Hamas Sebut Siapa Pun Pemenang Pilpres AS, Situasi Gaza Tak Berubah karena Trump dan Harris Sama-Sama Pendukung Israel
AS merupakan pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza.
Pemimpin Hamas, Osama Hamdan angkat bicara soal pemilihan presiden Amerika Serikat yang berlangsung pada Selasa (5/11). Menurut Hamdan, hasil pilpres AS tak akan mengubah keadaan di Jalur Gaza, yang tengah menghadapi perang genosida Israel.
"Terlepas dari hasil pemilu AS, hal itu tidak menyangkut Hamas atau rakyat Palestina," cetusnya, seperti dikutip dari Al Mayadeen, Rabu (6/11).
- Hamas Tegaskan Jika Israel Tak Angkat Kaki dari Gaza, Maka Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata
- Jenderal Israel Ungkap Netanyahu Sangat Tahu Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Namun Tetap Lanjutkan Perang di Gaza Karena Alasan Ini
- Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza, "Kalau Saya Presiden, Itu Tak Akan Terjadi"
- Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza
Dia menggambarkan pemerintahan AS sebelumnya dan saat ini sebagai mitra dalam mendukung agresi Israel terhadap Palestina. Ketika Trump menjabat sebagai Presiden AS ke-45, dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Langkah ini menuai kecaman dari berbagai pihak.
Sementara itu, pemerintahan AS saat ini yang dipimpin Joe Biden-Kamala Harris merupakan pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Gaza. Sejak Oktober 2023 sampai Oktober 2024, AS telah menggelontorkan total dana sebesar USD17,9 miliar bantuan militer ke Israel dalam setahun terakhir, menurut Costs of War Project at Brown University.
Hamdan mendesak pemerintahan AS yang akan datang untuk “memperhatikan suara-suara yang berkembang di masyarakat Amerika yang menolak pendudukan dan agresi Israel” dan untuk “berhenti menghalangi upaya internasional untuk mengutuk pendudukan tersebut dan mengakui hak-hak sah rakyat kami.”