Di tengah bayang-bayang serangan Israel yang masih menghantam Jalur Gaza, anak-anak Palestina yang kehilangan pendidikan terpaksa menjadi pedagang di sebuah pasar tradisional menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah di hari-hari terakhir bulan suci Ramadan, di Rafah.
FOTO: Potret Anak-Anak Palestina Menjelang Idulfitri di Jalur Gaza Terpaksa Menjadi Pedagang untuk Bertahan Hidup
Menjelang perayaan Idulfitri, warga mulai sibuk berbelanja kebutuhan pokok di sebuah pasar yang buka di tengah ancaman serangan udara Israel. Foto: MOHAMMED ABED / AFP
Meskipun Jalur Gaza masih diwarnai serangan Israel, aktivitas pasar tradisional di Rafah masih bertahan. Foto: MOHAMMED ABED / AFP
Namun ada pemandangan memilukan di pasar itu, sejumlah anak Palestina yang seharusnya berada di sekolah terpaksa menjadi pedagang untuk bertahan hidup. Foto: MOHAMMED ABED / AFP
Mereka putus sekolah karena sekolah yang menjadi tempat menuntut ilmu dan belajar telah hancur diserang pasukan zionis Israel. Foto: MOHAMMED ABED / AFP
Di pasar itu mereka berjualan makanan dan minuman. Foto: MOHAMMED ABED / AFP
Dalam foto-foto ini, terlihat anak Palestina tampak berjuang mencari nafkah saat berjualan telur keliling untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Foto: MOHAMMED ABED / AFP
Beberapa ada yang menjual pakaian, mainan dan pernak-pernik Idulfitri 1445 Hijriah. Foto: MOHAMMED ABED / AFP
Meski usia mereka masih sangat muda, mereka terlihat berusaha menjalankan usahanya dengan giat dalam berdagang. Foto: MOHAMMED ABED / AFP
Serangan Israel di Gaza telah menyebabkan banyak kerusakan dan kehilangan nyawa. Namun, anak-anak Palestina tetap berusaha untuk bisa bertahan hidup di tengah kondisi yang sulit ini. Foto: MOHAMMED ABED / AFP
Inisiatif Doha al-Attar untuk membuka kelas ini bertujuan agar anak-anak Jalur Gaza tetap bisa mengenyam pendidikan di tengah perang yang tak berkesudahan.