Ikan Hias Ini Sudah Beredar Sejak 2000, Tapi Ilmuwan Baru Tahu Jenis Spesiesnya
Ikan ini sudah diperjualbelikan di kalangan pecinta ikan hias sejak tahun 2000, tapi secara ilmiah spesies ini tidak dikenal.
Ikan Hias Ini Sudah Beredar Sejak 2000, Tapi Ilmuwan Baru Tahu Jenis Spesiesnya
Ikan Hias Ini Sudah Beredar Sejak 2000, Tapi Ilmuwan Baru Tahu Jenis Spesiesnya
Ikan ini mulai populer diperjualbelikan sebagai ikan hias sejak awal 2000. Namun tidak ada informasi biologi terkait ikan garra ekor merah ini. Bahkan sampai saat ini, ikan ini tidak begitu dikenal secara ilmiah.
Para peneliti sangat menyadari keberadaan ikan tersebut, tetapi "menemukan" spesies baru memerlukan deskripsi ilmiah berdasarkan spesimen yang dikumpulkan di lingkungan alaminya. Habitat ikan garra ekor merah ini tampaknya terbatas pada bentangan kecil sungai yang melintasi perbatasan antara Thailand dan Myanmar. Sumber: Phys.org
-
Bagaimana para ilmuwan merekam ikan siput ini di laut terdalam? Untuk menangkap rekaman makhluk unik ini, para ilmuwan menggunakan kamera otonom yang dikenal sebagai “pendarat”, yang dijatuhkan ke Palung Izu-Ogasawara.
-
Bagaimana Danau Laut Tawar terbentuk secara ilmiah? Dari segi ilmiah, danau ini terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik dan vulkanik yang sudah berlangsung selama ribuan tahun.
-
Siapa penemu Ikan Mujair? Ikan ini di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.
-
Apa saja jenis sisik ikan? Jenis-jenis sisik ikan dapat diklasifikasikan menjadi lima berdasarkan bentuk dan bahan pembentuknya, yaitu placoid, cosmoid, ganoid, cycloid, dan ctenoid.
-
Siapa yang menemukan spesies baru udang ini? Sekelompok peneliti terjun ke air dengan peralatan selam dan snorkel untuk berburu makhluk misterius di pulau-pulau terpencil yang mengelilingi Jepang, menurut sebuah penelitian pada tanggal 9 April yang diterbitkan dalam jurnal Zootaxa.
-
Apa jenis ikan yang menjadi fauna endemik di Sumatera Selatan? Hewan Endemik Sumsel Mengutip beberapa sumber, Ikan Belida kini sudah ditetapkan sebagai salah satu hewan endemik di Sumatra Selatan.
Larry Page, kurator ichthyology di Florida Museum of Natural History, telah mensurvei ikan ini di Thailand setiap tahun sejak 2007.
Dia baru-baru ini menemukan beberapa garra ekor merah saat melakukan kerja lapangan di sepanjang Sungai Kasat, anak sungai Ataran, Myanmar.
“Ketika kami pertama kali mengumpulkan spesimen, kami mengira itu pasti tersebar luas di Myanmar karena popularitasnya dalam perdagangan (ikan hias) akuarium. Tapi ternyata tidak. Hanya di lembah Sungai Ataran."
Larry Page, kurator ichthyology di Florida Museum of Natural History.
Sumber: Phys.org
"Hanya ada sedikit informasi tentang sejarah alam mereka," kata Page. Menurut Page, informasi dasar tentang biologi ikan tersedia, tetapi seringkali dalam bentuk studi tentang spesies atau wilayah individu.
- Makhluk Aneh Bermata Delapan dengan Alat Kelamin Unik Ditemukan di Gua, Ilmuwan Ungkap Sosoknya
- Spesies Kodok Baru Ditemukan di Hutan Papua, Warnanya Unik dan Hidup di Atas Pohon
- Hewan-Hewan Berikut Berstatus Paling Cerdas Dari Jenis Lainnya, Peneliti Ungkap Fakta Menarik Dibaliknya!
- Ilmuwan Menyimpulkan Bahwa Keheningan Dianggap sebagai Suara
Makanan utama ikan ini adalah ganggang dan sesekali arthropoda. Garra ekor merah tidak memiliki perut, dan memiliki moncong bersisik yang mengeras yang disebut tuberkel. Tuberkel pada garra ekor merah ini tampaknya digunakan sebagai senjata, berdasarkan perilaku agresif yang diamati di akuarium.
Foto: Phys.org
Garra ekor merah dapat dibedakan dari moncongnya yang unik dan memanjang, ditutupi dengan lebih banyak tuberkel, yang dapat dinaikkan atau diturunkan, seolah-olah sebagai alat untuk mengintimidasi lawan selama pertemuan agresif. Seperti namanya, ekor mereka dihiasi dengan warna merah seperti api sinyal. Pola warna mereka yang unik dan kemampuan mereka untuk membersihkan ganggang membuat ikan ini digemari sebagai ikan hias akuarium.Page dan rekan-rekannya menamai spesies baru itu Garra panitvongi, diambil dari nama penulis buku tentang ikan Thailand, Nonn Panitvong. ASEAN menetapkan Nonn sebagai pahlawan keanekaragaman hayati. Nonn Panitvong adalah seorang pengusaha dan pecinta alam. Dia banyak menerjemahkan buku tentang hewan yang ditulis dalam bahasa Inggris dengan bantuan ibunya. Sumber: Phys.org