Media AS Sebut Hamas Bersedia Gencatan Senjata 5 Tahun dan Sepakat Solusi Dua Negara dengan Israel
Jika kesepakatan tercapai, maka sayap militer Hamas akan dibubarkan.
Jika kesepakatan tercapai, maka sayap militer Hamas akan dibubarkan.
- Tak Terima Pernyataannya Dipelintir Media Zionis, Eks Sandera Hamas Blak-blakan Israel yang Melukainya Bukan Pejuang Palestina
- Hamas Tegaskan Jika Israel Tak Angkat Kaki dari Gaza, Maka Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata
- Media Israel Rilis Video Ketika Para Tentara Memperkosa Tahanan Palestina, Begini Detik-Detik Kejadian Mengerikan Itu
- Media Israel Akhirnya Akui Negaranya Kalah Perang di Gaza
Media AS Sebut Hamas Bersedia Gencatan Senjata 5 Tahun dan Sepakat Solusi Dua Negara dengan Israel
Media Amerika Serikat (AS), The Associated Press (AP) melaporkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, bersedia gencatan senjata dengan Israel selama lima tahun dan menyepakati solusi dua negara.
Hal ini diungkapkan pejabat politik Hamas, Khalil al-Hayya dalam wawancaranya dengan AP pada Rabu di Istanbul, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (25/4). Al-Hayya mewakili Hamas dalam negosiasi gencatan senjata dan pertukarawan tawanan dengan Israel.
Al-Hayya menyampaikan, Hamas bersedia meletakkan senjata dan menjadikan kelompok perlawanan tersebut partai politik jika negara Palestina merdeka berdiri sesuai di sepanjang perbatasan sebelum perang tahun 1967.
Dia juga mengatakan, Hamas ingin bergabung dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang diketuai faksi Fatah untuk membentuk pemerintahan bersama untuk Gaza dan Tepi Barat. Selain itu, lanjutnya, Hamas akan menerima "negara Palestina yang berdaulat penuh di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan pemulangan pengungsi Palestina sesuai dengan resolusi internasional."
Jika hal itu terjadi, maka sayap militer Hamas akan dibubarkan.
"Semua pengalaman rakyat yang bertempur melawan penjajah, ketika mereka merdeka dan memperoleh hak-hak dan negara mereka, apa yang dilakukan kekuatan-kekuatan ini? Mereka berubah menjadi partai politik dan kekuatan tempur yang mereka bela berubah menjadi tentara nasional," paparnya.
Selama bertahun-tahun, Hamas terkadang melunakkan posisi publiknya sehubungan dengan kemungkinan berdirinya negara Palestina berdampingan dengan Israel.
Namun program politiknya masih secara resmi “menolak segala alternatif selain pembebasan penuh Palestina, dari sungai hingga laut (from the river to the sea)” – mengacu pada wilayah yang terbentang dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania, yang mencakup wilayah yang kini menjadi wilayah Israel.
Al-Hayya tidak mengatakan apakah dukungannya terhadap solusi dua negara akan mengakhiri konflik Palestina dengan Israel atau merupakan langkah sementara menuju tujuan kelompok tersebut untuk menghancurkan Israel.
Dia juga menyampaikan dalam wawancara tersebut, upaya Israel untuk memusnahkan Hamas tidak akan berhasil.
"Katakanlah mereka telah menghancurkan Hamas. Apakah rakyat Palestina menghilang?" ujarnya.
Belum ada tanggapan dari Otoritas Palestina maupun Israel terkait pernyataan al-Hayya.