Astronom Temukan Ada Jejak Air di Sebuah Planet di Luar Tata Surya
Para astronom akhirnya berhasil menembus kabut yang melingkupi planet ekstrasurya GJ 1214b, sebuah planet mini-Neptunus di sekitar bintang yang jaraknya sekitar 40 tahun cahaya.
Para ahli astronomi akhirnya berhasil menembus kabut yang melingkupi planet ekstrasurya GJ 1214b, sebuah planet mini-Neptunus di sekitar bintang yang jaraknya sekitar 40 tahun cahaya. Mini-Neptunus adalah jenis planet yang umum di galaksi kita — tetapi karena tidak ada satu pun di tata surya kita, membuat para ilmuwan penasaran.
Pengamatan sebelumnya gagal karena lapisan awan tebal, tetapi inframerah James Webb Space Telescope (JWST) yang kuat memungkinkan para astronom untuk mengungkap planet tersebut. Para astronom menemukan, mini Neptunus memiliki atmosfer yang terbuat dari uap, mengisyaratkan masa lalu planet itu kemungkinan "dunia air", menurut para peneliti NASA.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
-
Bagaimana para ilmuwan akan meneliti sampel asteroid Bennu? 30 persen sample akan dianalisis lebih dari 200 ilmuwan selama 2 tahun kedepan. Sedangkan sisanya disisihkan untuk melakukan uji teknologi dan keperluan penelitian di masa depan, dengan cara dibagi melalui potongan material agar mempermudah alokasinya.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Mengapa sampel asteroid Bennu penting bagi ilmuwan? Selain untuk menghindari bencana tabrakan asteroid Bennu dan Bumi, sampel dari Bennu juga akan memberikan wawasan kepada para ilmuan tentang proses-proses penyebab pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
-
Bagaimana para astronom mempelajari atmosfer planet di luar tata surya? Para astronom sekarang dapat menganalisis atmosfer planet yang mengorbit bintang jauh, mencari bahan kimia yang hanya dapat dihasilkan oleh organisme hidup, seperti yang terjadi di Bumi.
-
Siapa yang terlibat dalam mempelajari dan membahas asteroid berbahaya? Melansir laporan ScienceAlert, Rabu (29/11), para ilmuwan dan politisi yang mempelajari asteroid telah mengadakan Planetary Defence Conference (PDC) atau Konferensi Pertahanan Planet pada tahun ini, untuk mengkaji semua masalah yang berhubungan dengan asteroid.
Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Nature pada 10 Mei lalu.
"Selama hampir dekade terakhir, satu-satunua hal yang kita benar-benar tahu tentang planet ini adalah atmosfernya berawan atau berkabut," jelas peneliti eksoplanet Jet Propulsion Lab NASA, Rob Zellem, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Live Science, Selasa (16/5).
Tim peneliti menggunakan JWST's Mid-Infrared Instrument (MIRI) untuk memetakan suhu planet tersebut saat melintasi orbitnya, menangkap informasi pada siang dan malam hari dan memudahkan ahli astronomi menemukan planet tersebut terbuat dari apa.
Suhu pada planet itu berubah dengan dramatis dari siang ke malam, bisa mencapai panas 535 derajat Fahrenheit atau 280 derajat Celcius dan kemudian mendingin sampai lebih dari 100 derajat Fahrenheit pada malam hari.
Perubahan suhu yang besar ini mengindikasikan atmosfer planet ini tidak hanya terdiri dari molekul hidrogen ringan, tapi ada hal lan seperti air atau metana.
Para peneliti melihat temuan ini sebagai petunjuk menarik terkait masa lalu planet tersebut, karena atmosfernya tidak cocok dengan material pembentuk bintang.
Menurut penulis studi utama dan astronom Universitas Maryland, Eliza Kempton, planet tersebut kehilangan banyak hidrogen.
"Penjelasan paling sederhana, jika Anda menemukan planet yang sangat kaya air, itu terbentuk lebih jauh dari bintang induknya," tambahnya.
Masih banyak yang harus diketahui para astronom tentang GJ 1214b, tetapi mereka berharap untuk mengamati lebih banyak mini-Neptunus dengan JWST dalam waktu dekat. Menurut Kempton, mereka berharap untuk menemukan "cerita yang konsisten" tentang bagaimana mini-Neptunus terbentuk, dan bagaimana planet ini berakhir dengan begitu banyak air.
(mdk/pan)