Bukan Hanya Eropa, Negara-Negara Timur Tengah dan Asia Ini Ternyata Pernah Dijelajahi Bangsa Viking
Dalam kurun waktu kurang dari 300 tahun, bangsa Viking menaklukkan dan menjelajahi empat benua.
Bangsa Viking terkenal sebagai penjelajah dan penakluk.
-
Apa saja inovasi yang diciptakan bangsa Viking? Berikut adalah barang-barang inovasi yang dibuat bangsa Viking. Secara umum, bangsa Viking dikenal sebagai perampok barbar yang hidup dengan menjarah dan membakar musuh-musuhnya. Penyerangannya ke Eropa tanpa ampun, sehingga bangsa Viking begitu ditakuti. Bukan hanya menjarah, bangsa Viking juga dikenal suka melakukan perbudakan dan pemerkosaan terhadap korban-korban yang selamat.Namun, bangsa Viking juga meninggalkan berbagai inovasi yang fenomenal.
-
Di mana arkeolog menemukan mata panah milik Bangsa Viking? Artefak Viking ini ditemukan saat tim arkeolog melakukan survei di pegunungan bersalju. Arkeolog Norwegia dari proyek "Secrets of the Ice" menemukan mata panah zaman Viking saat melakukan survei di Pegunungan Jotunheimen.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan permukiman Viking? Pemindaian dilakukan menggunakan kendaraan kecil seperti mobil golf. Kendaraan ini dilengkapi dengan alat georadar dan diawaki oleh para arkeolog. Saat melewati lahan pertanian yang luas, mobil ini mengirimkan sinyal ke dalam tanah untuk mencari reruntuhan yang terkubur di bawah ladang di pulau Klosterøy.
-
Kapan Bangsa Viking menguasai wilayah Inggris? Bangsa Viking pernah mengalahkan banyak kerajaan kecil di Inggris dan menguasai wilayah tersebut sekitar tahun 800-1.000.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Norwegia? Sebuah harta karun berupa lima potongan foil emas seukuran kuku jari ditemukan para arkeolog di pinggir jalan di tenggara Norwegia.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Norwegia? Arkeolog di Norwegia menemukan tangkai panah yang berasal dari Zaman Batu.
Bukan Hanya Eropa, Negara-Negara Timur Tengah dan Asia Ini Ternyata Pernah Dijelajahi Bangsa Viking
Dalam kurun waktu kurang dari 300 tahun, bangsa Viking menaklukkan dan menjelajahi empat benua, tersebar di berbagai tempat mulai dari Skandinavia untuk diserang dan berdagang dengan peradaban di seluruh Eropa dan sekitarnya.
Apa yang membuat bangsa ini sangat gemar bertualang?
Alasan fundamental mereka adalah kekuasaan dan kekayaan. Profesor arkeologi pertengahan Universitas Dataran Tinggi dan Kepulauan Skotlandia, Alexandra Sanmar mengatakan, bangsa Viking pada masa itu sangat waspada dengan apa yang terjadi di Inggris dan benua Eropa.
- Arkeolog Temukan 139 Kuburan Viking Berusia 1.200 Tahun, Berisi Aksesori Sampai Tulang Hewan
- Petani Tidak Sengaja Temukan Harta Karun Berharga Peninggalan Bangsa Viking Ribuan Tahun Lalu
- Artefak Kuno Bangsa Viking Muncul Setelah Salju Mencair, Ada Sekop Kayu dan Tongkat 'Menyeramkan'
- Bangsa Viking Punya Perawatan Gigi yang Rumit Tanpa Teknologi Mutakhir, Ini Faktanya
"Mereka tahu ada kekayaan yang harus dimiliki, dan mereka telah berdagang dengan orang-orang ini sejak lama. Lalu mereka sadar bahwa mereka tidak perlu berdagang lagi. Mereka bisa saja merebutnya," jelas Sanmar, dikutip dari Live Science.
Sanmar mengatakan, awalnya rombongan pria muda yang terorganisir selama Zaman Viking (799-1066 Masehi) berlayar dari Skandinavia selama musim panas untuk kampanye penyerangan dan kembali pada musim gugur dengan barang rampasan mereka. Seiring berjalannya waktu, para penakluk ini mulai menetap di wilayah baru, secara bertahap membawa keluarga untuk menciptakan pemukiman permanen dan titik persinggahan di jalur-jalur penting.
Sanmar menerangkan, ekspedisi paling awal ke arah barat membawa para penakluk Viking ke Skotlandia utara, di mana mereka dengan cepat mengambil alih keberadaan penduduk asli dan mendirikan pemukiman Viking. Dari sana, pelayaran singkat berlanjut ke Kepulauan Hebrides dan Faroe di dekatnya, yang pada akhirnya memungkinkan bangsa Viking untuk berpindah pulau hingga ke Islandia pada tahun 870.
Sekitar tahun 1000, mereka melakukan pelayaran pertama melintasi Atlantik ke barat daya Greenland, sebelum akhirnya mencapai L'Anse aux Meadows di Newfoundland, Kanada, berjarak 3.900 kilometer dari Norwegia. Meskipun pencapaian ini merupakan bukti keterampilan luar biasa bangsa Viking sebagai pelaut dan navigator, bukti menunjukkan bahwa mereka tidak tinggal lama di pemukiman mereka di Amerika Utara.
“Greenland tidak diragukan lagi penting bagi bangsa Viking untuk melakukan perjalanan bolak-balik ke Newfoundland,” kata arkeolog di Museum Sejarah Kebudayaan Oslo di Norwegia, Ellen Naess kepada Live Science. “Salah satu sumber daya penting yang mereka temukan di Greenland adalah walrus yang mereka buru untuk diambil gigi dan kulit gadingnya yang berharga.”
Sebuah studi pada April 2023 dalam jurnal Antiquity menemukan bahwa para penjelajah ini bahkan membawa pohon-pohon besar dari Amerika Utara untuk digunakan membangun pemukiman mereka di Greenland.
Mereka juga melakukan ekspansi ke wilayah timur. Para prajurit Viking menyeberangi Laut Baltik dan melakukan perjalanan di sepanjang sungai pedalaman di Eropa Timur dan Rusia, melewati Kiev, Ukraina, dan Novgorod, Rusia, pada tahun 900-an dan sampai ke Konstantinopel di Kekaisaran Bizantium dan Bagdad sekitar tahun 1000.
“Di sini, bangsa Viking fokus pada perdagangan dibandingkan penyerangan, dan mereka menetap di populasi lokal dan menjadi sangat kuat," kata Sanmark.
Bangsa Viking juga diduga pernah menjelajah sampai China.
“Di Swedia, ada sutra dari China, tapi kami tidak tahu seberapa jauh mereka pergi untuk mendapatkan material ini. Tapi mereka pasti memiliki koneksi hingga ke China dan India; tidak diragukan lagi tentang itu," ungkap Sanmark.
Yang kurang dikenal adalah ekspansi bangsa Viking ke arah selatan, di sekitar pantai utara Francia (sekarang Perancis), Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) dan, akhirnya, di sepanjang pantai utara Afrika pada awal abad ke-11. Namun, karena kondisi gersang yang menantang dan kurangnya saluran air, mereka tidak pernah mencoba menyeberangi Sahara dan memperluas wilayah mereka lebih jauh ke Afrika.
Zaman Viking secara perlahan mulai berakhir pada pertengahan abad ke-11, seiring perkembangan politik dari kontak dengan budaya lain dan penyebaran agama Kristen menyebabkan pergeseran sikap sosial. Namun selama masa kejayaannya selama 300 tahun, bangsa Viking benar-benar berhasil menorehkan prestasi di dunia.
“Dalam hal jarak, pemukiman di Newfoundland mungkin merupakan pemukiman terjauh yang mereka jangkau,” kata Naess.
“Tetapi secara budaya, Bagdad mungkin merupakan perjalanan yang lebih besar menuju hal yang tidak diketahui oleh bangsa Viking.”