Lantai Berusia 1000 Tahun di Peru Bisa Berbunyi Seperti Gemuruh Petir, Ternyata Ini Fungsinya
Para peneliti baru-baru ini menemukan lantai yang menghasilkan suara aneh di situs Viejo Sangayaico, yang terletak di ketinggian 3.600 meter.
Jauh sebelum orang Eropa pertama kali tiba di Amerika, penduduk kuno di Pegunungan Andes, Peru mengadakan ritual misterius di atas panggung upacara yang dibangun khusus, yang bergemuruh dan menggelegar di bawah kaki mereka.
Lantai Berusia 1000 Tahun di Peru Bisa Berbunyi Seperti Gemuruh Petir, Ternyata Ini Fungsinya
Dilansir laman IFL Science, para peneliti baru-baru ini menemukan lantai yang menghasilkan suara aneh di situs Viejo Sangayaico, yang terletak di ketinggian 3.600 meter.
"Di sini, kami memiliki permukaan perkusi yang disiapkan secara khusus, sejenis lantai tari yang bergetar atau 'bersuara', terdiri dari berbagai jenis tanah, abu, dan kotoran unta untuk menciptakan permukaan lantai yang mampu menyerap guncangan, sambil juga menghasilkan suara dari dalam seperti suara drum ketika orang melangkah, atau lebih tepatnya, menghentak di atasnya," jelas Lane dalam makalahnya.
"Sebenarnya, seperti menciptakan sebuah drum besar di permukaan tanah," lanjutnya.
Dengan mengukur suara yang dihasilkan saat dirinya dan timnya "melompat, menari, dan menghentak" di atas panggung, Lane merekam volume antara 60 hingga 80 desibel, yang menurutnya "setara dengan percakapan keras dan restoran yang ramai."
-
Apa yang ditemukan di bawah tanah Pegunungan Andes, Peru? Penemuan terbaru di pegunungan Andes Peru telah mengguncang dunia arkeologi. Para ahli menemukan galeri bawah tanah kuno yang diperkirakan memiliki usia lebih dari 2.000 tahun.
-
Apa yang ditemukan di Andes, Peru? Fosil dari tiga mastodon yang hidup di Zaman Es telah ditemukan di Andes, Peru dan menimbulkan berbagai pertanyaan bagi para Ilmuwan perihal bagaimana hewan tersebut bisa sampai di Peru.
-
Apa itu petir? Secara proses, petir merupakan peristiwa pelepasan listrik yang ditimbulkan lantaran ketidakseimbangan badai awan dan permukaan Bumi.
-
Kapan gempa bumi di Peru terjadi? Gempa bumi dengan magnitudo 7,1 mengguncang Peru hari ini, Jumat (28/6) pukul 12.36 WIB.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Kapan wabah cacar menyebar ke Peru? Cacar mungkin menyebar dari Eropa ke Peru bersama penakluk Francisco Pizarro pada tahun 1530-an.
"Meskipun tingkat tekanan suara ini direkam oleh tim saya dengan batas dua hingga empat orang, kelompok yang lebih besar kemungkinan akan dapat mempertahankan tingkat [desibel] yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama," ujarnya.
Berdasarkan ukuran lantai tari, Lane menghitung bahwa mungkin dapat menampung hingga 26 orang sekaligus.
Dengan menggali di bawah permukaan lantai tari, tim mengidentifikasi enam lapisan batuan, tanah, dan material lain yang terikat secara longgar.
"Lapisan-lapisan yang tidak terkonsolidasi ini menciptakan rongga kecil dalam lapisan tersebut yang membuat tanah menghasilkan suara seperti perkusi," tulis sang peneliti.
Berdasarkan struktur lapisan-lapisan ini, ia menyimpulkan bahwa "permukaan perkusi dari platform bawah ini sepenuhnya disengaja, menciptakan arena untuk pertunjukan musik dan tari dengan suara drum yang dihasilkan oleh beberapa kaki yang menari atau menghentak permukaan ini."
Sumber: IFL Science
merdeka.com
Situs Viejo Sangayaico berasal dari tahun 1000 hingga 1400 M, dan dengan demikian mendahului munculnya Kekaisaran Inka. Pada saat itu, wilayah ini dihuni oleh budaya Chocorvos, yang diyakini memuja dewa yang tinggal di gunung terdekat bernama Huinchocruz, yang menghadap ke Viejo Sangayaico.
Chocorvos
Pemujaan
Sumber sejarah menunjukkan sosok yang dihormati ini mungkin bernama Sasaylla Apo, dan meskipun sedikit yang diketahui tentang sifat dewa ini, kuil-kuil dan artefak lain yang terkait dengan manifestasi dewa kilat dan petir telah ditemukan di dekat puncak Huinchocruz.
Berdasarkan temuan ini, Lane berspekulasi Sasaylla Apo mungkin terkait dengan peristiwa cuaca ini, dan tarian gemuruh di Viejo Sangayaico mungkin memiliki hubungan dengan pemujaan terhadap kekuatan alam ini.