Ilmuwan Ungkap Cara Hewan Laut Berkomunikasi
Makhluk-makhluk ini bisa mengirim pesan, tapi manusia tidak pernah berpikir untuk mendengarkan mereka.
Para ilmuwan menemukan, 53 hewan laut yang sebelumnya dianggap bisu sebenarnya bisa berkomunikasi. Makhluk-makhluk ini bisa mengirim pesan, tapi manusia tidak pernah berpikir untuk mendengarkan mereka.
Hal ini disampaikan salah satu ilmuwan, Gabriel Jorgewich-Cohen. Cohen menggunakan mikrofon untuk merekam sejumlah hewan laut seperti kura-kura, berkomunikasi apakah hewan tersebut ingin kawin atau menetaskan telurnya.
-
Bagaimana bentuk tubuh hewan laut purba ini? Lopopodian, bagian dari kelompok hewan yang dikenal dengan tubuh panjang dan kaki pendek dan gemuk (seperti cacing beludru, tardigrada), tampaknya memiliki duri di sekujur tubuhnya dan kaki di bagian belakang tubuh, menurut penelitian.
-
Bagaimana peneliti meneliti spesies baru laba-laba laut ini? Untuk memahami lebih lanjut tentang lingkungan ini, para peneliti menggunakan jaring untuk mengeksplorasi dasar laut Antartika dan menangkap berbagai spesies. A. halanychi pertama kali ditemukan pada tahun 2013 oleh kapal penelitian AS Nathaniel B. Palmer.
-
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti di laut dalam? Tepat setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat pada 6 Januari 2023, di Lautan Selatan sekitar 1.100 kilometer di selatan Argentina, kamera bawah air Matthew Mulrennan menangkap penampakan yang tidak biasa. Di sana, 176 meter di bawah kapalnya, seekor cumi-cumi tunggal bergerak menembus air yang sangat dingin. Dengan tentakel merah terang yang terentang, tubuh tembus pandang, dan cahaya bioluminesen biru yang samar, cumi-cumi sepanjang 12 sentimeter ini berpotensi menjadi cumi-cumi pertama yang pernah terekam di lingkungan alaminya.
-
Hewan laut apa yang terkuat? Marlin biru merupakan ikan terkuat dan tercepat di dunia. Spesies ini memiliki panjang rata-rata 3,5 meter dengan berat lebih dari 900 kilogram. Kecepatan berenangnya mencapai 80-110 kilometer per jam.
-
Bagaimana bintang laut Hoei bergerak di dasar laut? Menurut para peneliti, bagian bawah bintang laut berwarna krem dan kaki tabung dengan cakram pengisap membantu spesies tersebut bergerak melintasi dasar laut.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di dasar Laut Hitam? Para ilmuwan tercengang ketika menemukan sungai di bawah laut.
Temuan ini mengklaim menuliskan kembali apa yang telah kita ketahui terkait evolusi. Menurut temuan tersebut, semua makhluk vertebrata yang bernapas melalui hidung dan menggunakan suara untuk berkomunikasi merupakan keturunan satu nenek moyang 400 juta tahun lalu.
Cohen, yang saat ini menempuh pendidikan doktoral di Universitas Zurich Swiss, mulai meneliti dengan firasat bahwa hewan laut dapat berkomunikasi dengan suara.
Dia menggunakan peralatan suara dan video untuk merekam 53 spesies di penangkaran di seluruh dunia, termasuk di Kebun Binatang Chester di Inggris. Makhluk tersebut termasuk 50 ekor kura-kura, seekor tuatara (reptil mirip kadal), seekor ikan paru, dan seekor sesilia (hewan amfibi).
Hewan-hewan ini mulanya dianggap bisu, tapi Cohen mengatakan mereka tidak terdengar karena suara mereka sulit dideteksi.
"Kita tahu ketika seekor burung bersiul. Anda tidak perlu diberitahu seseorang soal itu. Tapi beberapa dari hewan ini sangat senyap atau mengeluarkan suara setiap dua hari," jelas Cohen kepada BBC, dikutip Rabu (26/10).
Dia menambahkan, manusia juga bias terhadap hewan yang hidup di darat sehingga mereka mengabaikan spesies yang hidup di bawah air.
"Kura-kura laut akan bersuara dari dalam telur mereka untuk untuk menyinkronkan penetasan," jelasnya.
"Jika mereka berseru dari dalam, mereka semua keluar bersama-sama dan berharap tidak dimangsa," lanjutnya.
Kura-kura bersuara ketika ingin kawin. Cohen juga merekam tuatara bersuara saat menjaga wilayahnya.
Menggunakan teknik yang disebut analisis filogenetik, Cohen menelusuri kembali hubungan antara hewan yang bisa mengeluarkan suara.
Teknik ini bekerja dengan membandingkan perilaku suatu spesies dan memetakannya seperti pohon keluarga. Jika misalnya, manusia dan simpanse berbagi perilaku seperti bersuara, ini menunjukkan bahwa nenek moyang yang sama juga menghasilkan suara.
Dia menyimpulkan semua komunikasi akustik pada vertebrata diturunkan dari satu nenek moyang 400 juta tahun yang lalu, yang merupakan periode Devon ketika sebagian besar spesies hidup di bawah air.
Penelitian Cohen ini diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.
Baca juga:
Mengenal UFO yang Sering Dikaitkan dengan Alien, Benarkah Begitu?
Dua Ilmuwan Ungkap Patung Sphinx Mesir Sebenarnya Berusia 800.000 Tahun
Fotografer Asal Lithuania Jepret Wajah Semut dari Dekat, Bentuknya Mengerikan
Penelitian Terbaru Ilmuwan Jerman Ungkap Asal-Usul Covid, Kesimpulannya Mengejutkan
Ilmuwan Latih Tikus untuk Selamatkan Korban Gempa