Gencatan Senjata di Gaza Akan Disepakati dalam Waktu Dekat
Netanyahu dikabarkan berada di Kairo untuk perundingan terkait gencatan senjata ini.
Gencatan senjata di Gaza diprediksi akan disepakati dalam waktu dekat. Dikutip dari The Independent, Rabu (18/12), Hamas dan Israel menyatakan optimisme perjanjian gencatan senjata akan tercapai setelah berbulan-bulan mengalami kebuntuan.
Menurut laporan The Independent, gencatan senjata awal akan berlangsung selama 60 hari tanpa penarikan sepenuhnya pasukan penjajah Israel. Namun Hamas secara konsisten meminta seluruh pasukan penjajah harus meninggalkan Gaza.
- Menteri Garis Keras Israel Halangi Kesepakatan Gencata Senjata di Gaza
- Dokumen: Netanyahu Batalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Sehingga Enam Tawanan Israel Tewas
- Jenderal Israel Ungkap Netanyahu Sangat Tahu Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Namun Tetap Lanjutkan Perang di Gaza Karena Alasan Ini
- Tentara Israel Ancam Lakukan Kudeta Militer Jika Perang di Gaza Dihentikan, "Kami Kehilangan Segalanya, Kami Tidak Punya Tempat Tujuan"
Pasukan Israel kemungkinan akan menarik diri dari pusat kota di Gaza dan jalan pesisir. Hal ini terjadi setelah negosiasi intensif yang berkepanjangan untuk mencoba mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 14 bulan.
Sumber yang mengetahui pertemuan terkait gencatan senjata tersebut, mengungkapkan kepada Reuters, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang melakukan perjalanan ke Kairo dan kesepakatan gencatan senjata diperkirakan akan ditandatangani dalam beberapa hari mendatang.
Namun, juru bicara Netanyahu membantah terdakwa kejahatan perang itu melakukan perjalanan ke Mesir.
Dua sumber dari pasukan keamanan Mesir mengatakan kepada Reuters, Netanyahu tidak berada di Kairo "saat ini" namun pertemuan tersebut sedang berlangsung untuk membahas sejumlah poin-poin terkait gencatan senjata, salah satunya adalah permintaan Hamas akan jaminan bahwa kesepakatan apa pun akan segera menghasilkan kesepakatan yang komprehensif di kemudian hari.
Sumber-sumber Mesir mengatakan mereka membuat kemajuan dan merasa Selasa malam bisa menjadi penentu dalam menentukan langkah selanjutnya.
Kedua belah pihak telah menyatakan optimisme atas kesepakatan yang akan menghasilkan pembebasan bertahap para sandera yang masih hidup di Gaza dengan imbalan gencatan senjata dan pembebasan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Sekitar 60 warga Israel yang masih hidup masih ditawan di Gaza dan ada 35 jenazah lainnya.
Fase Final
AS juga mengatakan kesepakatan gencatan senjata semakin dekat, menurut penasihat komunikasi keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby kepada Fox News.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, Hamas mengatakan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan tawanan mungkin terjadi jika Israel berhenti menetapkan persyaratan baru dan menyatakan pembicaraan berlangsung “serius dan positif”.
Seorang pejabat senior Palestina yang terlibat dalam perundingan sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa perundingan telah mencapai “fase yang menentukan dan final”.
Perang genosida Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah membunuh 45.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan Gaza. Sekitar 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi.