Keganjilan persidangan Siti Aisyah, kasus pembunuhan kakak tiri Kim Jong Un
Selama jalani sidang, ada bukti-bukti yang ganjil. Seperti bukti yang dimanipulasi sampai dugaan ikut serta warga Korut dalam pembunuhan Kim Jong Nam.
Kasus pembunuhan kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Jong Nam, terus berlanjut. Dua terduga pelaku, Siti Aisyah asal Indonesia dan Doan Thi Huong asal Vietnam, terus menjalani sidang sejak 2017 lalu. Siti Aisyah dan Doan diduga melakukan pembunuhan dengan mengusapkan racun VX agen syaraf ke wajah Kim Jong Nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.
Seharusnya, kemarin adalah sidang penentuan kasus ini. Namun Pengadilan Tinggi Malaysia memutuskan untuk melanjutkan sidang keduanya. Sebab pengadilan mengklaim telah menemukan bukti cukup untuk menjerat kedua tersangka.
-
Siapa KH Ahmad Hanafiah? KH Ahmad Hanafiah menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di Kota Lampung yang juga seorang ulama berpengaruh di sana.
-
Siapa Halimah Agustina Kamil? Halimah Agustina Kamil, Sorot Elegan dalam Lingkaran Keluarga Cendana, Mantan Istri Putra Ketiga Soeharto, Bambang Trihatmodjo.
-
Di mana Aisyah Rahmawati saat ini bertugas? Setelah 4 tahun berlalu, kini Aisyah Rahmawati tumbuh menjadi wanita cantik dan berprofesi sebagai anggota TNI AD.
-
Apa yang diidap Siti Badriah? Siti Badriah mengungkapkan harapannya bahwa benjolan tersebut hanyalah jerawat biasa. Namun, ketika benjolan tidak kunjung hilang dan malah makin membesar menyerupai bisul, dia merasa terganggu.
-
Siapakah Hang Nadim? Salah satu figur pahlawan legendaris dari Pulau Bintan yang berjasa melindungi tanah kelahirannya dari jajahan bangsa Portugis.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
Berikut beberapa keganjilan selama persidangan Siti Aisyah di Malaysia:
Kelemahan dan keganjilan bukti
Pengacara Siti Aisyah (SA) Gooi Soon Seng menilai bukti-bukti yang dihadirkan jaksa penuntut dalam sidang kliennya terlalu lemah. Dari sederet bukti yang ada, tak satupun menunjukkan SA pembunuh adik tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tersebut.
Mulai dari rekaman CCTV yang memperlihatkan Siti Aisyah tidak melakukan apapun. Yang terekam hanya SA sedang berlari. Sebaliknya, Doan Thi Huong yang saat itu bersama SA lah yang justru terlihat memaparkan racum VX nerve agent ke wajah Kim.
Keganjilan lain adalah keterangan dari Kim sendiri usai diserang di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Usai terpapar, Kim langsung mencari klinik setempat guna mendapat perawatan atas musibah yang menimpanya.
Selain itu, penemuan kasus direkayasa. Saat kaus diambil di hotel tempat SA menginap, kaus diletakkan di plastik hitam. Lalu, kaus itu diteliti kembali ternyata ada sisa racun. Tapi setelah pengacara minta dicek kembali, ternyata racun itu tak ada.
Empat orang Korea Utara kabur
Empat pria Korea Utara diduga ikut membunuh Kim Jong-nam di Bandara Malaysia. Para pria tersebut segera mengganti pakaian dan penampilan agar lolos dari polisi. Hingga saat ini, keempatnya masih buron. Pengacara berpendapat SA tidak tahu kalau mereka memegang racun, dan mengira mereka terlibat dalam sebuah lelucon untuk sebuah acara reality di televisi.
"Pria itu mengganti pakaiannya setelah serangan terjadi, mereka terlihat meninggalkan bandara," kata polisi investigator, Wan Azirul Nizam Che Wan Aziz. "Mereka mencoba untuk membuat bingung (pengamat)."
Gooi mengatakan bahwa jaksa penuntut menyebut SA bekerja sama dengan empat warga Korut untuk membunuh Kim. Namun berdasarkan pengamatannya, SA justru tidak tahu yang dilakukannya adalah tindakan kriminal.
"Empat warga Korut itu langsung bertolak ke negaranya usai insiden. Tapi SA pulang ke rumahnya dan melakukan kegiatan seperti biasa, mulai dari bekerja dan lain-lain. Dia melakukannya selama 3 hari tanpa tahu apa yang sudah terjadi. Jika memang benar dia pembunuhnya, maka tidak mungkin dia tidak bersembunyi atau menutupi kejahatannya," tambahnya.
Siti Aisyah sebenarnya berpeluang bebas
Gooi menyebut bahwa bukti-bukti diajukan oleh jaksa justru semakin menunjukkan ketidakbersalahan SA dalam kasus ini. SA jelas dikambinghitamkan oleh pihak tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Selain itu, SA juga tidak memiliki motif apapun jika dia benar-benar membunuh Kim.
"Jaksa penuntut tidak bisa menunjukkan motif SA melakukan pembunuhan. Kita tahu, setiap kasus pembunuhan pasti ada motifnya. Tapi ini tidak ada. Bukan perampokan, bukan didasari rasa iri dengki dan lainnya, SA bahkan tidak tahu siapa Kim dan Doan sebelumnya. Dia hanya dijadikan alat untuk melakukan pembunuhan," kata Gooi.