Polisi Tembak Kerumunan Demonstran Tolak UU Kewarganegaraan di India, Dua Orang Tewas
Polisi menembak ke kerumunan pengunjuk rasa di timur laut India pada Kamis (12/11) saat berlangsung unjuk rasa menolak UU kewarganegaraan baru. UU ini ditolak karena dinilai meminggirkan warga Muslim di negara tersebut.
Polisi menembak ke kerumunan pengunjuk rasa di timur laut India pada Kamis (12/11) saat berlangsung unjuk rasa menolak UU kewarganegaraan baru. Akibatnya dua orang tewas dalam insiden tersebut. Demikian disampaikan pihak medis.
Kedua korban ini berada di antara sejumlah korban terluka yang ditangani setelah polisi menembak ke arah kerumunan. Demikian disampaikan dokter di Guwahati Medical College, Ramen Talukdar kepada AFP.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana polisi mengurai kemacetan akibat demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas.
-
Apa yang dilakukan rakyat Indonesia untuk membantu India? Pernah ada momen di mana rakyat Indonesia dengan suka rela iuran beras untuk India. Beras-beras dari persawahan daerah pedalaman diangkut dengan cikar menuju titik kumpul.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Bendera Angkatan Bersenjata di India? Hari Bendera India, juga dikenal sebagai Hari Bendera Angkatan Bersenjata, diperingati melalui pengumpulan dana melalui pembagian bendera.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
"Beberapa orang yang dibawa luka karena peluru. Dua dari 21 orang itu meninggal," ujarnya, dilansir dari Alaraby, Jumat (13/12).
Ratusan pengunjuk rasa melanggar jam malam di Gauhati, ibu kota negara bagian Assam, dan membakar ban sebelum polisi membubarkan mereka. Mereka kemudian berkumpul kembali dan menyalakan api unggun dan memblokir jalan-jalan.
RUU Amandemen Kewarganegaraan disahkan anggota parlemen pada hari Rabu, yang menjadi dasar pemberian kewarganegaraan bagi imigran non Muslim dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan. UU tersebut menunggu tanda tangan presiden sebelum resmi diberlakukan sebagai UU.
Para pengunjuk rasa mencabut tiang-tiang telepon, membakar beberapa bus dan kendaraan lain dan juga menyerang rumah-rumah para pejabat dari partai nasionalis Hindu yang berkuasa dan kelompok regional Assam Gana Parishad, kata kantor berita Press Trust.
RUU Amendemen Kewarganegaraan berupaya memberikan kewarganegaraan India kepada umat Buddha, Kristen, Hindu, Jain, Parsis, dan Sikh yang melarikan diri dari Pakistan, Afghanistan, dan Bangladesh karena persekusi agama sebelum 2015.
Namun, UU itu tidak termasuk bagi pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penyiksaan di Myanmar.
(mdk/pan)