Fosil Monster Laut yang Hidup Sebelum Dinosaurus Ditemukan di Ketinggian 4.000 Meter
Penemuan terbaru ini akan memberikan pemahaman lebih dalam terkait hewan purba paling besar yang pernah ditemukan di Dataran Tinggi Qinghai-Xizang.
Ilmuwan China menemukan fosil predator laut dalam purba, Himalayasarus, di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut di Wilayah Otonomi Xizang, China.
Dua fosil Himalayasaurus ditemukan di dekat Daerah Gangkar, Dingri County, sekitar 100 kilometer dari base camp pendakian Gunung Qomolangma, puncak tertinggi di dunia.
-
Babat itu bagian mana di sapi? Salah satu gank jeroan adalah babat. Bagian dalam perut sapi atau kambing yang berbentuk seperti handuk ini bisa diolah jadi makanan yang lezat.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Kapan Sai dilakukan? Sa’i merupakan salah satu rukun dalam rangkaian ibadah haji.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Apa itu Sinonim? Sinonim adalah ungkapan baik berupa kata, frasa, atau kalimat yang kurang lebih sama maknanya dengan ungkapan yang lain.
Penemuan terbaru ini akan memberikan pemahaman lebih dalam terkait hewan purba paling besar yang pernah ditemukan di Dataran Tinggi Qinghai-Xizang, dan dapat berkontribusi dalam penelitian evolusi kehidupan di daerah tersebut selama Zaman Mesozoic.
Dilansit CGTN, Himalayasaurus adalah reptil yang telah punah yang mendominasi lautan 210 juta tahun lalu, jauh sebelum dinosaurus berkuasa di daratan. Hewan purban ini memiliki mulut panjang, gigi tajam, dan badannya memiliki panjang lebih dari 10 meter.
Reptil raksasa ini seorang perenang yang cepar dan utamanya memangsa ikan dan hewan invertebrata.
Peneliti China pertama kali menemukan fosil spesies ini pada tahun 1960-an saat penyelidikan di daerah Gunung Qomolangma, yang muncul dari laut dalam karena tumbukan lempeng tektonik.
Temuan terbaru ini berlangsung awal tahun ini oleh tim ekspedisi yang terdiri dari ilmuwan dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology (IVPP) di bawah Akademi Sains China.
Fosil tersebut terdiri dari tulang belakang dan tulang rusuk yang masih cukup awet, yang cukup langka pada penemuan sebelumnya. Demikian disampaikan Wang Wei dari IVPP.
Wang menambahkan, penampang tulang belakang yang baru ditemukan ini seukuran topi bisbol.
"Bagaimana Himalayasaurus menjadi begitu besar? Apa kebiasannya? Bagian dunia yang mana yang paling terkait selama masa hidupnya? Pertanyaan-pertanyaan ini akan menjadi fokus penelitian," jelas Wang.
Para peneliti berencana untuk melepaskan fosil Himalayasaurus dari bebatuan di sekitarnya, dan memeriksa fosil tersebut secara mendetail menggunakan mikroskop dan pemindaian tomografi terkomputasi.
"Dataran Tinggi Qinghai-Xizang merupakan laboratorium besar untuk observasi evolusi kehidupan, dan tujuan kami adalah merekonstruksi selengkap mungkin sejarah kehidupan di dataran tinggi itu selama 200 juta tahun terakhir," jelas kepala IVPP, Deng Tao.
(mdk/pan)