Ilmuwan & Komando Luar Angkasa AS Konfirmasi Meteorit Alien Pertama Tabrak Bumi
Komando Luar Angkasa AS mengonfirmasi temuan ilmuwan Harvard bahwa sebuah batu ruang angkasa dari sistem bintang lain menabrak Bumi pada 2014.
Komando Luar Angkasa AS mengonfirmasi temuan ilmuwan Harvard bahwa sebuah batu ruang angkasa dari sistem bintang lain menabrak Bumi pada 2014.
Pengumuman ini mendorong mundur tanggal penemuan pertama pengunjung dari luar tata surya atau ekstrasurya yang terkonfirmasi pertama kali yaitu dalam tiga tahun, meningkatkan kemungkinan, betapapun kecilnya, pengumpulan fragmen meteorit asing dari lautan Pasifik di mana meteorit itu meledak menjadi bola api, dan menunjukkan batuan luar angkasa luar tata surya mungkin pengunjung umum ke tata surya kita.
-
Bagaimana meteoroid bisa 'jatuh' ke Bumi? Saat meteorid menghantam satu sama lain di angkasa, serpihannya masuk ke Bumi. Serpihan tersebut, tersebar di langit dan jatuh di dataran Bumi.
-
Apa itu hujan meteor? Hujan meteor adalah suatu fenomena alam luar angkasa yang terjadi ketika meteor jatuh terbang di angkasa.
-
Bagaimana hujan meteor terjadi? Hujan meteor pada dasarnya adalah puing-puing luar angkasa yang jatuh melalui atmosfer bumi, dan terbakar saat masuk ke atmosfer.
-
Dimana tengkorak yang berbentuk mirip alien ditemukan? Ketiga tengkorak ini ditemukan di lubang pemakaman situs arkeologis Hermanov di Kroasia pada tahun 2013.
-
Dimana alien mungkin tinggal? Meskipun konsep tentang UFO dan piring terbang sering diidentikkan dengan fiksi ilmiah, realitasnya mungkin jauh berbeda.
-
Bagaimana meteor menghantam Bulan? Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah.
Pada 6 April, Komando Luar Angkasa mengeluarkan memo yang mengkonfirmasi hasil kerja astronom Harvard, Amir Siraj dan Abraham Loeb, mencatat bahwa kecepatan dan lintasan meteor menunjukkan bahwa batu ruang angkasa itu berasal dari luar tata surya.
Siraj dan Loeb menulis makalah pada tahun 2019 yang membahas asal usul meteor dari luar tata surya dan mengunggahnya ke server pracetak karya ilmiah ArXiv. Tetapi kedua ilmuwan tersebut tidak dapat menerbitkan makalah dalam jurnal peer review karena ketergantungannya pada data dari beberapa sensor yang digunakan oleh Departemen Pertahanan AS, menurut laporan Vice.
Setelah penemuan Oumuamua, asteroid besar memanjang yang melewati Tata Surya kita dan akhirnya dipastikan berasal dari antarbintang, Loeb dan Siraj mulai mencari melalui data historis dari Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS) NASA untuk bukti meteor kecil yang juga bisa datang dari luar Tata Surya dan terbakar di atmosfer bumi.
Salah satu meteor ini menghasilkan bola api yang terdeteksi di dekat Papua Nugini pada 8 Januari 2014, dan data CNEOS menunjukkan itu berasal dari meteor kecil yang bergerak sangat cepat sehubungan dengan Matahari, sebuah indikasi bahwa itu berasal dari luar Tata Surya.
Ketika mereka menghitung jumlahnya, Loeb dan Siraj menyimpulkan "dengan keyakinan 99,999 persen bahwa meteor 2014-01-08 itu antarbintang," tetapi margin kesalahannya tidak cukup baik untuk membuat makalah mereka melalui proses peer review. Disebutkan bahwa untuk menerbitkan makalah peer review, akan membutuhkan data dari sensor CNEOS yang juga digunakan militer AS untuk memantau bola api yang dibuat senjata nuklir.
Memo Komando Luar Angkasa pada 1 Maret, yang ditandatangani Joel Mozer, kepala ilmuwan Komando Operasi Luar Angkasa AS, menegaskan bahwa Oumuamua bukanlah pengunjung antarbintang pertama ke tata surya. Oumuamua maupun meteor pada 2014 itu tidak akan menjadi yang terakhir: Dalam makalah tersebut, Sirah dan Loeb menghitung bahwa Bumi ditabrak oleh meteor ekstrasurya sekitar sekali dalam satu dekade, dengan lebih dari 450 juta meteor seperti itu menghantam Bumi sejauh ini.
Kedua ilmuwan ini juga mengatakan, utusan antarbintang semacam itu dapat membawa bukti kehidupan alien.
"Berpotensi, meteor antarbintang dapat memberikan kehidupan dari sistem planet lain dan menengahi panspermia," jelasnya, dikutip dari The Independent, Selasa (12/4).
Dr Loeb juga berpendapat Oumuamua bisa menjadi bentuk teknologi Alien, bukan asteroid ekstrasurya, tetapi ini adalah posisi minoritas di antara komunitas astronomi.
Baca juga:
Bumi Dihantam Ledakan Besar dari Matahari, Apa Dampaknya Bagi Manusia?
Ada Lebih 5.000 Dunia di Luar Tata Surya Kita
Astronaut AS dan Rusia Pulang Bareng ke Bumi di Tengah Konflik Ukraina
China dan Rusia akan Kerja Sama Bangun Stasiun Permanen di Bulan
Doa Gerhana Bulan dan Artinya, Umat Muslim Wajib Tahu
Cara Menjadi Astronot, Tugas, Syarat, dan Gambaran Gajinya