Menjelajah di Desa, Pendetektor Logam Temukan Bros Perunggu Berusia 2.500 Tahun
Pendetektor ini juga menemukan dua senjata kuno yang berusia lebih muda dari bros tersebut.
Seorang warga menemukan tiga artefak kuno saat menjelajah desa untuk menikmati hobinya sebagai pendetektor logam , salah satunya adalah fibula atau bros perunggu besar berusia 2.500 tahun. Pendetektor yang tidak mau disebutkan namanya ini melakukan pencarian di sebuah situs di dekat desa Śniatycze, di Lublin Voivodeship, Polandia tenggara.
Ini adalah penemuan fibula kelima di negara tersebut, seperti dikutip dari Arkeonews, Rabu (28/8).
-
Bagaimana artefak-artefak kuno itu ditemukan? Berbagai artefak ini merupakan hasil penggalian terbaru (2022-2023) oleh Departemen Arkeologi Negara Bagian Tamil Nadu (TNSDA) yang baru saja selesai.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Kapan artefak-artefak kuno itu ditemukan? Berbagai artefak ini merupakan hasil penggalian terbaru (2022-2023) oleh Departemen Arkeologi Negara Bagian Tamil Nadu (TNSDA) yang baru saja selesai.
-
Bagaimana para ilmuwan memastikan asal usul senjata-senjata kuno itu? "Beberapa kilogram besi berkarat penuh lumpur tanpa bentuk dibungkus dengan aman dan dibawa keluar dari hutan untuk dibersihkan dan memastikan asal usul temuan ini," jelas Darius Kopciowski dari Konservator Monumen Provinsi Lublin.
-
Di mana saja artefak-artefak kuno itu ditemukan? Sebanyak 10.000 artefak ditemukan di berbagai situs arkeologi di Tambil Nadu, India.
-
Di mana temuan artefak-artefak kuno tersebut ditemukan? Tim dari Universitas Ozbekali Zhanibekov Kazakhstan dan arkeolog pemerintah setempat menemukan temuan baru di tiga gundukan pemakaman di distrik Ordabasinsky, Turkistan.
Bros ini memiliki panjang 7 cm dan lebar maksimum busur adalah 2,4 cm. Kedua ujung benda ini memiliki bentuk berbeda: ada yang berbentuk jamur dan ujung berbentuk parasut. Terdapat hiasan yang terlihat pada permukaan atas busur, pada ujungnya terdapat sarung untuk jarum pengikat dan tonjolan cembung di atasnya.
Menurut para arkeolog, bros jenis ini sangat langka dan hanya ditemukan di pemakaman kebudayaan Lusatian.
Berdasarkan hasil analisis, dekorasi pada bros ini berasal dari kebudayaan Lusatian dan berasal dari periode akhir kebudayaan ini atau Hallstatt D sekitar tahun 550-400 SM.
Senjata Kuno
Kebudayaan Lusatian pertama kali muncul pada Zaman Perunggu Akhir, dan pada Zaman Besi Awal, budaya ini menyebar ke sebagian besar wilayah Polandia modern, serta sebagian Republik Ceko, Slovakia, Jerman bagian timur, dan Ukraina bagian barat.
Orang-orang dalam budaya ini hidup dalam klan patriarki dan mempraktikkan budidaya lahan, penggembalaan, perburuan, dan penangkapan ikan. Pengecoran perunggu dan pengerjaan besi mereka sangat berkembang.
- Terungkap Detik-Detik 7 Remaja Lompat ke Kali Bekasi, Polisi Temukan 21 Senjata Tajam
- VIDEO: Bikin Geger! Begini Kronologi Penemuan Tujuh Jenazah Mengambang di Kali Bekasi
- Menguak Jejak Bangunan Tua Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Hilang Tak Berbekas
- Melihat Jembatan Gantung Tua Tersembunyi Berusia 1 Abad Lebih di Kendal, Bekas Rel Kereta
"Temuan ini sangat penting bagi para arkeolog. Baik dari sudut pandang konservasi, karena kita punya situs arkeologi baru dan itu mungkin pemakaman kebudayaan Lusatian, dan dari sudut pandang penelitian dan pengetahuan," jelas arkeolog dari Kantor Provinsi untuk Perlindungan Monumen di Lublin cabang Zamosc, Wieslaw Koman.
Selain fibula tersebut, pendetektor logam tersebut juga menemukan dua senjata zaman pertengahan. Salah satunya berupa senjata lempar berusia 700 tahun dan kapak berusia 500 tahun. Kapak ini biasanya digunakan untuk perang dan kondisinya masih sangat baik.