Pemukim Israel Menari dan Menyanyi di Masjid Al-Aqsa dan Ibrahimi Palestina
Menurut stasiun radio Al-Aqsa Voice, lusinan pemukim Israel menari dan menyanyi di Masjid Ibrahimi bersama dengan band.
Ahad lalu, pemukim-pemukim Israel memprovokasi umat Islam Palestina dengan membuat keributan, menari, dan menyanyi di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem timur dan Masjid Ibrahimi, Hebron.
Aksi pemukim Israel yang terekam di video itu memantik kemarahan penduduk Palestina.
-
Mengapa peristiwa Pembantaian Al-Aqsa terjadi? Kengerian penuh dari pembunuhan massal di Temple Mount hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan rasisme dan penindasan sehari-hari yang dihadapi oleh warga Palestina di wilayah pendudukan, termasuk Yerusalem Timur.
-
Apa yang dilakukan militer Israel kepada kantor jaringan Al-Aqsa? Kantor-kantor jaringan Al-Aqsa telah dibom oleh jet-jet tempur Israel selama serangan-serangan sebelumnya di Gaza.
-
Apa masalah utama yang memicu konflik Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir. Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas. Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa Pembantaian Al-Aqsa? Warga Palestina di area Temple Mount mulai melemparkan batu ke arah orang-orang Yahudi yang sedang beribadah ke arah Tembok Ratapan di bawah. Satu-satunya pasukan keamanan yang hadir, 40 orang dari polisi perbatasan Israel paramiliter, menggunakan peluru tajam untuk menghalau warga Palestina.
-
Dimana peristiwa Pembantaian Al-Aqsa terjadi? Pembantaian Al-Aqsa 1990 Juga dikenal sebagai Senin Hitam, pembantaian berlangsung di kompleks Al-Aqsa di Bukit Bait Suci, Yerusalem pada pukul 10:30 pada hari Senin, 8 Oktober 1990 sebelum salat Zuhur pada tahun ketiga Hari Raya Pertama Intifada.
-
Kapan tepatnya peristiwa Pembantaian Al-Aqsa terjadi? Pembantaian Al-Aqsa 1990 Juga dikenal sebagai Senin Hitam, pembantaian berlangsung di kompleks Al-Aqsa di Bukit Bait Suci, Yerusalem pada pukul 10:30 pada hari Senin, 8 Oktober 1990 sebelum salat Zuhur pada tahun ketiga Hari Raya Pertama Intifada.
Dikutip dari laman The New Arab, Rabu (5/10), di video yang beredar, terlihat seorang wanita menari dan tertawa mengikuti irama musik pop di Masjid Ibrahimi. Penduduk Israel lain juga terlihat menari dan memainkan musik dengan kencang meski musik umumnya dilarang di tempat-tempat ibadah muslim.
Menurut stasiun radio Al-Aqsa Voice, lusinan pemukim Israel menari dan menyanyi di Masjid Ibrahimi bersama dengan band. Pemukim Israel pun terlihat melakukan ritual Talmud di masjid itu. Beredar juga video tentang pemukim Israel melakukan tindakan provokatif di sekitar Masjid Al-Aqsa.
Penduduk Palestina pun marah sebab aksi-aksi pemukim Israel melanggar kesucian masjid-masjid itu.
Ini bukanlah kali pertama masjid-masjid muslim Palestina diganggu pemukim Israel. Sebelumnya pada September lalu, pemukim Israel memprovokasi muslim Palestina di tengah tahun baru Yahudi, Rosh Hashanah.
Umumnya pemukim Israel sering memasuki masjid-masjid di Palestina, menyerang jemaah yang beribadah, dan melakukan tindak kekerasan di wilayah pendudukan. Sama seperti yang terjadi Ahad lalu.
“Provokasi hari Minggu terjadi ketika puluhan pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa, yang berfungsi sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam, di bawah perlindungan polisi Israel,” jelas Departemen Wakaf Islam di Yerusalem.
Begitu juga yang terjadi di Masjid Ibrahimi, tempat yang diyakini sebagai pemakaman Nabi Ibrahim, Ishaq, dan Yakub. Masjid Ibrahimi sering menjadi target provokasi oleh pemukim Israel.
Bahkan pada 1994, masjid itu menjadi tempat penembakan massal yang dilakukan pemukim Israel bernama Baruch Goldstein. Penembakan itu membunuh 29 jemaah Muslim Palestina dan melukai 125 lainnya.
Hebron sendiri adalah rumah bagi 40,000 penduduk Palestina namun sekitar 850 penduduk militan Israel tinggal di wilayah itu.
Berikut cuplikan video ketika pemukim ISrael menyanyi dan menari di masjid Ibrahimi:
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)