AS Ancam Mahkamah Internasional Jangan Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Pejabat Israel Atas Genosida di Gaza
Sejumlah laporan menyebutkan Mahkamah Pidana Internasional yang berbasis di Den Haag, Belanda segera mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Sejumlah laporan menyebutkan Mahkamah Pidana Internasional yang berbasis di Den Haag, Belanda segera mengeluarkan surat perintah penangkapan.
- Janji Patuhi Mahkamah Internasional, Negara Eropa Ini Akan Tangkap Netanyahu dan Pejabat Israel karena Kejahatan Perang
- Negara Ini Siap Tangkap Netanyahu Atas Kejahatan Perang di Gaza, Tinggal Tunggu Surat Perintah Penangkapan Mahkamah Internasional
- Netanyahu Naik Darah, Sebut Pengajuan Surat Penangkapannya oleh Jaksa Mahkamah Internasional "Menjijikkan"
- Ini yang Bakal Terjadi Jika Mahkamah Internasional Tuntut Netanyahu atas Kejahatan Perang di Gaza
AS Ancam Mahkamah Internasional Jangan Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Pejabat Israel Atas Genosida di Gaza
Amerika Serikat menyatakan menentang penyelidikan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina. Pernyataan ini dilontarkan di tengah munculnya laporan bahwa para pejabat Israel khawatir ICC akan segera mengeluarkan surat penangkapan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan membahas isu ini dengan Presiden AS Joe Biden dalam sebuah panggilan telepon pada akhir pekan lalu.
“Kami sudah sangat jelas tentang penyelidikan ICC, bahwa kami tidak mendukungnya, kami tidak percaya bahwa mereka memiliki yurisdiksi,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, dikutip dari AFP.
Ketua DPR Mike Johnson menyebut surat perintah penangkapan yang kemungkinan dikeluarkan ICC itu “memalukan” dan “melanggar hukum”.
“Jika tidak ditentang oleh pemerintahan Biden, ICC dapat menciptakan dan mengasumsikan kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin politik Amerika, diplomat Amerika, dan personil militer Amerika,” ujar Johnson.
Johnson menyerukan kepada pemerintahan Biden untuk “segera dan dengan tegas menuntut agar ICC mundur” dan “menggunakan semua alat yang tersedia untuk mencegah kekejian semacam itu.”
Beberapa anggota parlemen AS dari Partai Republik juga mengkritik keras ICC dalam beberapa hari terakhir.
Jean-Pierre enggan mengonfirmasi laporan dari stasiun berita Axios bahwa Netanyahu meminta Biden mencegah ICC mengirimkan surat perintah penangkapan untuk para pejabat Israel.
“Fokus utama dari panggilan telepon itu jelas adalah kesepakatan penyanderaan dan mencapai gencatan senjata, memasukkan bantuan kemanusiaan ke Gaza,” tambahnya.
Juru bicara tersebut juga menolak mengomentari laporan Washington telah menghubungi ICC untuk memperingatkan penerbitan surat perintah apapun dapat menggagalkan upaya-upaya untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan tawanan.
ICC belum mengomentari laporan tersebut. Namun, beberapa pejabat Israel dalam beberapa hari terakhir mengatakan bahwa setiap upaya pengadilan untuk mengambil tindakan apa pun terhadap Israel akan “keterlaluan.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengatakan pihaknya “tidak akan menundukkan kepala atau jera” dengan ancaman hukum dari ICC.
Baik AS maupun Israel bukanlah anggota ICC.
ICC adalah satu-satunya pengadilan independen di dunia yang dibentuk untuk menyelidiki pelanggaran paling berat yang dilakukan oleh tersangka perorangan, termasuk genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.