Awan Ternyata Punya Berat Ribuan Ton, Tapi Kenapa Tidak Jatuh ke Tanah?
Awan yang terlihat seperti kapas ringan melayang di udara ternyata punya berat ribuan ton
Awan Ternyata Punya Berat Ribuan Ton, Tapi Kenapa Tidak Jatuh ke Tanah?
Selama ini kita menganggap awan yang kita lihat itu mirip gumpalan kapas yang tipis dan ringan sehingga bisa melayang di udara. Nyatanya awan memiliki berat mencapai ribuan ton. Namun dengan berat sampai ribuan ton, kenapa awan tidak jatuh ke tanah? Berikut penjelasannya menurut sains:
Gumpalan kapas
Dilansir dari IFL Science, awan terbentuk dari kondensasi uap air untuk membentuk tetesan kecil air (droplet) yang kemudian bergabung membentuk apa yang kita lihat sebagai awan. Mirip dengan yang terjadi di kamar mandi setelah kita mandi air hangat. Jadi bagaimana sesuatu yang tidak punya unsur padat bisa punya berat? Jawabannya ada dalam kumpulan massa molekul air.
-
Apa arti dari kata "Afwan" dalam bahasa Arab? Afwan artinya adalah 'maaf' jika diterjemahkan secara harfiah dari bahasa Arab. Kata afwan merupakan frasa dasar dalam bahasa Arab untuk berkomunikasi secara lisan atau tertulis.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa itu kain dagang Lingga? Kain dagang Lingga ini mirip dengan kain sarung yang biasa digunakan oleh kaum laki-laki saat beribadah. Kain dagang Lingga ini bisa digunakan oleh kaum laki-laki maupun perempuan. Bagi kaum pria, mengenakan pakaian adat belum lengkap dan tidak sempurna apabila hanya menggunakan penutup kepala, berbaju, dan juga bercelana. Kain dagang Lingga ini menjadi pelengkapnya yang digunakan melingkar dan menutupi sebagian celana.
-
Apa itu Es Sagwan? Di Kota Tegal ada sebuah minuman legendaris bernama Es Sagwan. Minuman tersebut memang cocok dinikmati untuk melepas rasa dahaga di tengah panasnya udara Kota Tegal. Salah satu yang terkenal adalah warung Es Sagwan milik Muhammad Sa'adi.
-
Apa itu Lamang Katan? Dilansir dari situs indonesiakaya.com, Lamang Katan ini terbuat dari beras ketan atau pulut yang dimasak dengan cara dibakar dalam batang bambu.
Padatnya molekul air pada suatu awan membuat awan itu memiliki berat yang lebih besar. Awan dengan jenis yang berbeda bisa punya berat yang berbeda pula. Untuk mudahnya kita bisa membayangkan awan cumulus yang paling sering terlihat.
Punya berat berbeda
Peneliti di Pusat Penelitian Atmosfer Nasional Amerika Serikat menghitung kepadatan awan cumulus yakni 0,5 gram air per meter kubik. Jadi 1 kilometer kubik awan bisa mengandung 1 miliar meter kubik air. Jika kita menghitung dengan kalkulator maka berat 1 miliar meter kubik air dikali 0,5 adalah 500.000 kilogram. Jadi satu awan cumulus beratnya bisa mencapai 500.000 kilogram.
Jika dibandingkan dengan pesawat Boeing 747-SP yang beratnya 220.000 kilogram maka awan cumulus yang lebih berat itu juga ternyata bisa melayang di udara. Awan yang sangat besar dan luas tentu beratnya di beberapa bagian bisa berbeda. Awan juga terbuat dari banyaknya tetesan air yang saking kecilnya maka gravitasi tidak berpengaruh.
Gravitasi tidak berpengaruh
Dan ternyata udara kering juga lebih padat ketimbang sebuah awan, artinya awan bisa melayang dengan nyaman di atas kumpulan udara kering tanpa melewatinya.
Awan terbentuk saat molekul air di udara berkumpul dan membentuk tetesan air atau kristal es, proses tersebut dinamakan kondensasi. Tetesan air tersebut memiliki bentuk sangat kecil dengan diameter sekitar 0,01 mm.
Jika digambarkan, tetesan tersebut sama jika kalian mengambil segumpal air dengan volume yang sama dengan gula batu yang dibagi menjadi satu miliar keping, satu keping tersebut sama dengan ukuran tetesan awan.
- Terungkap, Calon Panglima TNI Agus Subiyanto Ternyata Tuan Tanah Berharta Rp19 Miliar dan Tidak Punya Utang
- 4 Ramuan Bahan Alami Murah Meriah untuk Atasi Rambut Rontok, dari Bunga Sepatu sampai Gletang
- Jatuh saat Bantu Padamkan Kebakaran, Bokong Remaja di Makassar Tertusuk Balok Kayu
- Sumur Maut Tetangga: Ayam & Burung Mati, Kakak Beradik Tewas saat Bersihkan Lumpurnya
Saat tidak ada udara yang menghalangi, gravitasi akan membuat tetesan awan jatuh. Namun karena tetesan air awan sangat kecil dibandingkan massa nya, kecepatan jatuhnya menjadi lambat dan udara akan membawa tetesan awan bergerak lebih cepat ke atas dibandingkan saat jatuh ke bawah.