Melenting lewat tubuh ceking
Georgina Wilkin menjalani diet menyiksa agar badannya ceking sehingga bisa masuk model papan atas.
Bagi kaum adam, perempuan ayu dengan lekuk tubuh dan tonjolan tegas begitu menggoda. Namun gambaran ini tidak berlaku buat agensi model Jepang mempekerjakan Georgina Wilkin, kini 23 tahun.
Dia mulai terjun sebagai model di usia 15 tahun. Seorang pencari bakat kesengsem saat melihat dirinya di Jalan Oxford Street, Ibu Kota London, Inggris. "Ya Tuhan, kamu begitu unik. Kami sangat menyukai kamu, bergabunglah bersama kami," kata pemandu bakat itu merayu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail hari ini.
Georgina antusias menyambut tawaran itu. Sang ibu juga tidak menyokong. Bahkan meski tengah menghadapi ujian akhir, orang tua Georgina mengizinkan dia menjadi model di Ibu Kota Tokyo, Jepang.
Dia merupakan anak keluarga berada tinggal di London Utara. Ayahnya pengusaha dan ibunya bekerja sebagai paramedis.
Sebagai syarat menjadi model di Jepang, Georgina mesti mengurangi lingkar pinggulnya 7,62 sentimeter dan lingkar pinggang 2,54 sentimeter. "Saya hanya dibolehkan makan salad dan sayuran. Saya juga kerap tidak makan dua hari," ujar Georgina.
Georgina menjalani diet menyiksa. Dia terpaksa berbohong kepada orang tuanya saban kali waktu makan tiba. Sarapan dia lewatkan. Dia selalu bilang makan siang di perpustakaan sekolah, dan makan malam di rumah teman. Dia pun lulus dan terbang ke Negeri Sakura pada Juni 2006.
Dia tinggal seapartemen dengan dua model asal Rusia sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris. Dia sangat terkejut setelah melihat dirinya paling gemuk di antara model-model lain. "Gadis-gadis bertubuh lebih ceking dapat banyak tawaran. Bahkan, saya dibilang tidak bisa menjadi model perhiasan karena jemari saya kelewat gemuk," tuturnya.
Dia kembali bekerja keras mengurangi bobotnya. Saban hari cuma mengandalkan minuman berenergi.
Ibu dan abangnya amat terkejut saat mengunjungi Georgina di Tokyo. "Ibu memohon agar saya makan bersama dia dan abang, namun saya tetap menolak."
Singkat cerita, Georgina kembali ke London. Dia sempat dirawat di rumah sakit karena kembali berdiet setelah ditolak menjadi model Prada.
Setelah sembuh, dia sadar hanya menjadi korban agensi model. Dia kini melanjutkan pendidikannya dan ingin menjadi perancang interior. "Kebanyakan merek papan atas mempekerjakan gadis-gadis anoreksia dan satu-satunya cara menghentikan ini adalah menyetop membeli produk mereka," Georgina menegaskan.