Arkeolog Beberkan Jejak Manusia Purba di Zaman Batu Pernah Menonton Animasi
Manusia purba Eropa di Zaman Batu pernah berkerumun mengelilingi api unggun pada malam hari untuk menonton animasi.
Manusia purba Eropa di Zaman Batu pernah berkerumun mengelilingi api unggun pada malam hari untuk menonton animasi sederhana yang dibuat ketika cahaya api bergerak di seputar gambar yang diukir di batuan datar.
Ukiran purba di dinding-dinding gua Eropa menunjukkan bahwa seniman Zaman Batu bisa menggambarkan hewan dengan realisme yang menakjubkan.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Baru-baru ini, beberapa arkeolog berspekulasi bahwa manusia purba melihat lampu api yang berkedip-kedip sebagai hal yang dapat meningkatkan karya mereka. Dengan menghasilkan banyak gambar yang tumpang tindih di dinding gua, seniman dapat membuat animasi yang belum sempurna saat cahaya dari obor menyala menyoroti satu gambar dan kemudian gambar lainnya.
Andrew Needham dari Universitas York, Inggris, dan rekan-rekannya menemukan bukti bahwa animasi sederhana ini tidak terbatas pada gua-gua yang dalam. Sebaliknya, beberapa tampaknya telah terukir pada batu datar yang ditempatkan di dekat perapian di mana orang-orang Zaman Batu berkumpul di malam hari, dikutip dari laman New Scientist, Jumat (27/1).
Batu tersebut, yang disebut plakat, digali pada abad ke-19 dari gua batu Montastruc di Prancis selatan. Sebagian besar batu itu memiliki panjang dan lebar 10 dan 20 cm. Di kedua sisi batu itu terukir gambar hewan, biasanya kuda dan rusa kutub.
Ukiran batu tersebut dibuat oleh orang-orang Magdalena, kemungkinan antara 16.000 dan 13,500 tahun lalu.
Sedikit yang diketahui bagaimana plakat tersebut digunakan. Tapi Needham dan rekannya menyatakan sebagian besar batu itu memiliki satu ciri yang umum: ada bukti pernah terkena panas. Karena artefak purbakala lainnya dari gua batu tidak memiliki bukti terkena panas, peneliti berpendapat plakat itu secara rutin diletakkan di dekat api unggun.
Needham dan rekan-rekannya bertanya-tanya apa pengaruh cahaya yang berkedip-kedip dari nyala api terhadap karya seni itu. Untuk mengeksplorasi ini, mereka membuat model plakat komputer 3D dan menggunakan realitas virtual untuk mensimulasikan gerakan cahaya redup di atas permukaannya.
Dengan melakukan hal tersebut mengungkapkan bahwa cahaya bisa menarik perhatian penonton dan hewan yang terukur di atas batu tersebut tampak seperti bergerak.
"Ini pasti menjadi efek visual yang sangat kuat," kata Needham.
"Ini mungkin ruang sosial yang penting. Bisa jadi tempat untuk berbagi cerita atau ngobrol atau menjalin keakraban satu sama lain setelah hari-hari panjang dihabiskan untuk perburuan dan pengumpulan (makanan)," jelasnya.
(mdk/pan)