4 Cerita penyelundupan manusia di dalam koper paling mencengangkan
4 Cerita penyelundupan manusia di dalam koper paling mencengangkan
Banyak cara dilakukan orang dalam menyelundupkan barang terlarang seperti minuman keras dan narkoba di hadapan petugas. Melalui celah tak terduga, seperti diselipkan di pakaian dalam, di dalam perut, dan celah-celah koper.
Namun bagaimana bila yang mereka selundupkan kali ini adalah manusia? Tentu kejam. Pelbagai alasan mereka melakukan hal ini, mulai dari untuk adopsi anak, hingga berusaha berkilah dengan petugas imigrasi demi lolos tanpa dokumen resmi, seperti paspor atau visa.
Tetap saja aksi mereka gagal dengan kecanggihan teknologi atau kehebatan anjing pelacak. Namun aksi mereka bersembunyi atau disembunyikan di dalam koper terbilang 'paling niat' untuk mengelabui mata petugas.
Berikut rangkuman beritanya yang dikumpulkan tim redaksi dari beragam sumber:
-
Apa yang ditemukan di Andes, Peru? Fosil dari tiga mastodon yang hidup di Zaman Es telah ditemukan di Andes, Peru dan menimbulkan berbagai pertanyaan bagi para Ilmuwan perihal bagaimana hewan tersebut bisa sampai di Peru.
-
Apa yang ditemukan di bawah tanah Pegunungan Andes, Peru? Penemuan terbaru di pegunungan Andes Peru telah mengguncang dunia arkeologi. Para ahli menemukan galeri bawah tanah kuno yang diperkirakan memiliki usia lebih dari 2.000 tahun.
-
Siapa yang menggali makam dukun di Peru? Tim arkeolog dari Peru dan Jepang menggali makam seorang dukun yang diyakini hidup sekitar 3.000 tahun lalu.
-
Kapan gempa bumi di Peru terjadi? Gempa bumi dengan magnitudo 7,1 mengguncang Peru hari ini, Jumat (28/6) pukul 12.36 WIB.
-
Kapan wabah cacar menyebar ke Peru? Cacar mungkin menyebar dari Eropa ke Peru bersama penakluk Francisco Pizarro pada tahun 1530-an.
-
Kapan kuil kuno di Peru tersebut diperkirakan dibangun? Sosok tersebut mirip dengan gambar makhluk mitologi lainnya yang berasal dari Periode Awal, sekitar 2.000 hingga 900 SM, yang memberikan petunjuk kapan kuil tersebut dibangun.
Pria Prancis selundupkan istrinya di dalam koper
Pria 60 tahun asal Prancis yang tidak disebutkan namanya, mencoba menyembunyikan istrinya yang berkewarganegaraan Rusia di dalam koper. Hal itu dilakukannya ketika hendak masuk ke dalam negara Uni Eropa.
Dilaporkan oleh situs emirates247.com, Selasa (17/3/2015), penjaga perbatasan Polandia mengatakan hal tersebut terjadi pada Jumat pekan lalu di stasiun kereta api di Terespol, sebuah kota yang berbatasan dengan Belarusia. Menurut si petugas perbatasan, mereka memeriksanya kerena ukuran koper si pria tersebut menarik perhatian.
"Mengejutkan, ketika sedang diperiksa, keluarlah seorang wanita berusia sekitar 30 tahunan. Ternyata itu istri si pemilik koper yang berkewarganegaraan Rusia," kata si petugas pada AFP.
Untungnya wanita muda itu masih hidup dan sehat, sehingga tidak memerlukan pertolongan medis.
Padahal, menurut petugas perbatasan, si wanita tidak perlu bersembunyi di koper, asalkan dia dapat menunjukkan jika dia menikah dengan orang yang berkewarganegaraan Uni Eropa. Memang, orang-orang yang bukan warga negara Uni Eropa dilarang masuk zona Schengen menggunakan paspor secara gratis.
Pasangan tersebut bisa dijatuhi hukuman tiga tahun penjara lantaran berusaha menghindar dari petugas perbatasan.
"Jika dia duduk saja di samping suaminya, dia akan berhasil melewati kami tanpa insiden ini. Hal ini merupakan yang pertama kalinya, beruntung dia tidak menjadi korban perdagangan manusia," lanjut si petugas lagi.
Pasangan beda warga negara ini akhirnya memutuskan kembali ke Belarus usai diinterogasi petugas keamanan.
Pria ini tega jual bayi berusia tiga hari dalam koper
Seorang pria di China tertangkap tangan mencoba menjual bayi perempuan yang baru lahir. Bayi tersebut dimasukkan ke dalam koper dan dibawa ke sebuah hotel di Yuzhou, Provinsi Henan, Minggu (26/7/2015).
Koran Shanghai Daily melaporkan, Ayah tersebut diketahui bernama Ding. Dia berencana menjual bayinya kepada wanita bermarga Zhao pada pukul tujuh waktu setempat.
Dikutip dari laman Shanghaiist, Rabu (29/7/2015), staf hotel menjadi pembuka tabir penjualan bayi malang tersebut.
Dia mendengar suara tangis bayi itu dari dalam koper. Sontak staf hotel langsung menelepon pihak kepolisian karena mencurigai gerak-gerik Ding.
Sesampainya polisi, sang bayi yang masih dalam kondisi lemah langsung dilarikan ke rumah sakit. Ding dan wanita pembeli bayi itu ditahan untuk dimintai keterangan.
Ding berkilah, aksinya dilakukan karena dirinya tidak mampu membesarkan sang bayi, terlebih sang bayi mengidap gangguan mental, pastinya memerlukan biaya lebih untuk pengobatan dan kehidupannya.
Kantor berita Xinhua mengabarkan, pekan lalu seorang pria dan wanita di Henan, China dijatuhi hukuman lima dan tiga tahun penjara, dalam aksi mereka menjual bayi yang dihargai 100 ribu yuan atau setara dengan Rp 216,8 juta.
Sembunyi dalam koper, pria ini ketahuan anjing pelacak
Seorang pria ketahuan bersembunyi di dalam sebuah koper untuk kabur dari Peru secara ilegal di Bandara Internasional Jorge Chavez di Ibu Kota Lima.
Koran the Daily Mail melaporkan, Senin (5/10/2015), petugas keamanan mencurigai seorang lelaki yang tengah membawa sebuah koper besar karena gerak-geriknya janggal.
Petugas lalu meminta dia membuka koper itu tapi yang diminta menolak.
Petugas kemudian menyuruh anjing pelacak memeriksa koper itu. Sang anjing kemudian terlihat senang setelah mencium koper.
Petugas lalu membuka koper itu dan muncullah seorang lelaki dari dalam koper.
Polisi mengatakan lelaki itu ingin kabur dari Peru tapi kini dia sudah dibekuk bersama temannya.
Mereka kemudian dibawa ke sebuah ruangan di bandara untuk ditanyai dan diidentifikasi. Polisi belum mempublikasikan nama keduanya.
Hendak diadopsi, bocah 11 tahun diselundupkan dalam koper besar
Seorang bocah laki-laki 11 tahun diselundupkan dalam koper besar dalam penerbangan dari Rio de Janeiro menuju selatan Brazil. Kejadian ini dilakukan oleh seorang wanita bernama Natasha Vitoriano Souto(23).
Lewat pengakuannya, wanita ini mengaku bila sang bocah memohon kepadanya untuk bisa diadopsi. "Atas cinta kasih Tuhan, tolong adopsi saya," katanya saat diinterogasi, seperti dikutip dari laman Emirates247, Rabu (10/8).
Awalnya semua berjalan sesuai rencana hingga seorang penumpang lain mendapati tangan bocah tersebut 'mengintip' dari celah koper. Aksi ini berhasil dicegah sebelum pesawat melakukan perjalanan sejauh 885 kilometer.
Koper tersebut adalah cara dipikirnya adalah cara terbaik untuk membawanya pulang, dengan selimut yang disediakan untuk kenyamanan, sumber polisi bandara.
Â
(mdk/pan)