Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China
Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.
Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China
Peneliti di China menemukan fosil badak yang berusia sekitar 14 juta tahun. Temuan ini, yang pertama kali di wilayah tersebut, diharapkan dapat memberikan pencerahan tentang pola migrasi badak kuno dan penyebaran mereka di berbagai wilayah.
-
Kapan fosil tengkorak kelelawar yang ditemukan itu berusia? Tengkorak berukuran 1,8 cm ini merupakan penemuan yang penting, berusia sekitar 50 juta tahun dengan bentuk tiga dimensi yang utuh.
-
Kapan fosil hewan purba ini ditemukan? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
-
Siapa yang menemukan fosil hewan purba ini? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
-
Fosil apa yang ditemukan di China? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China. Fosil ini terdiri dari dua tulang lengkap.
-
Dimana fosil hewan purba ini ditemukan? Potongan fosil tulang rahang hewan tersebut ditemukan di ladang opal di bagian utara New South Wales, bersama dengan bukti beberapa spesies monotreme purba lainnya yang kini telah punah.
-
Siapa yang menemukan fosil-fosil hewan purba tersebut? Ekspedisi untuk mengumpulkan fosil-fosil ini dilakukan pada tahun 2011 dan 2014 oleh para ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL).
Fosil ini, secara ilmiah dinamakan Prosantorhinus yei sp. nov., ditemukan di Wilayah Otonom Hui Ningxia. Fosil ini merupakan tengkorak dewasa yang terawat baik, dengan tulang hidung yang tebal dan tinggi yang menopang tanduk kecil.
Sumber: BNN Breaking
Keberadaan fosil semacam ini di daerah tersebut menunjukkan bahwa badak kuno ini memiliki jangkauan geografis yang luas, dari Eropa hingga selatan Pakistan selatan dan China.
Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia. Keberadaan Prosantorhinus yei sp. nov. di Asia Timur menunjukkan bahwa migrasi hewan prasejarah ini tidak terbatas oleh hambatan ekologis dan geografis di Eurasia, sebuah pengetahuan yang mengubah teori-teori yang ada tentang jangkauan dan kemampuan adaptasi mereka.
- China Daratkan Wahana Luar Angkasa di Sisi Terjauh Bulan, Punya Misi Ungkap Salah Satu Rahasia Semesta
- Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
- Fosil Berusia 247 Juta Tahun Ini Bikin Peneliti Bingung, Sosoknya Baru Terungkap Setelah Seabad
- Ilmuwan Ungkap di Mana Manusia Lahir dan Berevolusi untuk Pertama Kali, Ini Jawabannya
Namun, nilai penemuan ini tidak hanya terbatas pada bidang paleontologi. Fosil ini menjadi bagian kunci yang akan membantu ilmuwan memahami sejarah biologis dan geografis megafauna selama zaman Miocene. Selain itu, memberikan peluang untuk menyelidiki iklim dan lingkungan kuno, yang dapat meningkatkan pemahaman kita tentang sejarah Bumi yang kompleks.
Dalam skema penelitian ilmiah secara keseluruhan, penemuan ini menjadi pengingat akan jumlah pengetahuan yang terpendam di bawah permukaan tanah, menunggu untuk diungkap. Seiring berlanjutnya penelitian ilmiah terhadap masa lalu, setiap fosil yang ditemukan membawa kita lebih dekat untuk memahami jalinan kehidupan yang rumit di Bumi.