Ketegangan di Suriah Meningkat, KBRI Damaskus Minta WNI Tetap Waspada dan Tenang
Kelompok pemberontak di Suriah merebut Damaskus dan Presiden Bashar Al-Assad dikabarkan kabur ke luar negeri.
Dalam berbagai laporan mengenai situasi keamanan terkini di Suriah, KBRI Damaskus telah mengeluarkan peringatan untuk Warga Negara Indonesia (WNI). Imbauan ini disampaikan melalui akun Instagram @indonesiaindamascus pada Minggu (8/12).
KBRI Damaskus meminta semua WNI di Suriah untuk tetap tenang, tinggal di rumah masing-masing, serta menjaga komunikasi dengan KBRI Damaskus.
- Pemberontak Suriah Tunjuk Perdana Menteri Baru, Ini Sosok dan Tugasnya
- Ribuan Tahanan di Suriah Bebas Setelah Pemberontak Rebut Ibu Kota Damaskus
- Sosok Bashar al-Assad, Presiden Suriah yang Dikabarkan Melarikan Diri dari Negaranya
- Pemberontak Suriah Klaim Rebut Ibu Kota Damaskus, Presiden Bashar Al-Assad Kabur ke Luar Negeri
"Sampai saat ini, semua WNI di Suriah dilaporkan dalam kondisi aman," jelas pernyataan tersebut.
"Jika ada kebutuhan mendesak, WNI dapat menghubungi Nomor Hotline Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus: (+963) 954 444 810, (+963) 983 493 426, atau (+963) 983 480 264."
Pemberontak bersenjata di Suriah, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) mengklaim pasukannya berhasil merebut ibu kota Damaskus dan Presiden Bashar Al-Assad melarikan diri ke luar negeri.
Komandan HTS, Abu Mohammed Al-Julani mengatakan, semua lembaga negara akan tetap di bawah pengawasan perdana menteri Suriah di bawah Assad sampai mereka menyerahkan kekuasaan secara resmi, seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (8/12).
"Secara militer Damaskus telah runtuh," kata seorang mata-mata kepada CNN, dilansir Minggu (8/12).
Menurut Al-Jazeera, pengumuman ini disampaikan beberapa jam setelah pemberontak merebut kota Homs, yang merupakan kota terbesar ketiga di Suriah. Kota ini juga disebut "ibu kota revolusi" melawan rezim Assad.