Legenda “Manusia” Berbadan Pendek dan Berkulit Gelap Ternyata Benar, Ini Buktinya
Legenda menceritakan orang-orang itu hidup di wilayah-wilayah pegunungan Taiwan.
Sekelompok tim peneliti asal Australia, Jepang, Taiwan dan Vietnam berhasil menemukan tulang belulang berusia 6,000 tahun di salah satu gua di wilayah pegunungan Taiwan. Temuan yang dipublikasi di Jurnal World Archeology itu mengungkap tulang belulang ini mampu membuktikan legenda keberadaan penduduk asli Taiwan.
Di Taiwan sendiri, beredar legenda kalau pulau itu dahulu pernah dihuni penduduk asli yang berbadan pendek dan berkulit gelap. Legenda menceritakan orang-orang itu hidup di wilayah-wilayah pegunungan Taiwan.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi di wilayah tenggara Tiongkok? Saat ini, para ahli paleontologi di wilayah tenggara Tiongkok telah menemukan dinosaurus yang bahkan lebih besar dari versi velociraptor yang ditampilkan dalam film.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Bagaimana bentuk terowongan yang ditemukan di situs arkeologi? INRAP menyampaikan, beberapa bagian dalam terowongan sangat sempit dan ada bagian yang ditutup, sementara pada bagian lainnya cukup tinggi, memungkinkan orang bisa berdiri di dalamnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan? Dua bangkai kapal kuno dari Dinasti Ming ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan, ungkap Badan Warisan Budaya China (NCHA), pada Kamis.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di situs arkeologi Qinjiazui? Tim arkeolog yang sedang melakukan penggalian di situs arkeologi Qinjiazui menemukan rumus perkalian tertua yang pernah tercatat.
Namun karena saat itu belum ditemukan bukti-bukti peninggalan penduduk asli, maka cerita itu hanya dianggap sebagai legenda. Tetapi temuan baru tengkorak dan tulang paha di dalam gua yang berusia 6,000 tahun, kembali membuka kemungkinan legenda penduduk asli benar adanya.
Dikutip dari laman Phys pekan lalu, tim peneliti menemukan DNA tengkorak tulang belulang itu memiliki kemiripan dengan sampel-sampel tulang belulang manusia purba di Afrika. Bukan hanya itu, tapi tengkorak Taiwan menunjukkan manusia itu hidup di kurun waktu yang sama dengan sampel-sampel tulang belulang di Afrika.
Besar dan ukuran tengkorak yang ditemukan di Taiwan pun memiliki kesamaan dengan tengkorak Negrito, manusia purba yang tinggal di Afrika Selatan dan Filipina. Penelitian terhadap tulang belulang juga menunjukkan “manusia” itu memiliki ukuran tubuh yang kecil.
Peneliti pun menemukan tulang belulang itu adalah milik seorang perempuan muda. Peneliti juga memprediksi tinggi perempuan itu hanya 1,3 meter.
Tim peneliti menyatakan temuan mereka membenarkan keberadaan legenda penduduk asli Taiwan. Meski berhasil membenarkan legenda, namun tim peneliti belum mengetahui apa yang terjadi pada mereka sehingga punah.
Namun tim peneliti berspekulasi jika penduduk asli mulai punah ketika kelompok penduduk Austronesia tiba di Taiwan. Tim peneliti juga mengetahui di dalam tulisan peninggalan Dinasti Qin, penduduk Taiwan kala itu tahu akan keberadaan orang-orang pendek berbadan gelap yang tinggal di wilayah pegunungan.
Tim peneliti juga menemukan legenda penduduk asli berbeda-beda. Ada yang percaya jika penduduk asli adalah musuh, ada juga yang mengatakan kalau orang-orang pendatang membunuh penduduk asli 1,000 tahun lalu.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)