Israel Serang Warga Palestina di Gaza 16 Kali Sehari Sejak 7 Oktober, Jatuhkan 70.000 Ton Bom dalam Enam Bulan
Lebih dari 30.000 warga Palestina terbunuh sejak 7 Oktober 2023.
Lebih dari 30.000 warga Palestina terbunuh sejak 7 Oktober 2023.
- Penyelidikan PBB Ungkap Israel Sengaja Serang Warga Sipil di Gaza dengan Senjata Berat, Masuk Kategori Kejahatan Kemanusiaan
- Bos Mossad Israel Ancam Keluarga Jaksa Mahkamah Internasional Soal Kejahatan Perang di Gaza
- Beda dengan Negara Lain, Televisi Israel Jarang Tayangkan Penderitaan Warga Palestina di Gaza, Alasannya Takut Tak Ada yang Nonton
- 10.000 Warga Palestina Masih Terkubur di Bawah Reruntuhan Gaza, Butuh Waktu 3 Tahun untuk Dikumpulkan
Israel Serang Warga Palestina di Gaza 16 Kali Sehari Sejak 7 Oktober, Jatuhkan 70.000 Ton Bom dalam Enam Bulan
Sejak memulai agresinya di Jalur Gaza, Palestina pada 7 Oktober 2023, pasukan penjajah Israel melakukan serangan secara teratur di wilayah tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis kantor media pemerintah Gaza, selama 190 hari terakhir, tentara penjajah Israel telah melakukan 2.973 serangan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 atau rata-rata 16 serangan dalam sehari selama enam bulan terakhir. Dalam serangan ini, lebih dari 14.560 anak-anak dan 9.582 perempuan terbunuh.
Sumber: Middle East Monitor
Sementara itu, sekitar 7.000 orang terperangkap di bawah reruntuhan atau masih hilang, sementara 33.686 lainnya dirawat di rumah sakit dan 76.309 orang lainnya mengalami luka-luka. Lebih dari 72 persen korban adalah perempuan dan anak-anak.
Penjajah Israel juga memberlakukan blokade di Gaza, yang memicu krisis kemanusiaan dan menyebabkan kelaparan serta kekurangan gizi. Tragisnya, 30 anak meninggal akibat kekurangan gizi dan dehidrasi.
Militer Israel juga dilaporkan telah menjatuhkan dari 70.000 ton bahan peledak ke Gaza sejak 7 Oktober, yang tidak hanya menyasar wilayah sipil tetapi juga sektor kesehatan. Dampaknya sangat merusak, termasuk kematian 485 petugas kesehatan dan 66 personel pertahanan sipil, serta 140 jurnalis.
Lebih dari 17.000 anak di Gaza saat ini hidup tanpa orang tua mereka, sementara 11.000 orang luka membutuhkan perawatan medis mendesak di luar negeri, dan 10.000 pasien kanker berisiko menghadapi kematian karena kurangnya layanan kesehatan yang memadai.
Terdapat juga 1.089.000 kasus penyakit menular di antara pengungsi Palestina, yang tinggal di tempat penampungan yang penuh sesak. Lebih dari 70.000 rumah telah hancur dan 290.000 lainnya rusak dan tidak dapat dihuni.
Fasilitas-fasilitas penting seperti sekolah, universitas, masjid, rumah sakit, dan institusi kesehatan telah menjadi sasaran serangan Israel. Lebih dari 171 fasilitas pemerintah, 100 sekolah dan universitas, 233 masjid, dan 203 aset sejarah dan budaya telah dihancurkan atau rusak parah.
Data tersebut memberikan gambaran luas tentang dampak serius yang ditimbulkan oleh serangan berkelanjutan pasukan penjajah Israel di Gaza, yang memperparah situasi kemanusiaan yang sudah sulit di wilayah tersebut.