Ngerinya Gerbang Kematian di Turki, Siapapun yang Lewat Tak Selamat
Kuil Pluto dikelilingi oleh gapura. Orang-orang zaman itu dilarang masuk ke dalam kuil. Namun, mereka dapat menunggu di kursi yang ditinggikan dan mengamati para pendeta bekerja.
Ada sebuah tempat di Turki yang bisa membuat hewan mati seketika saat lewat di atasnya. Tempat apakah itu?
Simak penjelasan yang dilansir dari IFL Science.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
Tempat ini dikenal sebagai "Gerbang Pluto". Berlokasi di Kota Pamukkale, Turki, gerbang ini menjadi bagian dari kuil Ploutonion.
Kuil Ploutonion merupakan sebuah kuil religius yang didedikasikan untuk dewa Pluto.
Selain itu, kuil ini juga dimanfaatkan orang-orang kuno untuk berkomunikasi dengan dewa dunia bawah, dewa chthonic.
Kuil Pluto dikelilingi oleh gapura. Orang-orang zaman itu dilarang masuk ke dalam kuil. Namun, mereka dapat menunggu di kursi yang ditinggikan dan mengamati para pendeta bekerja.
Ada satu ritual persembahan yang dilakukan oleh pendeta di kuil ini. Saat matahari terbit, biasa mereka akan menggiring hewan seperti banteng untuk masuk ke dalam kuil.
Mati lemas seketika
Hewan-hewan ini akan melewati gerbang Pluto sendirian sebelum memasuki kuil. Sedangkan pendeta menunggu di luar, hewan itu akan mati di dalam.
Pengunjung bisa ikut serta dalam ritual ini. Mereka cukup menyediakan hewan kecil dan burung yang akan dilepaskan di dalam kuil. Hewan itu akan mati lemas seketika.
Catatan tentang hal ini dicatat oleh seorang ahli geografi, filsuf, dan pengelana Yunani terkenal, Strabo.
"Ruang angkasa ini penuh dengan uap yang begitu berkabut dan padat sehingga orang hampir tidak dapat melihat tanahnya. Hewan apa pun yang lewat di dalamnya akan menemui kematian seketika. Saya melempar burung pipit dan mereka segera mengembuskan nafas terakhir dan jatuh," tulis Strabo.
Gas karbondioksida
Mengapa hewan tersebut mati seketika? Rupanya, di dalam kuil terdapat uap beracun yang mengandung gas karbon dioksida vulkanik yang membentuk danau asap beracun yang tak terlihat. Kadarnya sangat kuat dengan presentase 4 hingga 53 persen sehingga bisa membunuh manusia dalam satu menit.
Semakin dekat dengan dasar uap tersebut, maka kadar gas beracunnya semakin kuat. Itulah jawaban mengapa hewan mati, sedangkan pendeta dan penonton yang menyaksikan dari kursi tinggi selamat.
Gerbang ini kemudian ditemukan oleh arkeolog Italia pada 2013 saat mengikuti rute mata air panas.
Hingga kini, asap yang keluar dari tempat ini masih sangat kuat sehingga burung kadang-kadang akan jatuh hingga mati saat terbang terlalu dekat.
Namun, berbeda dengan uapnya, para dokter percaya mata air panas yang keluar dari dalam gerbang ini memiliki khasiat penyembuhan yang dapat menyembuhkan orang sakit dan meringankan keluhan kronis.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)