Pidato Perang Terhebat Sepanjang Masa dari Raja Kuno Ini Jadi Materi Pendidikan di Sekolah Militer AS
Pidato ini disampaikan untuk menyemangati pasukannya yang sedang terkepung musuh.
Pada tahun 480 SM, ketika Raja Sparta, Leonidas dan pasukannya terjepit ketika diserang Persia dalam pertempuran di Thermopylae, dia menggelorakan pidato untuk menyemangati pasukannya.
Ketika itu, pasukannya hanya tersisa puluhan orang dari 300 orang. Pidato penuh motivasi tersebut sangat terkenal dan menjadi materi di sekolah militer Amerika Serikat.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan terkait kerajaan kuno? Ilmuwan Temukan Kamp Militer Kerajaan Kuno yang Telah Lama Hilang, Sejarahnya Tertulis dalam Alkitab Berbahasa Ibrani Kisah pengepungan yang dilakukan Raja Asiria kuno dijelaskan dalam Alkitab berbahasa Ibrani. Kamp militer yang digunakan oleh raja Asiria, Sanherib, yang pengepungannya terhadap Lakhis dan Yerusalem dijelaskan dalam Alkitab Ibrani, akhirnya telah diidentifikasi, kata seorang ahli.
-
Mengapa saluran kuno ini penting bagi sejarah? Temuan ini menjadi semakin penting karena memberikan wawasan baru tentang sejarah kuno Yerusalem dan cara hidup penduduknya pada masa itu.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
-
Bagaimana para ilmuwan memastikan asal usul senjata-senjata kuno itu? "Beberapa kilogram besi berkarat penuh lumpur tanpa bentuk dibungkus dengan aman dan dibawa keluar dari hutan untuk dibersihkan dan memastikan asal usul temuan ini," jelas Darius Kopciowski dari Konservator Monumen Provinsi Lublin.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan dunia kuno di bawah lapisan es Antartika? Ilmuwan menggunakan teknologi satelit dan metode radio-echo-sounding untuk memetakan area seluas 32.000 km2 di bawah lapisan es tersebut.
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
Sebenarnya tidak ada yang tahu persis apa yang disampaikan Leonidas kepada pasukannya. Pasalnya, tidak ada seorang pun yang selamat di hari terakhir pertempuran untuk menceritakan kisah tersebut—selain seorang utusan yang dikirim kembali ke Sparta dan, tentu saja, pengkhianat yang menyerahkan kedudukan Leonidas kepada musuh.
Leonidas dikenal bukan hanya sebagai raja dan pejuang, tapi dia juga orator yang lembut. Dia juga seorang pria yang dihormati dan didengarkan oleh seluruh warganya.
Bangsa Sparta menghadapi kehancuran di tangan ratusan ribu tentara Persia di Thermopylae. Pagi hari sebelum serangan terakhir Persia, Leonidas mengumpulkan seluruh sisa paukannya dan mencoba mengobarkan semangat mereka.
Titik Darah Penghabisan
Dengan berjuang sampai titik darah penghabisan, ia berharap dapat menunda pergerakan pasukan Persia ke seluruh Yunani; pengorbanan besarnya berhasil pada akhirnya dengan kekalahan Persia di Salamis.
Dikutip dari Greek Reporter, dalam pidatonya, Leonidas mengatakan pasukan Sparta akan dikenang atas apa yang mereka lakukan saat itu.
- Duduk Perkara Panitera PN Jaktim Diduga Terima Suap Rp1 Miliar Berujung Penahanan
- Kedekatan Para Pelajar dengan Ibu Kantin jadi Sorotan, Beri Pelukan Hangat Usai Lulus Sekolah Bikin Haru
- Sekolah Dasar di Kulon Progo Ini Ternyata Usianya Sudah Ratusan Tahun, Jadi Saksi Perjuangan Bangsa
- Potret Pilu Sekolah di Ponorogo Ludes Terbakar, Guru Menangis Puluhan Siswa Mengungsi
“Seribu, dua ribu, tiga ribu tahun dari sekarang, seratus generasi yang belum lahir dapat melakukan perjalanan ke negara kita (Sparta) untuk tujuan pribadi mereka,” cetusnya.
“Mereka akan datang, mungkin para cendekiawan, atau para pelancong dari luar negeri, didorong oleh rasa ingin tahu mengenai masa lalu atau keinginan untuk mengetahui pengetahuan dari zaman dahulu,” lanjutnya.
Gaung Terompet Musuh
“Mereka akan mengintip ke seberang dataran kita dan menyelidiki di antara bebatuan dan puing-puing bangsa kita. Apa yang akan mereka pelajari dari kita?”
“Sekop-sekop mereka tidak akan mampu menggali istana-istana maupun kuil-kuil yang cemerlang; pilihan mereka tidak akan menghasilkan arsitektur atau seni yang abadi.”
“Apa yang tersisa dari Spartan? Bukan monumen marmer atau perunggu, tapi inilah yang kami lakukan di sini hari ini.”
Di luar Thermopylae yang berarti "gerbang panas", terompet musuh dibunyikan. Kini barisan depan Persia, kereta, dan konvoi lapis baja raja mereka dapat terlihat dengan jelas.
Materi Pelajaran
Dalam pidatonya, Leonidas juga menyatakan akan makan malam di Hades bersama pasukannya, berseloroh mereka akan dijamu dengan makanan yang lezat.
Pidato terakhir Leonidas itu diungkap dalam kisah fiksi karya Steven Pressfield berjudul Gates of Fire.
Novel epik pertempuran Thermopylae, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1999, telah masuk dalam daftar bacaan Komandan Korps Marinir AS.
Materi ini diajarkan di West Point, Akademi Angkatan Laut Amerika Serikat, dan di Sekolah Pelatihan Dasar Korps Marinir. Novel ini menekankan tema sastra tentang nasib dan ironi serta tema militer tentang kehormatan, tugas, ketabahan, dan esprit de corps.