosial yang menyebutkan China membangun pangkalan militernya di Laut Natuna. Informasi tersebut diunggah akun Facebook Bang Bima Bim.
Akun Facebook Bang Bima Bim juga mengunggah sebuah artikel berjudul "Google Earth Rilis Gambar Pangkalan Militer China di Laut Natuna".
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Kapan Krisdayanti menjadi nenek? Kris Dayanti udah jadi nenek di bawah usia 50 tahun.
-
Kenapa Hari Cuci Tangan Sedunia diperingati? Tujuan pertama dari Hari Cuci Tangan Sedunia yaitu menunjukkan kepada masyarakat bahwa cuci tangan menggunakan sabun dengan bersih adalah cara sederhana yang dapat mendukung kesehatan setiap orang.
-
Apa ciri khas burung Cendet Madura? Mengutip Instagram @jatimpemprov, burung Cendet Madura memiliki tubuh yang ramping, panjang, dan proporsional. Burung ini memiliki bulu dominan hitam sampai ke tengkuk. Bulunya yang dominan berwarna hitam menyebabkan burung ini juga dikenal dengan sebutan Cendet Blangkon. Burung ini juga memiliki ekor lebih panjang dibandingkan Cendet jenis lain.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
Berikut narasinya:
*_”Akhirnya KETAHUAN Kenapa CHINA Dukung Penuh Jokowi !”_*
*_Google Earth RILIS Gambar Proyek Pembangunan Pangkalan Militer China Dilaut Natuna, Tidak Jauh Dari Pulau Batam-Riau dan Tidak Jauh Dari Pontianak !_*
*_TERNYATA ADA HAL BESAR YANG DITUTUP-TUTUPI DARI RAKYAT !_*
*_POTENSI TERBESAR DALAM MEMAKSAKAN KEHENDAK UNTUK TETAP BERKUASA, TERKESAN ADA YANG INGIN Di SELESAIKAN !_*
https://t.co/jlFRUcn3WB
*_TOLONG DIVIRALKAN AGAR SEMUA BANGSA INDONESIA TAHU DAN SADAR BAHWA NKRI DIUJUNG TANDUK … KALAU PANGKALAN MILITER CHINA SUDAH SELESAI … DAN PELABUHAN JUGA BANDARA DIKUASAI … LALU BANGSA INDONESIA BISA LARI KEMANA … MUNGKIN AKAN DIBERANGUS … !!!_*
Lihat Tweet @Unkwon_mouse: https://twitter.com/Unkwon_mouse/status/1125401766973984768…”
Penelusuran
Cek Fakta Merdeka.com menelusuri klaim China membangun pangkalan militernya di Laut Natuna. Penelusuran dilakukan menggunakan Google Search dengan kata kunci " china bangun pangkalan militer di laut natuna"
Hasilnya, dilansir dari ANTARA berjudul "China membangun pangkalan militer di Natuna, ini penjelasannya" dimuat pada 10 Januari 2020. Terkait foto pangkalan militer, hasil pencarian gambar menunjukkan foto itu memang merupakan citra satelit pangkalan militer China. Hanya saja, pangkalan militer itu bukan terdapat di perairan Natuna melainkan di Pulau Spartly.
Kepulauan Spartly adalah kepulauan yang disengketakan di Laut China Selatan dan terletak di lepas pantai Filipina, Malaysia, dan Vietnam Selatan.
Selain itu, dikutip dari Tempo.co berjudul "[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Foto Satelit Pangkalan Militer Cina di Laut Natuna Utara?" yang dimuat pada 28 April 2020. Berdasarkan peta di situs resmi Perpustakaan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Kepulauan Spratly masih berada di dalam Laut Cina Selatan dan tidak berada di dalam Laut Natuna Utara.
Dilihat di Google Maps, kepulauan ini terletak di tengah Laut Cina Selatan. Negara yang terdekat dengan kepulauan ini adalah Filipina. Sementara dalam peta baru Indonesia yang fotonya pernah dimuat di Kumparan.com, Laut Natuna Utara berada di barat daya Kepulauan Spratly.
Kemudian, dilansir dari berita di Kompas.com pada 29 Maret 2017, Cina memang memiliki tiga pangkalan militer berskala besar yang telah selesai dibangun di Laut Cina Selatan.
Asia Maritim Transparency Initiative (AMTI), bagian dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington DC, Amerika Serikat, pernah merilis citra satelit pangkalan di Kepulauan Spratly tersebut. Pangkalan itu terletak di pulau karang Subi, Mischief, dan Fiery Cross.
Selain di Kepulauan Spratly, menurut AMTI, Cina memiliki pangkalan lain di Pulau Woody dan Kepulauan Paracel. Keduanya berada di utara Kepulauan Spratly. "Ini akan memungkinkan pesawat tempur militer Cina beroperasi ke hampir seluruh Laut Cina Selatan," kata AMTI.
Dilansir dari Tirto.id, sejak kepemimpinan Presiden Xi Jinping, Cina telah mereklamasi sekitar 1.290 hektare tanah di tujuh pulau karang di Kepulauan Spratly. Di atasnya dibangun pangkalan militer. Ada tiga pangkalan militer Cina di sana, yakni Yongshu di Fiery Cross, Zhubi di Subi, dan Meiji di Mischief.
Selain Cina, Kepulauan Spratly pun diperebutkan Filipina, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Filipina punya lapangan terbang Rancudo di Pulau Thitu, Vietnam memiliki distrik Truong Sa di salah satu pulau, sementara Malaysia membangun Layang-layang Resort di pulau karang Swallow.
Kesimpulan
Klaim China membangun pangkalan militer di Laut Natuna adalah Tidak Benar. Sementara itu, foto yang diunggah dalam klaim tersebut adalah foto satelit pangkalan militer China Pulau Spartly.
Kepulauan Spartly adalah kepulauan yang disengketakan di Laut China Selatan dan terletak di lepas pantai Filipina, Malaysia, dan Vietnam Selatan dan tidak berada di dalam Laut Natuna Utara.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)