AS hapus program penelitian gas rumah kaca NASA
Menurut Direktur Tufts University Center for International Environment and Resource Policy di Medford, Massachusetts, Kelly Sims Gallagher, pemotongan CMS membahayakan upaya untuk memverifikasi pengurangan emisi nasional yang disepakati dalam kesepakatan iklim Paris.
Pemerintah Amerika Serikat secara diam-diam telah menghapus program Badan Antariksa Amerika (NASA) untuk melacak karbon dan metana serta efek gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
Jurnal Science mengatakan, Sistem Pemantauan Karbon NASA (CMS) adalah program yang melacak timbul dan tenggelamnya sumber karbon dan membuat model resolusi tinggi dari aliran karbon di planet.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Siapa yang mengatur anggaran NASA? Masyarakat mendukung dan bersemangat dengan gagasan ini, begitu pula anggota parlemen yang mengatur anggaran NASA yang besar.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Kapan Pratiwi Sudarmono terpilih untuk misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
"Sekarang, pemerintahan Presiden Donald Trump diam-diam telah membunuh CMS," katanya, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (11/5).
Jurnal itu menulis, langkah itu sebagai sebuah serangan terhadap ilmu pengetahuan, terutama ilmu iklim. NASA sejauh ini menolak untuk memberikan alasan mengenai pembatalan program senilai USD 10 juta per tahun itu.
Juru Bicara NASA, Steve Cole mengatakan, tidak disebutkan CMS dalam kesepakatan anggaran yang ditandatangani Maret lalu.
Menurut Cole, Trump mengusulkan pemotongan proyek CMS dan empat misi ilmu bumi tahun lalu. Bantuan dana penelitian itu akan selesai.
Trump telah membatalkan misi ilmu bumi lain, seperti Orbiting Carbon Observatory 3 (OCO-3) dan mengumumkan penarikan AS dari kesepakatan iklim Paris tahun 2015.
Menurut Direktur Tufts University Center for International Environment and Resource Policy di Medford, Massachusetts, Kelly Sims Gallagher, pemotongan CMS membahayakan upaya untuk memverifikasi pengurangan emisi nasional yang disepakati dalam kesepakatan iklim Paris.
"Jika Anda tidak dapat mengukur pengurangan emisi, Anda tidak dapat yakin bahwa negara-negara mematuhi perjanjian," katanya dalam jurnal tersebut.
Membatalkan CMS adalah kesalahan besar.
Baca juga:
NASA buka tour ke matahari, ada yang mau ikut?
Stephen Hawking di mata keluarga sampai NASA
Proyek NASA terbaru bawa misi hancurkan asteroid sebelum menghujam Bumi
Canggih, kostum luar angkasa terbaru NASA terpasang 'toilet' di dalamnya
NASA 'pinjamkan' teknologinya untuk perhelatan Oscar, seperti apa?
Tahun 2017 jadi salah satu tahun terpanas, tren pemanasan global makin nyata