FOTO: Wajah Sedih Anak-Anak Palestina Kelaparan dan Berebut Jatah Makanan di Jalur Gaza
Anak-anak Palestina tak hanya berjuang menghindari serangan Israel, tetapi juga harus bertahan hidup di tengah krisis air dan makanan.
Anak-anak Palestina tak hanya berjuang menghindari serangan Israel, tetapi juga harus bertahan hidup di tengah krisis air dan makanan.
FOTO: Wajah Sedih Anak-Anak Palestina Kelaparan dan Berebut Jatah Makanan di Jalur Gaza
Kondisi warga Palestina yang mengungsi di Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, semakin memprihatikan. Mereka tak hanya berjuang menghindari serangan Israel, tetapi juga harus bertahan hidup di tengah krisis air dan makanan. Mohammed Abed/AFP
Di sebuah sekolah pemerintah yang diubah menjadi kamp pengungsian, warga Palestina menghadapi kelaparan. Mohammed Abed/AFP
Saban hari, anak-anak hingga orang dewasa yang kelaparan berebut antrean untuk mendapatkan jatah makanan. Mohammed Abed/AFP
- FOTO: Potret Memilukan Anak-Anak Palestina Pungut Tepung Berceceran di Tanah Demi Bisa Makan
- FOTO: Tangis dan Jeritan Anak-Anak Palestina di Gaza Berebut Antre Makanan di Dapur Amal
- FOTO: Jeritan Anak-Anak Palestina yang Lapar Berebut Makanan di Tengah Krisis Pangan Bulan Ramadan
- FOTO: Kelaparan, Anak-Anak Palestina di Jalur Gaza Mengantre Panjang Demi Makanan
Diketahui, sebanyak 1,7 juta warga Palestina mengungsi di Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, setelah Israel memaksa mereka untuk meninggalkan rumahnya. Mohammed Abed/AFP
Mereka kini menderita kekurangan tempat tinggal, makanan, air dan obat-obatan. PBB dan kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa bencana kemanusiaan di wilayah yang terkepung semakin memburuk. Mohammed Abed/AFP
Agresi militer tanpa henti di Jalur Gazayang dimulai sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 masih berlangsung hingga kini. Mohammed Abed/AFP
Serangan tanpa henti Israel itu menewaskan sekitar 29 ribu orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Mohammed Abed/AFP
Sejumlah anak menyodorkan wadah yang mereka bawa sat mengantre jatah makanan di sebuah sekolah pemerintah yang diubah menjadi kamp pengungsian di Kota Rafah, Jalur Gaza, pada 19 Februari 2024. Mohammed Abed/AFP