Habis Gunung Meletus Terbitlah Pulau Baru di Laut Pasifik
Sebuah pulau baru muncul dari bawah permukaan air setelah punggungan laut yang membentang dari Selandia Baru sampai Tonga berguncang hingga menyebabkan meletusnya gunung berapi di bawah laut pada 10 September lalu.
Sebuah pulau baru muncul dari bawah permukaan air setelah punggungan laut yang membentang dari Selandia Baru sampai Tonga berguncang hingga menyebabkan meletusnya gunung berapi di bawah laut pada 10 September lalu.
Pulau baru dan letusan gunung itu berhasil ditangkap oleh Operational Land Imager-2 (OLI-2) melalui satelit Landsat 9. Pulau baru itu terletak di barat daya Pulau Late, timur laut Hunga Tonga-Hunga Ha’apai, dan barat laut Mo’unga’one.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
Pulau baru itu muncul ke permukaan air setelah letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai. Letusan itu bahkan menyemburkan debu dan gas selama 10 menit.
Dikutip dari laman India Today, Kamis (29/9), satelit berhasil mengambil foto pulau dan asap gunung berapi itu. Awalnya ilmuwan memperkirakan pulau itu luasnya hampir 4.000 meter persegi dan memiliki ketinggian 10 meter di atas permukaan laut. Namun pulau itu kembali membesar hingga 24.000 meter persegi dengan luas hingga 6 hektar.
“Home Reef berada di dalam zona subduksi Tonga-Kermadec, area di mana tiga lempeng tektonik bertabrakan pada batas konvergen tercepat di dunia. Lempeng Pasifik di sini tenggelam di bawah dua lempeng kecil lainnya, menghasilkan salah satu palung terdalam di Bumi dan busur vulkanik paling aktif,” jelas Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Namun ilmuwan memperkirakan pulau baru itu tidak akan bertahan lama karena terbentuk oleh letusan gunung berapi bawah laut.
Sebelumnya gunung lain, yaitu Gunung Home Reef pernah meletus 4 kali termasuk pada 1852 dan 1857. Letusan-letusan itu berhasil membentuk pulau kecil.
Bahkan pada letusan 1984 dan 2006, Gunung Home Reef menghasilkan pulau-pulau dengan tebing setinggi 50 hingga 70 meter.
Juga dengan letusan selama 12 hari Gunung Late’iki pada 2020 yang membentuk pulau kecil namun bertahan 2 bulan saja. Tetapi letusan gunung itu pada 1995, berhasil membentuk pulau kecil yang bertahan 25 tahun.
“Gunung berapi menimbulkan risiko rendah untuk para penerbang dan penduduk Vava'u dan Ha'apai. Namun, semua pelaut disarankan untuk berlayar lebih dari 4 kilometer dari Home Reef hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata layanan geologi Tonga.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)