'Kerajaan yang Hilang' Berusia 2.000 Tahun Ditemukan, Ada Piramida dan Lapangan Bola
Arkeolog menuturkan, temuan mereka ini memperlihatkan adanya kerajaan yang cukup maju dan terhubung lewat jalan pintas serta ada interaksi sosial, ekonomi, politik dan kemungkinan pemerintahan yang terpusat.
Sebuah kerajaan bangsa Maya berusia 2.000 tahun ditemukan di sebelah utara Guatemala.
Arkeolog menemukan hampir 1.000 pemukiman Maya kuno di Lembah Mirador-Calakmul Karst dan perbukitan sekitarnya. Di lokasi itu arkeolog menemukan 417 kota, desa dan perkampungan yang pernah ada pada tahun 1.000 sebelum Masehi hingga 100 Masehi. Demikian menurut penelitian yang dipublikasikan secara daring pada 5 Desember lalu oleh Pers Universitas Cambridge.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Guatemala? Arkeolog di Guatemala menemukan bukti tertua kalender ramalan suku Maya. Temuan ini berbentuk dua pecahan mural, yang jika disambung berisi notasi yang disebut "7 rusa".
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Guatemala yang menunjukkan penggunaan tembakau? Hasil analisis kimiawi terbaru menunjukkan, jejak nikotin ditemukan pada bejana tanah liat pra-Hispanik yang ditemukan di Guatemala.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan bukti penggunaan tembakau di Guatemala? Untuk penelitian ini, para arkeolog menganalisis bejana yang ditemukan di dekat akropolis El Baúl di Cotzumalguapa pada tahun 2006 dan 2007. Mereka menguji sampel secara kimiawi yang diambil dari bagian dalam tujuh guci, dan tiga di antaranya positif mengandung jejak tembakau.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Guatemala yang menandai akhir rezim lama? Penemuan situs bangsa Maya, Ucanal di Guatemala menandai akhir rezim lama, suatu peristiwa yang krusial dalam runtuhnya penguasa dan perubahan kekuasaan politik.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Chetumal? Arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) menemukan sembilan pahatan bekas permainan kuno yang disebut patolli.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di situs Palenque? Para arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) mengungkapkan penemuan patung kepala Dewa Jagung Muda Maya berusia 1.300 tahun di situs Palenque, Chiapas Selatan.
Dilansir dari laman Charlotteobserve, Rabu (21/12), dengan menggunakan teknologi LiDAR--metode penginderaan jauh yang bisa menampilkan gambar tiga dimensi dan informasi permukaan Bumi--peneliti bisa mengetahui pemukiman di sana mencakup sejumlah kerajaan yang saling terhubung.
Arkeolog menuturkan, temuan mereka ini memperlihatkan adanya kerajaan yang cukup maju dan terhubung lewat jalan pintas serta ada interaksi sosial, ekonomi, politik dan kemungkinan pemerintahan yang terpusat.
Di tengah permukiman itu arkeolog juga menemukan ada 30 lapangan bola. Lapangan itu berukuran panjang antara 10-20 meter dan memiliki dua bagian dengan garis utara-selatan.
Di salah satu lokasi terbesar, El Mirador, ada tujuh lapangan bola ditemukan: tiga berukuran kecil dan empat lagi besar.
Penemuan ini juga membuat para peneliti memiliki informasi mengenai peradaban kuno yang mampu mengatur sumber air mereka.
Peradaban di Lembah Mirador-Calakmul mengandalkan rawa-rawa di sekitar mereka sebagai sumber air. Peneliti mengatakan mereka membangun penampungan untuk menyimpan air. Data LiDAR mengungkap ada 195 penampungan air di kawasan itu. Sejumlah bendungan juga ada di kerajaan yang hilang itu.
Penemuan ini juga mengungkap ada sejumlah bangunan penting di seantero kerajaan. Pada sejumlah bangunan yang biasa dipakai untuk ritual dan perayaan bentuknya biasanya seperti piramida di seberang pelataran yang mengapit alun-laun lebih besar.
Satu piramida yang berada di pusat El Mirador diperkirakan membutuhkan waktu 5 tahun untuk dibangun oleh 158 pekerja.
(mdk/pan)