74 Imigran Tewas Saat Kapal Karam di Lepas Pantai Libya
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB menyampaikan pada Kamis, sedikitnya 74 imigran tewas dalam kapal karam di lepas pantai Libya Khoms. Menurut IOM, ada lebih dari 120 orang di dalam kapal tersebut saat insiden terjadi.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB menyampaikan pada Kamis, sedikitnya 74 imigran tewas dalam kapal karam di lepas pantai Libya Khoms. Menurut IOM, ada lebih dari 120 orang di dalam kapal tersebut saat insiden terjadi.
Penjaga pantai dan nelayan Libya menyelamatkan 47 orang. Insiden ini merupakan kapal karam ke-delapan yang terjadi di Mediterania Tengah sejak 1 Oktober.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Apa yang diangkut oleh Kapal Arimbi? Kapal Arimbi merupakan kapal pengangkut gas pertama milik Pertamina.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
"Meningkatnya jumlah korban jiwa di Mediterania adalah manifestasi dari ketidakmampuan negara untuk mengambil tindakan tegas untuk mengerahkan kembali hal yang sangat dibutuhkan, kemampuan pencarian dan penyelamatan di penyeberangan laut paling mematikan di dunia," jelas Kepala IOM Misi Libya, Federico Soda, dilansir Aljazeera, Jumat (13/11).
Tragedi itu terjadi ketika seorang bayi berusia enam bulan meninggal beberapa jam setelah dia diselamatkan dari perairan dalam operasi penyelamatan oleh Open Arms - saat ini satu-satunya kapal penyelamat yang aktif di Mediterania Tengah.
Bayi yang baru lahir itu termasuk di antara 111 korban selamat yang dibawa oleh LSM tersebut pada Rabu setelah mengirim unit penyelamat ke perahu karet yang tenggelam di lepas pantai Libya.
Bayi itu termasuk di antara setidaknya 19 orang lainnya, termasuk seorang anak lainnya, yang meninggal di Mediterania dalam dua hari terakhir.
Open Arms memiliki 257 pengungsi di dalamnya, setelah tiga operasi terpisah dilaksanakan pada Selasa dan Rabu.
900 Orang Tenggelam di Mediterania
Menurut IOM, tahun ini setidaknya 900 orang tenggelam di Mediterania, beberapa karena operasi penyelamatan yang tertunda, sementara lebih dari 11.000 lainnya telah dikembalikan ke Libya.
IOM menyatakan Libya bukanlah pelabuhan yang aman untuk kembali, menekankan kebanyakan imigran berakhir di fasilitas penahanan di mana pelanggaran hak asasi manusia, perdagangan dan eksploitasi telah dilaporkan secara meluas.
"Kami telah lama menyerukan perubahan dalam pendekatan yang terbukti tidak bisa diterapkan ke Libya dan Mediterania, termasuk mengakhiri pengembalian ke negara itu dan membangun mekanisme pendaratan yang jelas diikuti dengan solidaritas dari negara lain," jelas Soda.
Menurut data Kementerian Dalam Negeri Italia, telah terjadi peningkatan jumlah orang yang mencoba mencapai Italia. Tercatat hampir 31.000 kedatangan pengungsi pada tahun 2020, dibandingkan dengan hampir 10.000 orang pada periode yang sama tahun lalu.