Menakjubkan, Semut Bisa Obati Cedera Kaki Sesama Mereka seperti Manusia, Begini Caranya
Semut melakukan prosedur untuk menyelamatkan nyawa sesama semutnya yang terluka atau cedera.
Semut melakukan prosedur untuk menyelamatkan nyawa sesama semutnya yang terluka atau cedera.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu biologi? Biologi adalah studi tentang organisme hidup dan bagaimana mereka menjalani proses kehidupan.
-
Kapan ilmu pengetahuan mencoba memahami hakikat alam semesta? Contohnya, dalam fisika, penelitian tentang teori relativitas Albert Einstein bertujuan untuk memahami prinsip-prinsip dasar ruang, waktu, dan gravitasi dalam alam semesta.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam inti bumi? Namun, para ilmuwan kini telah menemukan wilayah besar misterius berbentuk donat yang terletak di dalam inti terluar bumi.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Menakjubkan, Semut Bisa Obati Cedera Kaki Sesama Mereka seperti Manusia, Begini Caranya
Para peneliti baru-baru ini menemukan hal menakjubkan tentang semut. Berdasarkan hasil penelitian mereka terhadap semut di Florida, Amerika Serikat, hewan kecil tersebut melakukan prosedur penyelamatan nyawa jika ada sesama semut mereka yang terluka, sama seperti manusia.
Para peneliti mengamati, semut tukang kayu Florida dapat mengenali ketika salah satu teman satu sarangnya mengalami cedera anggota tubuh. Mereka merespons dengan membersihkan luka atau bahkan mengamputasi anggota tubuh yang rusak. Temuan ini baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Current Biology oleh tim peneliti.
“Ketika kita berbicara tentang perilaku amputasi, ini adalah satu-satunya kasus di mana amputasi yang canggih dan sistematis terhadap suatu individu oleh anggota spesies lain terjadi di dunia hewan,” jelas Erik Frank, penulis utama studi tersebut dan seorang ahli ekologi perilaku di Universitas Würzburg di Jerman, dikutip dari Greek Reporter, Rabu (17/7).
Pada 2023, tim Erik Frank juga membuat penemuan penting yang melibatkan spesies semut Afrika, semut Metabele (Megaponera analis). Mereka menemukan, semut ini dapat menyembuhkan luka yang terinfeksi di anggota koloninya menggunakan zat antimikroba dari kelenjarnya. Berbeda dengan semut Metabele, semut tukang kayu Florida tidak memiliki kelenjar seperti itu.
Oleh karena itu, para peneliti bertujuan untuk memahami bagaimana semut ini menangani luka di antara anggota koloni, dengan fokus khusus pada cedera pada tulang paha (paha) dan tibia bagian bawah, tulang antara lutut dan pergelangan kaki.
Selama percobaan, para peneliti mengamati bahwa semut tukang kayu Florida menangani cedera tulang paha rekan satu sarangnya dengan terlebih dahulu membersihkan luka tersebut menggunakan mulutnya.
Selanjutnya, mereka melakukan amputasi dengan cara menggigit berulang kali pada kaki yang terkena. Sebaliknya, pada luka tibia, semut hanya membersihkan luka tersebut tanpa harus diamputasi, seperti dilansir Live Science.
Operasi yang dilakukan oleh semut menghasilkan peningkatan luar biasa dalam tingkat kelangsungan hidup semut yang terluka. Untuk cedera tulang paha, tingkat kelangsungan hidup meningkat dari kurang dari 40 persen menjadi antara 90 dan 95 persen ketika amputasi dilakukan. Demikian pula, tingkat kelangsungan hidup akibat cedera tibia meningkat dari 15 menjadi 75 persen setelah luka dibersihkan.
Peneliti menduga, semut hanya memilih untuk mengamputasi kaki yang mengalami cedera tulang paha karena keterbatasan waktu. Proses amputasi sendiri membutuhkan waktu minimal 40 menit bagi semut untuk menyelesaikannya.
Setelah menganalisis mikro-CT scan semut, para peneliti berhipotesis bahwa kerusakan pada otot yang bertanggung jawab untuk memompa darah di tulang paha memperlambat sirkulasi. Penundaan ini berpotensi menghalangi darah yang mengandung bakteri memasuki tubuh dengan cepat, sehingga memberikan waktu yang cukup bagi semut untuk melakukan amputasi yang diperlukan.
Sebaliknya, tibia semut memiliki jaringan otot yang relatif lebih sedikit, sehingga memungkinkan infeksi menyebar lebih cepat. Akibatnya, amputasi memerlukan terlalu banyak waktu bagi semut untuk menghentikan penyebaran bakteri berbahaya secara efektif. Oleh karena itu, mereka memprioritaskan pembersihan luka sebagai metode pengobatan utama, seperti dilansir Live Science.