Harta Karun Emas Terbesar Ditemukan di Norwegia, Isinya Cincin Sampai Liontin

Harta karun ini terdiri dari sejumlah perhiasan emas dengan berat 100 gram.

Jumat, 08 Sep 2023 17:25:00

Harta Karun Emas Terbesar Ditemukan di Norwegia, Isinya Cincin Sampai Liontin

Harta karun perhiasan emas ditemukan di Norwegia. Menurut para ahli, ini adalah harta karun emas terbesar yang pernah ditemukan di negara tersebut.

Erlend Bore, seorang pria berusia 51 tahun dari Sola, adalah orang beruntung yang secara kebetulan menemukan harta karun kuno yang tak ternilai ini di pulau selatan Rennesoey, dekat kota Stavanger.

Menariknya, sejak kecil Erlend Bore bercita-cita menjadi seorang arkeolog. Dia disarankan fisioterapisnya untuk lebih banyak bergerak daripada duduk di sofa. Atas saran itu, ia membeli detektor logam dan mulai mencari objek-objek arkeologi, namun hanya sebagai hobi.

Pada akhir Agustus tahun ini, Bore pun pergi ke Rennesøy dan mulai mencari-cari. Setelah mencari selama berjam-jam dan hanya menemukan sebuah koin tua bernilai 10 sen, ia hampir saja memutuskan untuk pulang.

Sumber: Ancient Pages

Dia melihat ke sekitarnya, “Kemudian saya melihat tebing batu, yang akan saya panjat jika saya harus berjalan dari laut ke pedalaman di Rennesøy,” kata Bore kepada NRK.

Dia seharusnya hanya sebentar mencari di tempat itu, tetapi tiba-tiba detektor logamnya memberikan sinyal yang besar. Setelah menggali sedikit tanah di tempat tersebut, ia melihat sesuatu yang berwarna kuning. Ia sangat yakin bahwa itu adalah selembar kertas cokelat tua yang ia temukan.

Dengan penuh harap, ia mengambilnya dengan tangan untuk melihat lebih dekat, mengira itu hanya sebuah gumpalan. Namun, tiba-tiba, gumpalan itu pecah, dan ia mendapati dirinya duduk dengan harta karun emas di tangannya. Ada banyak butiran mutiara emas kecil di dalamnya.

Ternyata Bore telah menemukan sesuatu yang "benar-benar tak terduga," sebuah harta karun yang beratnya sedikit lebih dari 100 gram.

Penemuan Terbesar

Ole Madsen, direktur Museum Arkeologi di Universitas Stavanger, mengatakan bahwa menemukan "begitu banyak emas sekaligus sangat tidak biasa."

"Ini adalah penemuan emas terbesar abad ini di Norwegia," ujar Madsen.

Penemuan Bore terdiri dari sembilan liontin emas dengan objek bulat mirip koin di tengahnya, semuanya dengan gambar kuda di tengah. Selain itu, ia menemukan sepuluh manik-manik emas dan tiga cincin emas.

Foto: ANNETTE GRÆSLI ØVRELID / ARCHAEOLOGICAL MUSEUM, UIS

Profesor Håkon Reiersen dari museum tersebut mengatakan, liontin emas ini berasal dari sekitar tahun 500 Masehi, dalam periode yang dikenal sebagai Periode Migrasi di Norwegia, yang berlangsung antara tahun 400 hingga sekitar 550, ketika terjadi migrasi luas di Eropa.

Foto: ANNETTE GRÆSLI ØVRELID / ARCHAEOLOGICAL MUSEUM, UIS

Para profesor menjelaskan, liontin-liontin emas ini adalah bagian dari "kalung yang sangat mencolok" yang dibuat oleh perhiasan terampil dan dipakai oleh orang-orang paling berpengaruh dalam masyarakat. Mereka juga mengatakan bahwa "di Norwegia, belum pernah ada penemuan serupa sejak abad ke-19, dan ini adalah penemuan yang sangat tidak biasa dalam konteks Skandinavia."

Sumber: Ancient Pages

Menurut Profesor Sigmund Oehrl, seorang ahli liontin, sekitar 1.000 liontin emas telah ditemukan di Norwegia, Swedia, dan Denmark, seperti yang dilaporkan oleh AFP.

Foto: ERIK WAAGE / NRK

Reiersen menjelaskan, penemuan serupa pernah dilakukan di Norwegia.

"Tetapi sudah lama sekali. Pada abad ke-6, terjadi krisis besar di Skandinavia. Terjadi perubahan iklim dan dugaan wabah penyakit yang menyebabkan banyak penduduk meninggal. Ini mungkin harta tersembunyi selama periode sulit atau sebagai persembahan kepada para dewa," kata Profesor Reiersen.

Dia sangat senang bahwa Bore telah melakukan segalanya dengan benar dan melaporkan penemuannya kepada dewan kota.

Penemuan kuno yang berharga ini sekarang akan dibersihkan oleh para konservator di museum.

Foto: Erlen Bore dan temuannya (RIK WAAGE / NRK)

"Kami ingin segera memajangnya dalam pameran yang baru dibuka pada tanggal 15 September," kata direktur museum Madsen.