Lima Pabrik China Dibakar dalam Unjuk Rasa Paling Berdarah di Myanmar
Pasukan keamanan membunuh sedikitnya 22 pengunjuk rasa anti kudeta di kawasan industri pinggir kota yang kumuh, Hlaingthaya, Yangon pada Minggu setelah pabrik-pabrik yang didanai China dibakar.
Pasukan keamanan membunuh sedikitnya 22 pengunjuk rasa anti kudeta di kawasan industri pinggir kota yang kumuh, Hlaingthaya, Yangon pada Minggu setelah pabrik-pabrik yang didanai China dibakar. Demikian disampaikan kelompok advokasi.
Sebanyak 16 pengunjuk rasa dibunuh di tempat lainnya, termasuk seorang anggota polisi, menandai hari paling berdarah sejak kudera militer 1 Februari, kata Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Di mana pemukiman orang Austronesia ditemukan di China? Arkeolog China baru-baru ini menemukan pemukiman orang Austronesia yang berasal dari 7.300 tahun yang lalu di Pulau Pingtan, Provinsi Fujian.
-
Apa isi dari Babad Cina yang disimpan di Museum Mpu Tantular? Babad Cina yang disimpan di Museum Mpu Tantular Sidoarjo berjumlah delapan. Karya sastra ini berisi cerita-cerita yang berhubungan dengan negeri Tiongkok dan digubah dalam Bahasa Jawa serta menggunakan konvensi Jawa berupa tembang.
-
Apa yang ditemukan di Gua Baiyan, China? Ilmuwan menemukan makhluk aneh dengan delapan mata dan alat kelamin berbentuk "kait" di dalam sebuah gua di Provinsi Guizhou, China.
-
Kenapa ada makam orang Cina di Karimunjawa? Pada sebuah tegalan di Dusun Karimunjawa, terdapat peninggalan kuburan Cina. Masyarakat tidak mengenal lagi tokoh-tokoh yang dimakamkan di sana.
-
Apa yang ditemukan di China baru-baru ini? Spesies Baru Titanosaurus Ditemukan di China, Hidup di Zaman Kapur Ahli paleontologi di Tiongkok menemukan fragmen fosil dari genus dan spesies baru dinosaurus sauropoda titanosaurian yang hidup di Bumi selama periode Kapur.
Kedutaan besar China menyampaikan banyak staf warga China terluka dan terjebak dalam serangan pembakaran oleh pelaku yang tak teridentifikasi di pabrik garmen di Hlaingthaya. Kedutaan besar China juga menyerukan Myanmar melindungi properti dan warga China. China dinilai sebagai pendukung junta militer yang menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi.
Saat asap membubung dari kawasan industri tersebut, pasukan keamanan mengeluarkan tembakan ke arah para pengunjuk rasa di pinggiran kota yang merupakan rumah bagi para migran dari seluruh negeri.
“Mengerikan. Orang ditembak di depan mata saya. Itu tak akan pernah bisa saya lupakan,” kata seorang wartawan foto yang tak ingin disebutkan namanya, dikutip dari France 24, Senin (15/3).
Darurat militer diberlakukan di Hlaingthaya dan distrik lainnya di Yangon.
Televisi Myawadday yang dikelola tentara mengatakan pasukan keamanan bertindak setelah empat pabrik garmen dan satu pabrik pupuk tanaman dibakar dan sekitar 2.000 orang menghentikan mobil pemadam kebakaran sebelum sampai di pabrik-pabrik tersebut.
Juru bicara junta tak mengangkat telepon untuk diminta komentar terkait peristiwa ini.
Dokter Sasa, seorang perwakilan anggota parlemen terpilih yang digulingkan tentara, menyuarakan solidaritas bersama warga Hlaingthaya.
“Pelaku, penyerang, musuh-musuh rakyat Myanmar, penjahat SAC (Dewan Administrasi Negara) akan diminta pertanggungjawaban atas setiap tetes darah yang ditumpahkan,” ujarnya dalam sebuah pesan pendek.
AAPP mengatakan, total kematian dari unjuk rasa mencapai 126. AAPP juga mengatakan lebih dari 2.150 orang telah ditangkap sampai Sabtu. Lebih dari 300 orang telah dibebaskan.
Sentimen anti-China
Kedutaan besar China menggambarkan situasi tersebut “sangat parah” setelah serangan di pabrik-pabrik yang didanai China. Namun kedutaan tak mengeluarkan pernyataan terkait pembunuhan tersebut.
“China mendesak Myanmar untuk melakukan tindakan efektif yang lebih jauh untuk menghentikan semua tindakan kekerasan, menghukum pelaku sesuai dengan UU dan memastikan keamanan nyawa dan properti perusahaan China dan personil di Myanmar,” jelas pernyataan tersebut.
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas pembakaran pabrik tersebut.
Akun Facebook kedutaan besar China diserbu komentar negatif dalam bahasa Myanmar dan hampir setengah dari reaksi atau lebih dari 29.000 menggunakan emoji tertawa.
Sentimen anti-China berkembang sejak kudeta karena China tidak mengkritik junta, dibandingkan dengan sejumlah negara Barat yang mengecam kudeta.
Hanya dua pabrik yang telah dibakar sampai saat ini, kata pemimpin unjuk rasa Ei Thinzar Maung di Facebook.
“Jika Anda ingin berusaha di Myanmar dengan stabil, maka hormati rakyat Myanmar,” tegasnya.
“Berjuang Hlaingthaya, kami bangga pada kalian!!”
Seorang polisi tewas
Utusan Khusus PBB di Myanmar, Christine Schraner Burgener mengecam apa yang dia sebut “brutalitas yang sedang berlangsung”.
“Saya pribadi mendengar dari kontak di Myanmar cerita pembunuhan yang sangat menyedihkan, penganiayaan pengunjuk rasa dan penyiksaan tahanan selama akhir pekan,” jelasnya.
Menurutnya penindasan merusak prospek perdamaian dan stabilitas, mendesak komunitas internasional mendukung rakyat Myanmar dan aspirasi demokratis mereka.
Inggris, mantan penjajah Myanmar, mengatakan terkejut dengan penggunaan kekuatan mematikan pasukan keamanan terhadap orang-orang tak berdosa di Hlaingthaya dan tempat lainnya.
“Kami menyerukan penghentian segera kekerasan ini dan rezim militer menyerahkan kembali kekuasaan kepada mereka yang terpilih secara demokratis oleh rakyat Myanmar,” jelas Duta Besar Inggris, Dan Chugg.
Jauh dari Hlaingthaya, sedikitnya 16 kematian dilaporkan di tempat lain di Myanmar, termasuk Mandalay dan Bago, di mana televisi pemerintah MRTV menyampaikan seorang anggota polisi tewas akibat luka di dada setelah berhadapan dengan pengunjuk rasa.
Dia adalah polisi kedua yang dilaporkan tewas dalam unjuk rasa.
Kekerasan itu terjadi sehari setelah Mahn Win Khaing Than, yang dalam pelarian bersama dengan sebagian besar pejabat senior dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi mengatakan pemerintah sipil akan memberikan hak hukum kepada orang-orang untuk membela diri. UU itu mulai berlaku pada Minggu.
(mdk/pan)