Fosil-Fosil Penguin Berusia 5.000 Tahun Bermunculan dari Dalam Salju yang Mencair, Kondisinya Masih Sangat Utuh
Mencairnya salju di Kutub Selatan atau Antartika sebagai dampak perubahan iklim memunculkan fosil-fosil berusia ribuan tahun.
Fosil-Fosil Penguin Berusia 5.000 Tahun Bermunculan dari Dalam Salju yang Mencair, Kondisinya Masih Sangat Utuh
Para ilmuwan menemukan fosil penguin kuno yang masih utuh di sepanjang pantai es Antartika. Beberapa mumi penguin berasal dari 5.000 tahun yang lalu, berabad-abad sebelum orang Mesir Kuno mengenal mumifikasi menggunakan pembalseman.
Sumber: IFL Science
Di sisi lain, beberapa sarang penguin kuno telah ditemukan pada tahun 2016 di sekitar Tanjung Irizar, sebuah tanjung berbatu sepanjang Laut Ross di Antartika Timur.
Selain tulang dan bulu penguin Adelie, para peneliti juga menemukan beberapa bangkai penguin yang muncul dari salju yang mencair dan terlihat seperti baru saja mati, hal ini dikarenakan kondisi yang sangat dingin.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog dalam fosil nenek moyang manusia berusia 50.000 tahun? Analisis genetik terhadap penemuan berusia 50.000 tahun ini telah mengungkap sisa-sisa tiga virus yang terkait dengan patogen manusia modern, dan para peneliti juga meyakini virus ini dapat diciptakan kembali.
-
Di mana sidik jari berusia 5.000 tahun itu ditemukan? Sidik jari itu ditemukan di sebuah bejana tanah liat kuno di Orkney.
-
Kapan fosil tengkorak kelelawar yang ditemukan itu berusia? Tengkorak berukuran 1,8 cm ini merupakan penemuan yang penting, berusia sekitar 50 juta tahun dengan bentuk tiga dimensi yang utuh.
-
Di mana fosil tengkorak berusia 300.000 tahun ditemukan? Ahli arkeologi menemukan kerangka rahang bawah berumur 300.000 tahun di Hualongdong, China.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan tentang dinosaurus di masa lalu? Salah satu perkembangan paling mengejutkan dalam paleontologi dalam beberapa tahun terakhir adalah penemuan bahwa banyak dinosaurus yang memiliki bulu.
-
Di mana arkeolog menemukan minuman anggur berusia 6.000 tahun? Sampel anggur tertua yang tercatat di Eropa berhasil ditemukan para arkeolog di permukiman prasejarah Dikili Tash, Yunani Utara.
Penemuan-penemuan ini merupakan hal yang mengejutkan karena belum ada catatan mengenai koloni penguin aktif di wilayah ini sejak pertama kali dilihat oleh Robert Falcon Scoot dan tim penjelajahnya pada awal abad ke-20.
Foto: Steven Emsile
Setelah analisis lebih dalam menggunakan radiokarbon pada sisa-sisa bangkai penguin tersebut, terungkap bahwa meskipun penampilan fisiknya terlihat muda, penguin-penguin ini berasal dari tiga periode yang dimulai 5.000 tahun yang lalu dan yang terbaru adalah 800 tahun yang lalu.
Sumber: IFL Science
“Selama bertahun-tahun saya melakukan penelitian ini di Antartika, saya belum pernah melihat situs seperti ini,” kata Profesor Steven Emslie, ahli paleoekologi di Universitas North Carolina Wilmington, dalam sebuah pernyataan .
“Kami menggali tiga gundukan ini, menggunakan metode yang mirip dengan para arkeolog, untuk menemukan jaringan tulang penguin, bulu, dan cangkang telur yang diawetkan, serta bagian keras mangsa dari guano (tulang ikan, otolit). Tanahnya sangat kering dan berdebu, sama seperti yang saya temukan di lokasi sangat tua lainnya yang pernah saya kerjakan di Laut Ross, dan juga terdapat banyak fosil penguin di dalamnya,” tambah Emslie.
Situs ini terakhir kali menjadi tempat tinggal para penguin yaitu pada periode Hangat Abad Pertengahan sekitar tahun 800 hingga 1300 M dan awal Zaman Es Kecil sekitar 1300 M ketika suhu di permukaan rata-rata musim panas berada di sekitar –2 derajat Celsius, lebih dingin dibandingkan saat ini di Laut Ross.
Professor Emsile meyakini, kondisi yang lebih dingin kemungkinan besar telah menutupi wilayah tersebut dengan salju dan es yang tebal, sehingga dianggap terlalu keras bagi koloni penguin yang aktif untuk hidup dan berkembang biak.
Mayat-mayat penguin tersebut bermunculan dari dalam es karena pemanasan suhu yang terkait dengan perubahan iklim. Suhu tahunan di wilayah dekat Laut Ross ini telah meningkat mencapai 2 derajat Celsius sejak tahun 1980-an, mengakibatkan banyak es yang mengungkap peninggalan dari masa lalu.
Foto: Steven Emsile
- Sempat Dikira Tanaman Purba Selama Puluhan Tahun, Ternyata Fosil Bayi Kura-Kura Berusia 125 Juta Tahun
- Dikira Sebatang Kayu, Pemburu Fosil Temukan Rahang Raksasa Berusia 10.000 Tahun di Sungai
- Fosil Reptil Berusia 180 Juta Tahun Ditemukan di Danau, Hewan Purba Ini Selamat dari Peristiwa Kepunahan Massal
- Kenapa Warna Penguin Hitam dan Putih?
“Pencairan salju baru-baru ini mengungkap sisa-sisa yang telah lama terawetkan yang dibekukan dan terkubur hingga saat ini adalah penjelasan terbaik atas tumpukan sisa-sisa penguin dari berbagai usia yang kami temukan di sana,” komentar Emslie.
Kasus yang sama juga terjadi pada belahan bumi lain yaitu Arktik, wilayah yang mengalami pemanasan tiga kali lebih cepat dibandingkan rata-rata global. Akibat dari pencairan lapisan es, segala macam hal dari masa lalu bermunculan, termasuk pathogen jahat dan makhluk beku.