Israel ingin bayar warga etnis Arab supaya minggat
Ini usul Menlu Avigdor Lieberman supaya visi Israel jadi negara Yahudi tulen tercapai segera
Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mendukung ide partainya terkait pemberian insentif, baik uang atau bentuk-bentuk lainnya, pada warga keturunan Arab supaya minggat ke negara lain. Kebijakan itu perlu dilakukan agar cita-cita Israel menjadi negara Yahudi tulen dapat terwujud segera.
Stasiun Televisi Aljazeera melaporkan, Sabtu (29/11), Lieberman berharap 20 persen warga non-Yahudi di Israel cepat-cepat enyah. "Insentif ekonomi dapat mendorong warga berdarah Arab pindah ke negara lain," ujarnya.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Kenapa Timnas Indonesia ke Arab Saudi? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa yang memimpin Arab Saudi saat terjadi embargo minyak pada negara-negara pendukung Israel? Faisal bin Abdulaziz Al Saud naik tahta menjadi penguasa Arab Saudi tahun 1964.Faisal mengambil alih kekuasaan dari tangan kakaknya, Raja Saud yang dicap menjerumuskan negara dalam utang dan bergaya hidup mewah.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
Lieberman adalah politikus muda paling radikal pendukung gagasan Zionisme. Partai Israel Rumah Kami (Yisrael Beitenu) yang dia pimpin terkenal dengan pandangan rasis dan konfrontatif terhadap Palestina. Disebut-sebut, dialah calon kuat pengganti Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Rencana pemberian insentif itu, walau belum dijelaskan detail, sudah termuat dalam dokumen Partai Yisrael Beitenu beredar di media massa kemarin.
Negara Zionis itu sedang geger, setelah eksekutif menyodorkan Rancangan Undang-Undang (RUU) pada parlemen atau Knesset tentang "pembentukan negara khusus Yahudi". Jika beleid itu disahkan, maka semua etnis non-Yahudi akan dikurangi haknya, alias dijadikan warga kelas dua.
Netanyahu mendukung pemurnian Israel sebagai negara khusus etnis Yahudi. Tapi Presiden Reuven Rivlin menolak klausul rasis tersebut, karena berpotensi menyulut konflik di dalam negeri.
Selain etnis Arab, Israel yang memiliki salah satu tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Timur Tengah, menarik minat jutaan imigran dari pelbagai bangsa. Tak sedikit akhirnya menjadi warga negara Zionis.
Warga keturunan Arab yang kebanyakan tinggal di wilayah utara Israel, bukannya diam saja. Puluhan orang unjuk rasa. Di Facebook kampanye tak kalah masif. Warga Arab memasang foto bertuliskan "Menolak Jadi Warga Negara Kelas Dua".
Sana Jamalia dari Kota Haifa adalah penggagas kampanye online itu. Dia mengaku merasa miris bila RUU pemurnian Israel disetujui Knesset. "Jika ini sudah resmi kami benar-benar akan terpinggirkan. Kami harus melakukan sesuatu," kata Jamalia.
(mdk/ard)