Ilmuwan China Ungkap Cara Atasi Obesitas, Begini Tipsnya
Diet berbasis wilayah di China untuk atasi obesitas dan penyakit gaya hidup.
Sejumlah ilmuwan dari China telah merekomendasikan diet yang dirancang berdasarkan wilayah tertentu guna memperbaiki kebiasaan makan di negara tersebut. Rekomendasi ini muncul di tengah meningkatnya angka obesitas dan penyakit akibat gaya hidup yang kurang sehat. Diet yang diusulkan oleh para ahli ini juga diharapkan dapat membantu menjaga kelestarian alam dan sumber daya lingkungan yang ada.
Pada Oktober lalu, China menerbitkan panduan pertama yang menstandarisasi diagnosis dan pengobatan terhadap obesitas. Data menunjukkan bahwa lebih dari separuh orang dewasa di China mengalami masalah berat badan dan obesitas, dengan angka tersebut terus meningkat. Pemerintah menekankan pentingnya menerapkan pola makan yang lebih sehat untuk mengobati dan mencegah obesitas.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Kenapa minuman sehat penting saat diet? Ketika Anda sedang menurunkan berat badan, konsumsi makanan dan minuman sehari-hari merupakan hal yang perlu diperhatikan.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas dengan mengubah pola makan? Untuk mencegah obesitas, Anda perlu mengubah pola makan Anda menjadi lebih sehat dan seimbang.
-
Kenapa penting untuk diet bagi penderita obesitas? Hal ini penting untuk mengurangi risiko penyakit serius yang sering terkait dengan obesitas, seperti serangan jantung koroner, stroke, dan diabetes.
-
Bagaimana cara memilih makanan yang tepat untuk diet sehat? Nggak hanya mengontrol asupan lemak di dalam tubuh, penting juga nih untuk tetap selektif memilih jenis makanan yang dikonsumsi. Ada beberapa alternatif makanan sehat bernutrisi yang bisa dicoba untuk mencegah timbunan lemak di perut. Misalnya saja makanan tinggi serat dan kaya karbohidrat kompleks seperti sayur, buah dan gandum. Selain itu, makanan tinggi protein seperti daging tanpa lemak, ikan dan kacang-kacangan. Terakhir, makanan dengan lemak sehat seperti alpukat, kedelai dan yogurt.
Kelompok ilmuwan dari Departemen Kesehatan Masyarakat di Sun Yat-sen University di Guangzhou, Provinsi Guangdong, menyatakan penelitian mereka mengikuti program "Diet Sehat untuk Planet". Mereka menganjurkan pengurangan konsumsi produk susu dan daging merah sebagai langkah awal untuk memperbaiki pola makan masyarakat.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Food pada bulan Agustus dan dilaporkan oleh sejumlah media, para peneliti merekomendasikan agar warga di wilayah utara China, yang terkenal dengan konsumsi produk susu yang tinggi tetapi rendah sayuran, untuk meningkatkan asupan buah-buahan dan biji-bijian utuh. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas gizi dan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Sementara itu, di wilayah barat daya China, yang dihadapkan pada kondisi lingkungan yang lebih keras dan pasokan air yang terbatas, penduduk disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi kacang-kacangan dan sayuran. Mengurangi asupan daging merah yang selama ini menjadi makanan utama di daerah tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
Di wilayah timur China, yang dikenal dengan budaya pertanian yang makmur dan akuakultur yang maju, warga dianjurkan untuk mengonsumsi gandum utuh, makanan laut, dan sayur-sayuran. Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan pola makan yang lebih seimbang dan sehat bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Manfaat Diet yang Direkomendasikan
Komisi kesehatan China belum memberikan komentar terkait rekomendasi diet ini. Namun, Liu Yan, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian, menyatakan bahwa diet yang direkomendasikan dapat mencegah "obesitas dan penyakit kardio-metabolik". Liu juga menambahkan bahwa pola makan ini dapat membantu mengurangi kematian dini dan disabilitas, serta memastikan kebutuhan nutrisi bagi masyarakat.
Lebih jauh, para ilmuwan dalam penelitian ini menyebutkan bahwa tidak hanya China, tetapi juga negara-negara berkembang lainnya yang menghadapi tantangan kesehatan dan lingkungan serupa dapat mengadopsi diet ini. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis wilayah dalam pola makan dapat diterapkan secara luas.
Brent Loken, seorang ilmuwan pangan terkemuka dari World Wildlife Fund, mengungkapkan bahwa penelitian ini memberikan harapan bagi negara-negara lain seperti India dan Kenya. "Mengadopsi varian dari diet kesehatan ini dapat menjadi strategi untuk perubahan makanan di China untuk mencapai tujuan berkelanjutan baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan," ujarnya.
Dengan demikian, diet berbasis wilayah ini tidak hanya berpotensi meningkatkan kesehatan masyarakat di China, tetapi juga memberikan pelajaran yang dapat diadaptasi oleh negara-negara lain di seluruh dunia. Implementasi diet ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan pola makan yang lebih sehat dan berkelanjutan.