Jurnalis Israel: Kita Telah Kalah Perang di Gaza, Kalah Total dan Kebenaran Ini Harus Disampaikan
Israel dinilai gagal mencapai tujuannya perangnya di Gaza.
Israel dinilai gagal mencapai tujuannya perangnya di Gaza.
- Israel Bunuh Jurnalis Palestina, Media Barat Tutupi Kebenaran Genosida di Gaza
- Jurnalis Ini Bakar Diri di Dekat Gedung Putih, Sebut Media Amerika Terlibat Genosida di Gaza
- Video Jurnalis Palestina Pingsan Saat Laporan Langsung di Gaza, Diduga Kelelahan dan Kelaparan
- Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya
Jurnalis Israel: Kita Telah Kalah Perang di Gaza, Kalah Total dan Kebenaran Ini Harus Disampaikan
Jurnalis Israel menyatakan negara Zionis itu mengalami kekalahan perang total di Jalur Gaza, Palestina. Sejak melancarkan agresi brutalnya pada 7 Oktober 2023 sampai saat ini, Israel belum berhasil mencapai tujuannya.
"Kita telah kalah. Kebenaran harus disampaikan. Tidak menyenangkan mengakui bahwa kita kalah, jadi kita berbohong pada diri sendiri," tulis jurnalis ternama Israel, Chaim Levinson dalam artikelnya yang diterbitkan Haaretz.
Artikel dalam bahasa Inggris tersebut berjudul "Saying What Can’t Be Said: Israel Has Been Defeated – A Total Defeat" (Katakan Apa yang Tak Bisa Disampaikan: Israel Telah Dikalahkan, Kalah Total".
Levinson juga menyatakan, tujuan Israel untuk mengalahkan Hamas tidak tercapai. Selain itu, masih ada ratusan tawanan Israel yang belum dibebaskan.
"Hamas tidak akan dilenyapkan. Para tawanan tidak akan kembali melalui tekanan militer. Keamanan tidak akan bisa dibangun kembali," tulisnya.
Menurut Levinson, Israel "ditawan oleh pemimpin paling buruk dalam sejarah negara" dan saat ini "tidak ada jalan keluar diplomatik."
Dia juga menyatakan para tawanan di Gaza tidak akan pernah kembali ke Israel. Negara penjajah itu juga tidak akan dapat membangun kembali keamanannya.
Dia menyinggung soal kebohongan, penundaan, penipuan dan penyangkalan pemerintahan negaranya dalam menangani perang.
Levinson juga menulis, warga Israel mungkin tidak dapat kembali dengan aman ke perbatasan utara setelah serangan lintas perbatasan yang dilakukan Hizbullah. Menurutnya, masyarakat ditipu dengan berpikir bahwa tindakan akan diambil terhadap Hizbullah, namun “tenggat waktu terus dimundurkan.”
Mengenai invasi Rafah, Levinson menyebutnya sebagai “gertakan terbaru” – dan ketika hal itu benar-benar terjadi (jika hal itu benar-benar terjadi), “peristiwa sebenarnya sudah kehilangan signifikansinya.”
Agresi brutal Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 30.000 warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. Sejumlah pihak menyatakan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Kebrutalan tiada henti di Gaza membuat Israel dikecam dan dikutuk masyarakat dunia. Menurut Levinson, pengucilan internasional terhadap Israel tidak akan pernah berakhir.