Ilmuwan Ungkap Seperti Apa Kemungkinan Rupa Alien, Salah Satunya Mirip Manusia
Keberadaan alien sampai saat ini masih misterius. Apakah makhluk astral ini benar-benar ada juga masih menjadi perdebatan.
Keberadaan alien sampai saat ini masih misterius. Apakah makhluk astral ini benar-benar ada juga masih menjadi perdebatan.
Alien telah digambarkan dalam berbagai karya baik sastra, film, televisi, dan lainnya. Namun seperti apa sesungguhnya rupa alien?
-
Kapan Sai dilakukan? Sa’i merupakan salah satu rukun dalam rangkaian ibadah haji.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Siapa Danil Sapt? Nama Danil Sapt mungkin sudah tak asing bagi para pengguna TikTok. Pria yang identik dengan rambut keriting ini dikenal piawai dalam merangkai kata-kata motivasi yang diunggah di akun pribadinya.
-
Kapan diare dianggap serius? Jika diare berlangsung lebih dari 2 hari, anak mungkin mengalami masalah yang lebih serius.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Babat itu bagian mana di sapi? Salah satu gank jeroan adalah babat. Bagian dalam perut sapi atau kambing yang berbentuk seperti handuk ini bisa diolah jadi makanan yang lezat.
Terkait hal tersebut, para peneliti juga masih memperdebatkan. Berikut pendapat para ilmuwan terkait kemungkinan rupa alien sesungguhnya, dikutip dari laman Grunge, Selasa (18/4).
Kemungkinan seperti manusia
Beberapa peneliti meyakini alien ini hampir seperti manusia. Mereka berjalan dua kaki dan mata berwarna perak atau silver. Alien juga memiliki kerongkognan dan mulut yang memproduksi suara mirip manusia.
Walaupun kita tidak memahami apa yang disampaikan alien, tapi menurut para peneliti, mereka makhluk yang cerdas.
Alien adalah alien
Ada argumen yang mengatakan, "Aline akan tetap alien - bagaimana bisa mereka seperti kita?"
Perspektif ini, yang diadopsi oleh astronom Carl Sagan, mencakup keanehan yang melekat pada kosmos.
Dalam laporan NPR dijelaskan, jalur evolusi tunggal kita di satu planet ini, satu planet tidak dapat mewakili kehidupan planet lain, bahkan dengan mempertimbangkan evolusi konvergen.
Robot
Luar angkasa benar-benar berdampak buruk pada tubuh manusia: paparan radiasi, kurangnya gravitasi, peralatan yang terkontaminasi mikroba, seperti yang dijelaskan NASA.
Semua pengetahuan kita tentang luar angkasa lainnya berasal dari teleskop seperti Hubble dan James Webb Space Telescope. Penyelidikan ke planet seperti Jupiter dan Mars sejauh ini dikerjakan oleh mesin dan robot.
Jika kita pernah benar-benar menempa ke dalam kehampaan hitam besar kosmos dan menjadi benar-benar penjelajah luar angkasa, penjelajah alien pertama yang kita temui mungkin bukan alien biologis melainkan alien mekanis.
Menurut beberapa peneliti, cara paling realistis bagi umat manusia berbentuk daging yang rapuh untuk menjelajahi kosmos adalah melalui "starchipz" busa karbon kecil berukuran microchip.
Chip ini berukuran kecil dan cukup ringan untuk menempuh 20 persen kecepatan cahaya dan dapat mencapai bintang tetangga terdekat kita, Alpha Centauri, dalam 20 tahun, seperti yang dijelaskan oleh Scientific American. Sedangkan teknologi roket yang ada saat ini bisa memakan waktu 18.000 tahun, menurut jurnal Science.
Jadi kecuali beberapa metode perjalanan ruang angkasa yang tidak kita sadari, bukankah masuk akal jika ras biologis lain mungkin juga mengirim mesin ke luar angkasa, bukan diri mereka sendiri?
Mikroba
Planet Mars telah menjadi subjek banyak penyelidikan terkait kehidupan bakteri, baik yang kuno maupun yang sekarang, seperti yang dijelaskan laman Phys.org.
Paling tidak, jika hanya alien mikroba yang kita miliki, setidaknya kita memiliki bukti bahwa kehidupan telah berkembang dan mampu berkembang di dunia lain.
Kehidupan biologis, bahkan hanya kehidupan bersel tunggal, mengubah komposisi atmosfer planet, terutama kandungan metana dan oksigennya.
Faktanya, ini sudah terjadi di Mars dan kemungkinan besar bertanggung jawab untuk mendinginkan planet dan mematikan peluangnya untuk mengembangkan kehidupan multisel lebih lanjut, menurut Space.com.
Tak dapat dipahami
Kehidupan alien mungkin sangat berbeda dari manusia sehingga hampir tidak bisa dipahami.
ScienceDaily menggambarkan kehidupan alien berpotensi biologis, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang berbeda dari manusia, membutuhkan jenis energi yang berbeda dan memiliki proses metabolisme yang sama sekali berbeda.
ListVerse menyebutkan alien terdiri dari awan plasma atau gas yang tersusun dalam pola yang cukup rumit untuk menjadi cerdas.
(mdk/pan)