Daftar Penjahat Perang Paling Kejam dalam Sejarah Modern
Presiden Amerika Serikat Joe Biden terang-terangan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang lantaran operasi militer Rusia di Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden terang-terangan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang lantaran operasi militer Rusia di Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.
Serangan pasukan Rusia di Ukraina menghancurkan banyak kota, membunuhi warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Bagaimana cara Gong Perdamaian Dunia dibunyikan? Pada tanggal 9 September lalu gong ini dibunyikan oleh Bupati Kabupaten Ciamis, Herdiat Sunarya.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Dalam sejarah peradaban manusia, tidak pernah ada perang yang baik. Perang selalu menghancurkan martabat kemanusiaan. Perang selalu jahat dan para pemimpin, pelakunya adalah penjahat perang.
Siapa saja para penjahat perang yang dikenal paling keji dalam sejarah manusia modern?
Berikut daftarnya, seperti dikutip dari Mother Jones:
1. Charles Taylor (Liberia)
Sosoknya memiliki pengalaman unik sebagai lulusan ekonomi dari sebuah kampus di Amerika Serikat. Dia juga menjalani pelatihan gerilya sebelum melancarkan kudeta terhadap Presiden Liberia Samule Doe. Taylor paling dikenal sebagai orang yang menciptakan tentara anak-anak dan membuat mereka kecanduan narkotik serta mengizinkan pemerkosaan dan penjarahan.
Taylor juga adalah presiden ke-22 Liberia untuk periode 2 Agustus 1997 hingga 11 Agustus 2003.
Status: Setelah melarikan diri selama tiga tahun, dia akhirnya ditangkap pada 29 Maret 2006 di Nigeria. Mei 2012 Taylor divonis hukuman penjara 50 tahun oleh Mahkamah Kriminal Internasional PBB, the Hague.
2. Joseph Kony (Uganda)
Kony terkenal sebagai panglima perang di Afrika. Dia memimpin Tentara Perlawanan Tuhan (LRA) yang mulai perang gerilya melawan Uganda pada 1987 dan memperluas jangkauannya ke Kongo, Sudan Selatan dan Afrika Tengah.
Sejak 1986 LRA sudah menculik atau membunuh 6.000 warga sipil.
Pemerintah Uganda menuduhnya memerintahkan penculikan anak-anak untuk dijadikan tentara. Sekitar 66.000 anak menjadi tentara dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi.
Kony didakwa sebagai pelaku kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan oleh Mahmakah Kriminal Internasional The Hague pada 2005.
Status: Keberadaan Kony saat ini tidak diketahui. Dia diduga bersembunyi di perbatasan Kafia Kingi, antara Sudan dan Sudan Selatan.
3. Felicien Kabuga (Rwanda)
Dia disebut sebagai "Pol Pot-nya Afrika" oleh the Sunday Times, London. Miliuner Rwanda ini dituduh mendanai genosida yang dilakukan ekstremis Hutu terhadap suku etnis Tutsi pada 1994. Sekitar 800.000 etnis Tutsi tewas dibantai oleh Hutu.
Pada 2002 AS menawarkan imbalan USD 5 juta bagi informasi keberadaannya. Upaya penangkapannya membuat seorang informan tewas.
Status: dia ditangkap polisi di dekat Paris, Prancis pada April 2020 setelah menjadi pelarian selama 26 tahun dan akan diadili atas kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Mahkamah Internasional Pengadilan Kriminal untuk Rwanda.
4. Efrain Rios Montt (Guatemala)
Rios Montt, sosok tentara Guatemala ini adalah jenderal angkatan darat pada masanya setelah kudeta pada 1982 dan dia menjabat sebagai Presiden Guatemala pada 1982-1983, masa paling berdarah dalam sejarah perang saudara di Guatemala.
Laporan dari The Inter-Diocese Project for the Recovery of the Historic Memory (REMHI) dan the Historical Clarification Commission (CEH) menyebut telah terjadi pelanggaran HAM besar di masa perang saudara di Guatemala 1960-1996 yang menewaskan lebih dari 200.000 orang. CEH menyimpulkan telah terjadi genosida terhadap masyarakat asli Maya di Guatemala.
Montt mengakui terjadinya kejahatan itu yang dilakukan oleh tentara Guatemala di masa dia menjabat presiden namun dia membantah merencanakan dabn memerintahkan perbuatan tersebut.
Status: Rios Montt meninggal karena serangan jantung di rumahnya di Guatemala City pada 1 April 2018 pada usia 91 tahun.
5. Ratko Mladic (Serbia)
©REUTERS/Peter Dejong/Pool
Panglima perang angkatan darat Serbia ini dijuluki "Sang Penjagal Bosnia". Dia didakwa pada 1995 atas keterlibatannya dalam pengepungan Sarajevo selama empat tahun dan pembantaian 8.000 muslim Bosnia di Srebenica pada 1995.
Setelah penangkapan mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic pada 2001, Mladic melarikan diri selama satu dasawarsa.
Status: Pada 26 Mei 2011 Presiden Serbia Boris Tadic mengumumkan Ratko Mladic ditangkap. Mahkamah Internasional Pengadilan Kriminal untuk Yugoslavia menyatakan dia bersalah atas kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan dan genosida.
Pada 22 November 2017 dia divonis penjara seumur hidup.
6. Slobodan Milosevic (Serbia)
Slobodan Milosevic adalah mantan presiden Serbia. Saat memangku jabatan tersebut, dia disebut sebagai aktor di balik agresi militer Serbia dalam pemusnahan etnis Bosnia setelah runtuhnya Yugoslavia pada 1990.
Selain itu, Milosevic juga disebut terlibat dalam kejahatan serupa di Kosovo dan Kroasia. Setelah tidak terpilih dalam Pilpres tahun 2000, Slobodan Milosevic menghadapi 60 dakwaan di pengadilan Kriminal PBB di Den Haag, Belanda, di tahun 2002.
Meski telah menjadi tahanan, dia masih banyak pihak yang memberi dukungan terhadap Milosevic. Empat tahun berselang, Milosevic ditemukan tewas di selnya pada 11 Maret 2006 di pusat tahanan pengadilan penjahat perang PBB di Den Haag. Pengacara Milosevic, Zdenko Tomanovic, menyatakan bahwa kematian Milosevic tidak wajar. Dia menuntut agar jenazahnya diotopsi di Rusia bukan di Belanda.
(mdk/pan)