Diperdaya nakhoda, 5 WNI cari ikan di kapal Taiwan tewas kelaparan
Di kapal milik Chi Hsiang Fishery itu tidak ada makanan bergizi. Nakhodapun enggan berbagi makanan dengan WNI
Lima Warga Negara Indonesia bekerja sebagai anak buah kapal tewas akibat kelaparan di perairan Senegal akhir April lalu. Empat jenazah telah dipulangkan melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta kemarin, sementara satu jenazah lain dikembalikan ke Jawa Timur hari ini, Minggu (7/6).
Para WNI nahas itu bekerja di dua kapal ikan milik perusahaan Chi Hsiang Fishery Co, Ltd asal Taiwan, yaitu Bintang Samudra 68 dan Bintang Samudra 11.
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Siapa yang memastikan tidak ada rencana menerapkan dwi kewarganegaraan bagi WNI di luar negeri? Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly menyampaikan, jika pemerintah tidak mengkaji wacana memperbolehkan warga negara Indonesia (WNI) bisa memiliki dua kewarganegaraan.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA itu dideportasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri mengaku mencium gelagat yang tidak beres dari insiden itu.
"Kematian mereka baru dilaporkan kepada KBRI Dakar dan otoritas terkait lainnya di Senegal pada saat kapal berlabuh di Pelabuhan Dakar pada 7 Mei 2015," tulis Direktur PWNI Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com.
Para korban tewas itu adalah Rasjo Lamtoro (Tegal), Sardi (Brebes), Roko Bayu Anggoro (Gunung Kidul), Ruhiyatna Nopiyansyah (Subang) dan Hero Edmond Lusikooy asal Surabaya.
Kemenlu mengatakan para korban mengalami kelaparan lantaran diperdaya oleh nakhoda. Kapal itu berlayar dua bulan tanpa perbekalan memadai bagi awaknya.
"Kapten kapal memiliki persediaan makanan dan minuman, namun hanya disimpan untuk dirinya sendiri dan tidak bersedia membaginya kepada para ABK WNI," tulis Lalu.
Makanan dan minuman yang tersedia di atas kapal hanyalah ikan yang telah dihancurkan sebagai umpan menangkap ikan. Sementara air minum ABK di atas geladak berbau solar karena dialirkan melalui selang yang tidak steril.
KBRI Dakar telah mendesak perusahaan Chi Hsiang Fishery Co, Ltd asal Taiwan melalui perwakilannya di Senegal agar bertanggung jawab.
(mdk/ard)