Arkeolog Temukan Lembaran Emas Bergambar Unik, Diduga Jadi Tiket Masuk ke Kuil Kuno 1.400 Tahun Lalu
Arkeolog menemukan harta karun berupa lima lembar tipis emas bergambar unik.
Arkeolog Temukan Lembaran Emas Bergambar Unik, Diduga Jadi Tiket Masuk ke Kuil Kuno 1.400 Tahun Lalu
Sebuah harta karun berupa lima potongan foil emas seukuran kuku jari ditemukan para arkeolog di pinggir jalan di tenggara Norwegia. Potongan foil emas langka ini berasal dari 1.400 tahun yang lalu. Potongan-potongan emas ini tipis, datar, sebagian besar berbentuk persegi, dan dihiasi dengan cap motif-motif misterius.
Sumber: Ancient Origins
Para peneliti mengaitkan temuan ini dengan periode Merovingian di Norwegia, yang dimulai sekitar tahun 550 M dan berlanjut hingga Zaman Viking. Ini adalah masa yang ditandai oleh perubahan iklim dan kekuasaan yang bergejolak.
-
Siapa yang menemukan harta karun emas di Norwegia? Erlend Bore, seorang pria berusia 51 tahun dari Sola, adalah orang beruntung yang secara kebetulan menemukan harta karun kuno yang tak ternilai ini di pulau selatan Rennesoey, dekat kota Stavanger.
-
Dimana arkeolog menemukan koin emas? Arkeolog di Bulgaria menemukan lima koin emas saat menggali di desa Debnevo, di wilayah utara negara tersebut.
-
Apa temuan arkeolog di kuil? Arkeolog di Peru menemukan kuil yang digunakan untuk upacara berusia 4.000 tahun. Selain itu, ditemukan juga kerangka manusia di dalam kuil tersebut.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog? Para arkeolog atau ilmuwan menemukan fosil laba-laba raksasa di New South Wales, Australia.
Foto: Nicolai Eckhoff
Motif-motif yang terukir pada potongan-potongan foil emas ini menampilkan gambar individu, termasuk seorang pria dan seorang wanita, dengan pakaian indah, perhiasan, dan gaya rambut yang beragam. Temuan dalam penggalian sebelumnya di pertanian Hov di Vingrom juga mengungkapkan 30 potongan foil emas serupa, dan para ahli percaya bahwa tempat ini dahulu adalah sebuah kuil pagan suci, tempat orang-orang berkumpul untuk memberi penghormatan kepada para dewa dan mempersembahkan tumbal.
"Meskipun potongan-potongan emasnya sangat kecil, tetapi motifnya memiliki kekayaan detail yang mencolok," tulis Nicolai Eckhoff, arkeolog Universitas Oslo yang terlibat dalam penggalian tersebut, di Facebook.
Foto: Nicolai Eckhoff
Sebagai contoh, pria dalam gambar tampak mengenakan rok pendek yang memperlihatkan kakinya, sementara wanita mengenakan gaun dengan selendang dan jubah. Selain itu, keduanya mengenakan perhiasan, dengan gaya rambut yang berbeda, dan memegang berbagai barang seperti cangkir minum, tongkat, atau cincin di tangan mereka. Potongan emas ini sebenarnya begitu rinci dan bervariasi sehingga menjadi sumber studi tentang kostum dan studi ikonografi pada masa itu.
Sumber: Ancient Origins
Awalnya, para arkeolog ragu dengan usaha mereka untuk mengungkap foil emas yang lain. Namun, ternyata mereka berhasil menemukan tiga potongan dari penggalian selanjutnya di dekat dinding kuil yang diyakini pernah berdiri. Dua di antaranya ditemukan di lubang pos terpisah. Yang menarik, kemungkinan besar penemuan baru ini digali di tempat awal mereka diletakkan.
Beberapa foil emas yang ditemukan sebelumnya di sekitar situs ini belum diketahui penempatan awal mereka. Bahkan, beberapa telah ditemukan di sekitar lubang pos yang berbeda dalam kuil kuno, yang terletak di sisi yang berlawanan dengan yang baru saja ditemukan. Namun, tiga foil emas terakhir yang digali di bawah struktur sebenarnya dari dinding kuil ini menunjukkan bahwa mereka sengaja ditempatkan di sana sebelum pembangunan dinding.
Tiket Masuk Kuil
Penemuan ini juga memicu beberapa teori menarik. Salah satunya adalah kemungkinan bahwa potongan-potongan foil emas ini digunakan sebagai tiket masuk ke dalam kuil yang mirip dengan kuil yang ada di halaman Hov. Namun, hipotesis ini menimbulkan pertanyaan mengingat tiket masuk biasanya tidak ditemukan tersembunyi di bawah pondasi tembok.
"Penggalian modern telah memberikan lebih banyak pengetahuan tentang ini," ujar arkeolog utama Kathrine Stene kepada Science in Norway .
"Potongan-potongan foil emas dalam lubang pos tidak terlihat oleh orang lain. Mereka yang kami temukan di dinding juga tidak akan terlihat oleh orang lain. Jadi ini tampaknya bukan tiket masuk, tetapi lebih merupakan sebuah persembahan atau tindakan keagamaan untuk melindungi bangunan itu."
Dia menambahkan bahwa apa yang sebelumnya diinterpretasikan sebagai lubang pos, bisa dipertanyakan lagi, karena tidak masuk akal untuk membayangkan sebuah bangunan berdiri di sini selama beberapa ratus tahun.
Foto: Nicolai Eckhoff