Israel Penjarakan Jurnalis Asing yang Ungkap Kerusakan Pangkalan Militer Akibat Serangan Rudal Iran
Iran menembakkan rudal ke Israel pada 1 Oktober lalu, dalam Operasi Janji Sejati 2.
Otoritas Israel menangkap jurnalis investigasi, Jeremy Loffredo setelah meliput kerusakan parah pangkalan militer Israel yang diserang rudal Iran pada 1 Oktober llau.
Akhir pekan kemarin, Loffredo merilis video di saluran YouTuber Grayzona, situs berita dan blog independen Amerika. Dalam liputannya, Loffredo mengungkap otoritas Israel menutup-nutupi kerusakan akibat serangan rudal Iran.
- Media Israel Ungkap Kerugian Akibat Serangan Iran Mencapai Rp 825 Miliar
- Media Amerika Akui Rudal Iran Bikin Pertahanan Udara Israel Kocar-Kacir
- Negara Muslim Ini Bantu Israel Tembak Jatuh Rudal Iran
- Israel Habiskan Rp20 Triliun Untuk Tangkis Rudal Iran, 10 Kali Lipat Lebih Besar dari Biaya Serangan Iran
Penangkapan Loffredo ini disampaikan jurnalis dan pembuat film sekaligus editor Grayzone, Max Blumenthal. Dia mengatakan Loffredo ditangkap bersama beberapa jurnalis lainnya.
"Saya baru tahu bahwa @loffredojeremy di antara para jurnalis yang ditangkap militer Israel dan masih di dalam penjara. Teleponnya disita. Itu saja yang bisa saya sampaikan sekarang," tulis Blumenthal di X, dikutip dari Press TV, Kamis (10/10).
Iran menyerang Israel dengan sekitar 180 rudal pada 1 Oktober malam dalam Operasi Janji Sejati II. Pasukan Garda Revolusi Iran menargetkan pangkalan militer, espionase dan intelijen di seluruh wilayah Israel.
Mata Ditutup dan Dipukul
Jurnalis yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS) ini terbang langsung ke Israel dan meliput dampak rudal Iran di negara penjajah tersebut. Dia mendokumentasikan beberapa lokasi yang terdampak yang disembunyikan otoritas Israel, termasuk area di dekat kantor pusat Mossad di Tel Aviv.
Dalam cuitannya, Blumenthal juga membagikan unggahan jurnalis independen Yahudi Rusia, Andrey X, yang melaporkan dirinya dipukul dan ditutup matanya oleh pasukan Israel sebelum dibawa ke pangkalan militer dengan empat jurnalis lainnya.
"Hari ini saya dipukul, diculik, ditutup matanya dan dibawa ke sebuah pangkalan militer oleh Pasukan Penjajah Israel, bersama dengan 4 jurnalis lainnya. Dua dari kami ditahan selama 11 jam tanpa dakwaan, ponsel saya disita (dicuri), dan salah satu dari kami masih dalam tahanan. Cerita lengkap segera," tulis Andrey X di X.
Kekerasan terhadap jurnalis oleh rezim Israel meningkat, khususnya sejak perang genosida mereka berlangsung di Gaza. Sejauh ini, Israel telah membunuh lebih dari 150 jurnalis Palestina, sementara puluhan lainnya masih berada di dalam penjara.