Kelebihan penumpang jadi sebab kapal bermuatan WNI tenggelam
Kapal itu bermuatan seratus orang padahal maksimal hanya untuk 70 orang.
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno mengatakan, penyebab kapal berpenumpang warga negara Indonesia tenggelam lantaran jumlah penumpang yang melebihi batas.
Kapal pembawa imigran asal Tanah Air ini bertolak dari Sabak Bernam di Selangor, Malaysia, menuju ke Sumatera, subuh hari ini.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kenapa kapal KM Dewi Jaya 2 tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
Dubes Herman mengatakan dari laporan nelayan, kapal kecil itu berpenumpang 100 orang.
"Kapal tersebut maksimal berpenumpang 70 orang, sementara dari laporan nelayan ada 100 orang yang ikut dalam kapal. Sudah jelas, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas ini yang dipercaya jadi penyebab tenggelamnya kapal," kata dia kepada merdeka.com, Kamis (3/9).
Sebanyak 14 orang ditemukan tewas, 13 di antaranya wanita. Sementara korban selamat mencapai 15 orang, 14 pria dan seorang wanita. Korban hilang saat ini masih terus dicari.
"Operasi pencarian masih berlangsung dan akan diberlakukan 3 hari dengan mengerahkan tujuh kapal dan satu helikopter," jelas Dubes Herman.
Satuan Keamanan KBRI Kuala Lumpur juga terus melakukan koordinasi dengan pihak keamanan laut (APMM) setempat.
"Satgas sudah mengirim tim yang dalam perjalanan menuju kantor polisi Hutan Melintang untuk bertemu dengan korban selamat," tutur dia.