Istana Berusia 1500 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Dulu Ditempati Penguasa Bangsa Maya
Istana ini ada kaitannya dengan imigrasi bangsa Maya.
Istana Berusia 1500 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Dulu Ditempati Penguasa Bangsa Maya
Tim arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) baru-baru ini mengumumkan penemuan sebuah istana kuno di situs kota Maya di tenggara Meksiko. Istana ini memiliki kemiripan dengan reruntuhan di tetangga mereka, Guatemala. Temuan ini dapat memberikan wawasan penting tentang periode migrasi yang mungkin terjadi ribuan tahun yang lalu.
Sumber: Arkeonews
Istana ini ditemukan di zona arkeologis Kabah, sebuah pemukiman pra-Hispanik yang terletak di wilayah Puuc, negara bagian Yucatán, selatan kota modern Mérida.
Penemuan ini terjadi saat proses pembangunan proyek kereta api Maya Train sepanjang 1.500 kilometer yang akan melintasi Semenanjung Yucatán.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di desa kuno di jantung Mexico City? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City. Di dalam desa itu, arkeolog juga menemukan kuburan manusia.
-
Mengapa arkeolog mengambil sampel tanah di kuburan kuno? Selama penggalian, arkeolog juga mengambil sampel tanah untuk dikirim dan dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan data tentang lingkungan dan flora, selain analisis antropologi tulang-tulang.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
-
Mengapa para arkeolog bisa menemukan kota kuno tersebut di tengah hutan lebat? Selama 20 tahun peneliti sudah mengamati kawasan itu, tapi setelah pemerintah Ekuador memakai lidar--teknologi penginderaan jarak jauh dengan laser--kota kuno itu baru terkuak.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan kota kuno itu? Para arkeolog menggabungkan penggalian tanah dengan survei area seluas 300 km persegi (116 mil persegi) menggunakan sensor laser yang diterbangkan dengan pesawat yang dapat mengidentifikasi sisa-sisa kota di bawah tumbuhan dan pepohonan yang lebat.
Foto: INAH
Bangunan kuno ini diberi nama "Istana Petenero". Menurut Hernández, struktur empat persegi ini tampaknya telah ada selama lebih dari 1.500 tahun.
Sumber: Arkeonews
Salah satu ciri menarik dari istana ini adalah dekorasinya. Bangunan ini dihiasi dengan motif bulu, manik-manik, dan gambar burung yang diukir ke dalam arsitekturnya. Para peneliti meyakini atap bangunan ini dulunya terbuat dari bahan yang mudah rusak, seperti daun palem guano, yang sayangnya tidak bertahan hingga saat ini.
Sumber: Arkeonews
Hernández juga menyatakan istana ini memiliki beberapa karakteristik yang serupa dengan peninggalan Maya yang telah ditemukan di Departemen Petén, Guatemala.
Sebelum ditemukan, istana ini bersama dengan bagian-bagian lain dari kota kuno ditutupi tumbuhan dan vegetasi selama beberapa waktu. Kabah sendiri didirikan oleh orang-orang yang datang dari wilayah Petén, yang mencakup Guatemala dan Belize, pada periode antara tahun 250 dan 500 Masehi. Meskipun tanggal pasti pembangunan istana ini belum diketahui, Hernández berhipotesis bahwa penguasa pertama kota mungkin tinggal di dalam bangunan ini.
"Kami mengusulkan bahwa migrasi penting berasal dari situs ini dan mendirikan Kabah."
Direktur Jenderal INAH, Diego Prieto Hernández.
Sumber: Arkeonews
- 10 Makam Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Bentuknya Seperti Kerucut Terpotong
- Sedang Menggali Tanah, Petani Mesir Temukan Prasasti Firaun Berusia 2.600 Tahun
- Dapur Istana Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Turki, Isinya Ada Alat Masak Sampai Meriam
- 'Kota Abadi' Berusia 7.000 Tahun Ditemukan di Turki, Ada Jembatan Batu dan Mozaik Indah
Peradaban Maya telah menguasai wilayah yang sekarang menjadi tenggara Meksiko, Guatemala, Belize, serta wilayah barat El Salvador dan Honduras selama lebih dari 3.000 tahun, hingga masa kolonisasi Spanyol. Temuan ini memberikan wawasan berharga tentang sejarah dan perkembangan peradaban Maya yang begitu penting dalam sejarah Amerika Tengah.
Sumber: Arkeonews