Awan dan Udara Sudah Mulai Tercemar Mikroplastik, Begini Dampaknya Jika Dihirup Makhluk Hidup
Udara tidak hanya tercemar oleh asap, tapi juga mikroplastik.
Awan dan Udara Sudah Mulai Tercemar Mikroplastik, Begini Dampaknya Jika Dihirup Makhluk Hidup
Awan dan Udara Sudah Mulai Tercemar Mikroplastik, Begini Dampaknya Jika Dihirup Makhluk Hidup
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Chemistry Letters menyebutkan para ilmuwan Jepang saat ini telah menemukan adanya mikroplastik pada awan.
Sumber: Sputnik Globe
Mikroplastik yang ditemukan meliputi polietilena, polipropena, polietilena tereflat, polimetil metakrilat, resin epoksi, poliamida 6, kopolimer etilena-propilena atau paduan polietilena polipropilena, dan poliuretan.
-
Dimana penelitian tentang mikroplastik di air minum dilakukan? Dalam penelitian ini, para peneliti mengumpulkan sampel air keran yang dari Guangzhou, China, dan menambahkan konsentrasi yang bervariasi dari nanoplastik dan mikroplastik.
-
Bagaimana para ilmuwan berhasil memetakan Sungai Atmosfer? Para peneliti dari University of California telah menggabungkan data dari berbagai satelit untuk membuat peta koridor uap air yang luas ini. Tim dipimpin oleh ilmuwan atmosfer, yaitu Weiming Ma.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang cadangan air di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Dimana lokasi penelitian mengenai mikroorganisme yang hidup di lingkungan ekstrem? Studi ini mengindikasikan, area spesifik di dalam kawah aktif Kolumbo ini menciptakan ceruk yang berbeda di mana mikroorganisme dengan strategi adaptasi untuk menahan tekanan panas dapat tumbuh subur pada suhu yang dapat melebihi 120 derajat Celcius.
-
Mengapa para ilmuwan khawatir dengan keberadaan mikroplastik di otak? Temuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan para peneliti bahwa jalur penciuman dapat memungkinkan mikroplastik mengakses otak dan berpotensi mencapai area otak di luar bulbus olfaktorius.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan tentang air di Bumi? Penelitian yang bertujuan untuk menelusuri asal muasal air di bumi telah membawa para ilmuwan pada suatu penemuan yang benar-benar luar biasa—adanya samudera yang tersembunyi di dalam lapisan mantel bumi, 700 kilometer di bawah permukaan.
Para ilmuwan mendaki puncak Gunung Oyama dan Gunung Fuji untuk mengumpulkan sampel air dari kabut di sekitar gunung tersebut dengan ketinggian 1.300 meter hingga 3.776 meter.
Dengan menggunakan teknik pencitraan canggih, tim peneliti menemukan setidaknya sembilan jenis polimer dan satu jenis karet dalam sample mereka. Plastik-plastik tersebut memiliki ukuran antara 7,1 mikrometer hingga 94,6 mikrometer dengan konsentrasi berkisar antara 6,7 hingga 13,9 per liter.
Sumber: Sputnik Globe
“Mikroplastik di troposfer bebas diangkut dan berkontribusi pada polusi global. Jika masalah 'polusi udara plastik' tidak ditangani secara proaktif, perubahan iklim dan risiko ekologis dapat menjadi kenyataan, menyebabkan kerusakan lingkungan yang tidak dapat dibalikkan dan serius di masa depan."
Hiroshi Okochi, profesor di Universitas Waseda.
Sumber: Sputnik Globe
Sebenarnya, ini bukan kali pertama mikroplastik ditemukan pada suatu entitas yang bukan tempatnya. Namun, para peneliti mengatakan ini adalah laporan pertama tentang mikroplastik yang ditemukan pada udara di dalam air awan.
“Penelitian menunjukkan bahwa sejumlah besar mikroplastik tertelan atau terhirup oleh manusia dan hewan dan telah terdeteksi di berbagai organ seperti paru-paru, jantung, darah, plasenta, dan feses. Sepuluh juta ton potongan plastik ini berakhir di lautan, dilepaskan bersama semprotan air laut, dan terbawa ke atmosfer,” demikian isi rilis tersebut .
Bahaya Mikroplastik
Para peneliti menambahkan, mikroplastik telah masuk ke dalam awan dan menyebabkan hujan plastik yang akan mencemari hampir semua yang makhluk hidup makan dan minum. Akumulasi mikroplastik terbawa angin (AMPs) di atmosfer juga dapat menyebabkan dampak negatif pada keanekaragaman hayati. Penelitian lanjutan juga telah mengaitkan mikroplastik dengan kanker serta efek negatif lainnya pada kesehatan jantung dan paru-paru.
- Makam Panglima Militer Mesir Kuno dari Abad ke-6 SM Digali, Isinya Banyak Artefak Menakjubkan
- Kapas Mulai Digunakan sebagai Bahan Baku Tekstil Sejak 7.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya
- KY Terbitkan Seribu Lebih Surat Tembusan Terkait Pelanggaran Etik Hakim
- Ilmuwan Temukan Lalat yang Tak Bisa Terbang, Padahal Sayapnya Utuh
“AMP terdegradasi jauh lebih cepat di lapisan atas atmosfer dibandingkan di permukaan bumi karena radiasi ultraviolet yang kuat, dan degradasi ini melepaskan gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap pemanasan global. Hasilnya, temuan penelitian ini dapat digunakan untuk memperhitungkan dampak AMP dalam proyeksi pemanasan global di masa depan,” tulis Hiroshi Okochi.
Sumber: Sputnik Globe